▪Berpisah Untuk Sementara▪

3.7K 172 4
                                    

                Amara masih menangis sesegukan di pelukan Satya.Satya bingung mengapa Amara menangis.
"Kamu kenapa kok nangis" Tanya Satya lembut.
"Aku nggak Apa apa" Ucap Amara berbohong.
             Amara memutuskan untuk tidak memberitahukan Satya.Kalau dia sudah ditetapkan jadi buronan.
Karena keadaan Psikis Satya belum pulih.
"Aku mau ke kamar mandi dulu ya" Ucap Amara.
        Amara berjalan meninggalkan Satya.Satya bingung melihat Amara.
Amara sedang Menelpon kedua orang tua Satya untuk mengajak Mereka bertemu Satya.
            Sore Harinya Amara dan Satya berada di kamar.Amara duduk di pangkuan Satya.Satya memeluk Amara dan Mengelus perut Amara.
Tiba tiba ada yang mengetuk pintu.
Satya dan Amara mendengar suara ketukkan Pintu itu.Amara berdiri dan Berjalan keluar kamar.Amara membuka pintu rumah.Melihat Dita dan Fero.Satya keluar dari kamarnya terkejut melihat Dita dan Fero.
"Ngapain kalian kesini" Ucap Satya Dingin.
"Satya,Kami kesini mau minta maaf sama kamu Sat" Ucap Dita menangis.
"Pergi dari sini atau aku yang pergi dari hadapan kalian untuk selamanya" Ucap Satya Sangat Dingin.
        Amara berusaha menenangkan Satya.
"Mereka kedua orang tua kamu Satya" Ucap Amara.
"Mereka kedua orang tua yang egois yang tega meninggalkan Anaknya yang sedang dalam keterpurukkan" Ucap Satya.
             Fero membungkuk di hadapan Satya.Satya memalingkan wajahnya ke sembarang Arah.
"Maafin Papa Sat,Ini semua kesalahan Papa,Papa mohon Maafin Papa,Papa akan menurutin keinginan kamu,Papa akan mencium Kaki kamu asalkan kamu mau memaafkan semua ini awal dari kesalahan Papa" Ucap Fero menangis.
          Dita membungkuk di hadapan Satya.
"Maafin Mama yang meninggalkan kamu sendiri,Karena Saat itu Mama sedang terpukul dan nggak mikirin kamu yang lebih terpukul daripada mama" Ucap Dita menangis memohon.
            Satya masih diam dan menangis mengingat Saat Mama dan Papanya meninggalkan dia sendiri.
"Satya,Apa kamu nggak lihat orang tua kamu bersujub Meminta maaf sama kamu,Apa kamu tega melihat mereka seperti ini,Aku tau mereka egois Karena meninggalkan kamu,Tapi kamu nggak bisa kayak gini,Mereka orang tua kandung kamu,Seberapa besar kesalahan mereka,Mereka tetap orang tua kamu" Ucap Amara.
"Aku takut maafin mereka,Sekali aku maafin mereka,Mereka kembali udah itu meninggalkan aku lagi" Ucap Satya menangis.
"Mama dan Papa janji nggak bakal ninggalin Satya lagi,Walaupun Mama dan Papa sudah berpisah,Kami janji akan selalu ada di samping Satya,Mama dan Papa mohon maafin Kami dan Kembali Menjadi Satya yang kami kenal" Ucap Dita menangis dan menunduk.
             Satya membungkuk dan Memeluk kedua orang tuanya.
"Kalian harus janji sama Satya,Nggak bakal Ninggalin Satya lagi dalam keadaan apapun" Ucap Satya menangis.
"Kami janji nggak akan ninggalin Satya" Ucap Fero memeluk Putranya.
            Mereka menangis sambil berpelukan.Amara menangis haru karena melihat Keluarga yang sudah lama berpisah akhirnya kembali lagi.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Satya sedang bermain Ps dengan Papanya.Amara sedang memasak dengan Dita.
"Makasih ya Amara karena kamu,Satya mulai bisa kembali lagi seperti dulu" Ucap Dita.
"Sama sama Tante" Ucap Amara.
"Tante juga minta maaf Atas apa yang di perbuat Satya ke kamu" Ucap Dita.
"Kok Tante tau" Tanya Amara Bingung.
"Tante membaca Koran hari ini,Kalau Satya sudah ditetapkan jadi Buronan atas kasus penculikkan dan Pemerkosaan ke kamu,Maafin Anak Tante,Tante mohon jangan penjarakan anak Tante" Ucap Dita Menangis.
"Tante Bukan Amara yang melaporkan Satya,Tapi Gaby sahabat Amara,Pas Amara tau berita itu,Amara langsung Syok dan Bingung,Karena Amara sangat mencintai Anak Tante dan Amara sedang mengandung Bayi anak Tante,Tante,Amara mohon jangan beritahu Satya tentang ini,Karena Psikis Satya masih belum Baik untuk menerima kabar ini" Ucap Amara.
         Dita menganggukkan kepalanya dan Memeluk Amara sambil menangis.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Dita dan Fero pulang dan Satya sudah memutuskan melakukan Terapi bersama Amara.Dita dan Fero menerima keputusan Satya.Mereka pun pulang.
                  2 Bulan Kemudian.
          Kandungan Amara sudah mencapai 4 Bulan.Amara selalu berusaha membuat Satya bisa melupakan Masa lalunya dan Rasa bersalahnya terhadap Bunga.Usaha Amara berhasil.Keadaan Satya sudah membaik karena ketulusan Cinta Amara terhadap Satya dan Setiap malam Satya selalu melihat Amara menangis.Setelah membuka hpnya.
