▪Tangisan Amara (18+)▪

5.3K 181 4
                                    

                  1 Bulan Kemudian.
              Sudah 1 bulan Amara mendapatkan pelecehan dari Satya.
Setiap Amara ingin beritahu Gaby tentang Satya.Satya selalu mengagalin rencana Amara dan Satya langsung melakukan pelecehan yang sering dia lakukan ke Amara lebih kasar dan semakin kasar.Membuat Amara menangis ketakutan dan Amara pernah sakit berhari hari karena ketakutannya.Satya sering melihat Gaby akrab Riza dan selalu menjauhin serta mencuekinnya.
Membuat Satya kesal.
            Keesokkan Harinya Amara berjalan di lorong kampus dengan ketakutan.Apalagi Amara melihat payudaranya semakin membesar karena Satya sering meremasnya dengan kuat dan membuat Amara sangat ketakutan.Amara hanya bisa menangis.Merasakan dirinya seperti wanita pemuas untuk Satya.Tapi dia masih bersyukur karena Satya masih belum mengambil keperawanannya.
Gaby dan Riza tiba tiba merangkul bahu Amara membuat Amara terkejut.
"Amara,Lo udah sembuh" Tanya Gaby.
"Udah kok" Ucap Amara.
"Tumben lo bisa sakit,Lo kan cewek tahan banting" Ucap Riza.
"Lo pikir gue benda apa" Ucap Amara meninju bahu Riza.
"Ya udah gue mau ke toilet dulu,Ayo Amara temani gue ke toilet,Lo ke kelas aja duluan Za" Ucap Gaby.
"Jangan lupa ya gue tunggu di taman" Ucap Riza.
              Riza berjalan ke kelas meninggalkan mereka.Amara dan Gaby berjalan memasukin toilet wanita.Gaby sedang berdandan.
Amara bingung melihat Gaby berdandan.
"Kayaknya gue ketinggalan informasi dech kok lo dan Riza semakin dekat" Tanya Amara.
"Gue dan Riza lagi sedang Pdkt an" Ucap Gaby tersenyum Bahagia.
"Lo udah nggak sama Satya" Tanya Amara.
"Ngapain gue udah buang tuch cowok jauh jauh dari hadapan gue" Ucap Gaby.
"Emang lo dan Satya ada masalah apa" Tanya Amara.
"Gue udah tau Satya ngedekatin gue karena gue mirip dengan Mantannya dan Gue tau kalau Satya menyukai" Ucap Gaby memotong ucapannya.
"Menyukai siapa" Tanya Amara penasaran dan terkejut mengetahui Gaby tau tentang Bunga.
"Apa gue beritahu Amara ya,Kalau Satya menyukai Amara,Tapi udah lah biarin aja Satya yang ngungkapin perasaannya ke Amara,Jadi cowok bodo banget,Menyia nyiakan orang yang dia cinta demi Obsesinya" Ucap Batin Gaby.
"Oh iya Amara kok gue ngelihat Payudara lo semakin membesar,Rahasia Apa,Soalnya lo tambah seksi" Ucap Gaby mengalihkan pembicaraan.
            Amara terdiam ketakutan memdengar perkataan Gaby.Gaby bingung melihat raut wajah Amara yang berubah ketakutan.
"Amara,Lo kenapa" Tanya Gaby.
"Gue nggak apa apa" Ucap Amara berbohong.
"Temani gue ke taman yok" Ucap Gaby.
           Gaby menarik Amara berjalan ke taman kampus.Satya yang sedang berjalan di lorong kampus.Tidak sengaja melihat Gaby dan Amara berjalan ke Taman.Satya berjalan mengikuti Mereka mengawasi Amara agar Amara tidak memberitahu tentang Bunga dan Tentang Pelecehan yang sering Satya lakukan ke Amara.
           Satya melihat mereka bertemu Riza.Satya terkejut melihat Riza membungkuk di hadapan Gaby sambil mengeluarkan setangkai Bunga.
"Gaby,Apa perasaan lo masih sama seperti dulu,Gue sebenarnya udah cinta sama lo sejak kita untuk pertama kalinya mengenal apa itu cinta,Tapi gue nggak berani untuk ngungkapin perasaan gue ke lo,Jadi sekarang gue mau nanya sama lo,Apa lo mau hubungan persahabatan kita berubah menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai,Lo mau nggak jadi pacar gue,Kalau lo nerima gue,Ambil bunga  dan hirup aroma bunga inikalau lo nolak Lo buang aja bunga ini" Ucap Riza.
            Gaby dan Amara terkejut mendengar Riza menyatakan perasaan ke Gaby.Satya terkejut melihat itu.Gaby memegang bunga Riza dan hendak membuangnya.
"Tapi gue sayang sama bunga ya" Ucap Gaby mendekatkan bunga itu ke hidungnya dan menghirup aroma bunga itu.
           Riza berdiri dengan Bahagia.
"Jadi lo nerima gue" Ucap Riza.
"Iya,Karena gue masih cinta sama lo" Ucap Gaby.
              Riza memeluk Gaby.Gaby membalas pelukan Riza.Mereka berpelukan dengan Bahagia.Satya mengepal tangannya.Dia kecewa karena Gaby menjadi milik Riza tapi dia nggak sakit hati karena Gaby milih Riza daripada dirinya.Tapi Satya sangat marah karena tidak bisa memiliki Gaby yang jelas jelas Mirip dengan bunga.
"Ehem,Pelukan aja terus,Sampai lupain gue" Ucap Amara.
"Ya enggaklah" Ucap Gaby dan Riza merangkul bahu Amara.
"Oh iya Riza jangan lupa lo harus PJ gue" Ucap Amara.
"Tenang aja,Nanti pulang kampus lo ke cafe,Lo pesan apa aja,Gue bayar" Ucap Riza.
"Benar nich,Awas aja lo bohong" Ucap Amara.
"Nggak lah,Gue nggak mungkin bohong" Ucap Riza.
            Beberapa Jam Kemudian.
         Amara sedang menyetir mobilnya menuju Cafe.Tiba tiba Mobil Satya mengikutinya dan Mengecoh jalan Mobil Amara.Amara terkejut melihat itu.Dia berusaha membanting Stir mobilnya.Tapi Mobil Satya tetap mengecoh Jalan mobil Amara.Membuat Mobil Amara berjalan ke Pohon dan menabrak pohon.Kepala Amara terbentur Dashbork mobilnya.Amara pingsan tak sadarkan diri dan Keningnya berdarah.
              Satya menghentikan mobilnya dan Membuka pintu mobilnya.Satya turun dari mobilnya dan Berjalan menghampiri mobil Amara.Satya membuka pintu mobil Amara.Satya melihat Amara tidak mengalami luka serius.Hanya mengalami luka kecil di keningnya.Satya membelai wajah Amara dan tersenyum licik.
          Satya membuka seatbet Amara dan mengendong Amara keluar dari Mobil Amara.Satya mengendong Amara menuju mobilnya.Satya memasukin tubuh Amara ke dalam Mobilnya.Satya masuk ke dalam mobilnya dan Mengemudikan Mobilnya.
             Beberapa Saat Kemudian.
      Amara tersadar dari pingsannya.
Amara memegang kepalanya pening dan mengingat kecelakaan itu.Amara bingung melihat dia berada di sebuah kamar.Tapi Dia nggak tau ini kamar siapa.Karena ini bukan kamar Amara.
Tiba tiba ada yang membuka pintu kamar dan Menutup pintu kamar.
Amara belum tersadar sepenuhnya.
Amara berusaha menyadarkan dirinya.Amara terkejut melihat orang itu Adalah Satya.
"Lo udah sadar berarti kita bisa melakukan malam pertama yang indah disini" Ucap Satya tersenyum miring.
"Jadi lo yang membuat mobil gue nabrak pohon dan Ini dimana" Ucap Amara ketakutan.
"Ini dirumah gue dan akan menjadi rumah lo juga" Ucap Satya Santai.
"Lo gila" Ucap Amara.
"Gue emang gila" Ucap Satya.
"Lo emang sakit" Ucap Amara.
"Gue emang Sakit" Ucap Satya berjalan mendekatin Amara.
"Lo psikopat" Ucap Amara ketakutan dan berjalan mundur.
"Gue emang psikopat,Kenapa lo nggak suka" Ucap Satya menaikin kasur dan membuka jaketnya.
"Lo mau ngapain jangan mendekat" Ucap Amara ketakutan.
"Apa lo masih perawan" Tanya Satya membuka kaosnya.
            Amara ketakutan dan tubuhnya menabrak penyangga tempat tidur.Satya semakin mendekat dan Menarik kaki Amara.Membuat Amara terbaring di kasur.Satya menindih tubuh Amara.Amara memberontak Dan Memukul Satya.Saat Satya berusaha membuka pakaiannya.
"Kalau lo masih perawan,Gue sangat senang bisa menikmati keperawanan lo" Ucap Satya.
              Amara menendang Satya.
Membuat Satya menjauh dari tubuh Amara.Amara berdiri dan berjalan mendekatin pintu.Amara berusaha membuka pintu.Tapi pintu kanar ini mengunakan Password.Amara berusaha mengetik Password uth Gaby,Tapi nggak bisa,Amara menggunakan Password uth Satya tapi nggak bisa di buka.
"Percuma lo membukanya,Pintu itu tidak bisa terbuka kalau bukan gue yang membukanya,Lebih baik lo kesini dan Kita melanjutkan malam pertama kita" Ucap Satya berdiri.
             Satya menarik tangan Amara dan Satya membuka Baju Amara dan Bra Amara dengan kasar.Amara menangis.Satya mendorong Amara di kasur.Satya menarik Celana panjang Amara.Tapi Amara menahan celananya.Dengan satu tarikan Satya berhasil menarik celana panjang Amara.Menyisakan Underwere Amara.Satya menarik underwere Amara dengan kasar.Amara memberontak dan berusaha menendang Satya.Tapi dengan satu tarikan Satya berhasil menarik underwere Amara.Satya menatap tubuh polos Amara tanpa sehelai benang itu dengan nafsu.Satya langsung menindih Amara.Amara memberontak dan memukul dada Satya.Satya menahan kedua tangan Amara.Amara berusaha menendang Satya.Tapi Satya melebarkan kedua kakinya dengan kedua kaki Amara dan menahan kedua kaki Amara yang menendangnya.Satya berusaha mencium bibir Amara.Tapi Amara mengeleng gelengkan kepalanya.
"Tolong,Tolong,Tolong" Teriak Amara menangis ketakutan.
"Percuma lo minta tolong karena kamar ini kedap suara,Lo hanya perlu bersiap siap mengucapkan selamat tinggal kepada keperawanan lo" Ucap Satya tersenyum licik.
"Gue mohon Sat,Jangan ambil kehormatan gue,Gue janji akan ngelakuin Apapun tapi gue mohon sama lo,Jangan mengambil kehormatan gue,Gue mohon" Ucap Amara menangis memohon.
"Nggak bisa gue maunya keperawanan lo" Ucap Satya.
             Satya mencium bibir Amara dengan Kasar dan Melumat bibir Amara.Setelah itu Satya berpindah ke leher jenjang Amara.Amara tidak bisa memberontak karena Satya menahan tangan dan kakinya.Satya mengigil leher Amara dan menyedot leher Amara.Membuat Kissmark di leher Amara.
"Asshh" Jerit Amara kesakitan.
            Satya mengisap kedua puting Amara secara bergantian dengan Nafsu yang sudah membara.Setelah itu Satya membuka resleting celananya dan mengeluarkan miliknya.Amara hendak meninju Satya dengan satu tangannya.Tapi satu tangannya di tahan Satya.Satya mengeser ngesekkan miliknya untuk menyentuh Miss V Amara.
"Gue mohon jangan Sat,Masa depan gue bakal hancur" Ucap Amara menangis terisak.
          Amara merasakan milik Satya menyentuh Miss V nya.Amara hanya bisa menangis dan Pasrah.Dia nggak bisa memberontak.Karena tenaganya tak sekuat tenaga Satya.Satya memasukkan miliknya setengah ke dalam Miss V Amara.Amara mendesah kesakitan dan Satya semakin mendorong Miliknya semakin dalam Ke dalam Miss V Amara.
"Assshhh" Jerit Amara kesakitan merasakan benda besar Satya menerobos masuk ke Miss V nya.
             Milik Satya sudah menangcap sempurna di dalam Miss V Amara.
Tapi Satya menahannya untuk mencicipin keperawanan Amara.
"Sekarang waktunya lo ucapin selamat tinggal kepada keperawanan" Ucap Satya tertawa.
           Amara terkejut melihat Satya seperti kehilangan akal sehatnya.
"Gue mohon jangan Sat,Masa depan gue akan hancur" Ucap Amara menangis.
"Gue nggak peduli" Ucap Satya membentak Amara.
           Satya memaju mundurkan miliknya yan berada di dalam Miss V Amara dengan kasar dan Dengan tempo yang cepat.Tapi miliknya ke jepit di Miss V Amara.
"Akhh ternyata lo masih perawan,Gue sangat senang bisa menikmati keperawanan lo,Sebentar lagi lo bakal kehilangan keperawanan lo dan Akan menjadi gadis kotor dan Hina" Ucap Satya tertawa.
             Amara menangis terisak.
Satya semakin cepat memaju mundurkan Miliknya yang berada di dalam Miss V Amara dengan sangat kasar.Membuat Amara merasakan pertahanannya mulai robek.
"Akkkkkhhhhh" Jerit Amara kesakitan.
              Darah mengalir deras dari paha Amara.Amara menangis karena keperawanan yang selama ini dia jaga sudah hilang.Satya tertawa melihat darah perawan Amara.Satya masih memaju mundurkan Miliknya untuk menyentuh rahim Amara dengan kasar.Amara hanya bisa menangis dan terkulai lemas.
"Akhhh Satya" Jerit Amara kesakitan karena merasakan ada sesuatu di rahimnya.
               Satya berhasil menanam bernih di rahim Amara.Amara menangis histeris.Satya tidak menghiraukan tangisan Amara.
Malah Satya semakin bernafsu memperkosa Amara berkali kali.
Hanya terdengar suara tangisan kepiluan Amara.Hari ini adalah Hari paling menyedihkan bagi Amara.Hari di mana dia sudah melepaskan keperawanan dengan keji oleh Satya.
Amara sekarang merasa dirinya kotor dan hina karena Satya masih menikmati tubuhnya dengan