           Keesokkan Harinya Satya tak sengaja memegang hp Amara dan membuka Hp Amara.Satya melihat sebuah Artikel.Satya terkejut mengetahui dirinya di tetapkan sebagai Buronan.Apa ini penyebab Amara menangis setiap Malam.
            Beberapa Saat Kemudian.
           Satya sedang Memasukkan Pakaian dia dan Amara ke dalam Koper.Amara terkejut melihat Satya sedang memasukkan Pakaiannya dan Amara ke dalam Koper.
"Kamu lagi ngapain" Tanya Amara.
"Kamu siap siap gich" Ucap Satya.
"Kita mau kemana" Tanya Amara.
"Aku akan membawa kamu kembali ke orang tua kamu dan Aku akan menyerahkan diri aku ke Polisi" Ucap Satya.
"Kamu udah tau tentang itu" Ucap Amara.
"Iya,Aku udah tau kalau Aku udah ditetapkan Jadi Buronan tapi Aku akan senang hati untuk bertanggung jawab atas kamu,Kamu siapa siap gich" Ucap Satya tenang.
"Nggak,Aku nggak mau kamu nyerahin diri kamu ke Polisi,Aku nggak mau,Mending Kita kawin lari dan Pergi dari sini sejauh Mungkin,Atau Tidak kita pergi ke luar negeri" Ucap Amara mulai kehilangan Akal sehatnya.
"Kawin lari,Amara aku nggak ingin kawin lari,Aku mau menikahin kamu atas restu orang tua kamu dan Kalau Kita pergi sama aja memperberat kasus aku,Lebih baik aku menyerahkan diri aku ke Polisi,
Dengan itu bisa meringankan kasus aku" Ucap Satya.
"Nasib bayi yang aku kandung gimana Sat" Ucap Amara.
          Satya terdiam dia juga Bingung gimana Nasib Amara dan Bayinya kalau dia di tahan.Satya memegang kedua pipi Amara yang menangis.
"Aku yakin kamu bisa merawat bayi kita tanpa aku,Kamu mau kan menunggu aku sampai aku bebas" Ucap Satya menahan air matanya dan Mengecup kening Amara lembut.
          Amara menangis memeluk Satya.
"Aku akan selalu menunggu kamu bebas,I Love You Mr Psikopat" Ucap Amara.
           Satya tersenyum mendengar pangilan itu.
"I Love You Too" Ucap Satya mengecup pucuk kepala Amara lembut.
             Beberapa Saat Kemudian.
      Satya dan Amara sudah sampai di depan Rumah Amara.Amara masih mengenggam jemari Satya dengan Kuat.Dia tidak ingin terpisah dengan Satya.Satya menatap Amara tersenyum.Tiba tiba Kedua orang tua Amara dan Gaby serta Para polisi keluar dari rumah.Gaby menatap Satya geram dan Melepaskan Tangan Amara dan Satya.Gaby menarik Amara menjauh Satya.Amara memberontak dan Melihat kedua tangan Satya di Borgol Polisi.
"Lepasin gue Gaby" Ucap Amara memberontak.
"Psikopat seperti dia pantasnya di penjara" Ucap Gaby.
"Plak"
          Amara menampar Gaby.Gaby terkejut atas tamparan Amara.
"Jangan pernah lo menghina Ayah dari bayi yang gue kandung" Ucap Amara.
           Gaby terkejut mendengar perkataan Amara dan Melihat perut Amara yang semakin membesar.
Sebelum Satya di bawa ke Mobil Polisi.Satya meminta waktu sebentar ke Polisi.
"Saya tau kalian sangat Marah atas tindakkan Saya,Saya telah Menculik Amara dan Memperkosa dengan Keji,Saya sudah tau kalau sudah sepantasnya saya di penjara,Saya cuman mau minta Maaf sama kalian semua atas semua kesalahan Saya,Walaupun Saya nggak tau Apa kalian mau memaafin seorang Psikopat seperti saya,Tapi kalian harus tau walaupun Saya seorang Psikopat tapi Saya sangat mencintai Amara,Walaupun Saya tau saya nggak pantas buat Amara,Amara gadis yang Baik dan sudah berhasil mengubah hidup saya" Ucap Satya Tersenyum Hambar walaupun Dia menahan air matanya.
           Satya di bawa Polisi berjalan menuju Mobil polisi.Amara menghempaskan tangan Gaby dan berjalan menghampiri Satya.Amara memeluk Satya.
"Aku nggak mau berpisah sama kamu,Aku cinta kamu" Ucap Amara menangis.
"Aku juga cinta kamu,Tunggu aku kembali ya" Ucap Satya menangis dan Menyandarkan kepalanya di atas Bahu Amara.
             Amara menangis di pelukan Satya.
"Jangan nangis kita berpisah bukan untuk selamanya tapi untuk sementara dan aku akan kembali buat kamu dan Bayi kita" Ucap Satya.
            Kedua orang tua Amara memeluk Amara dan Menarik Amara menjauh dari Satya.Polisi menarik Satya berjalan menghampiri Mobil polisi.Genggaman tangan Satya dan Amara perlahan perlahan terlepas.
Polisi membawa Satya masuk ke dalam mobil Polisi.Amara menangis terisak di pelukan kedua orang tuanya.Gaby merasa menyesal atas keputusannya memasukkan Satya ke penjara dan Melihat Amara menangis karena berpisah dengan Satya.Apalagi Gaby tau Amara sedang mengandung bayi Satya.Mobil Polisi berjalan meninggalkan Rumah Satya.Amara menangis dan Pingsan di pelukan Kedua orang tua Amara.Mereka Panik dan Gaby panik melihat Amara pingsan.

BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.
      

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang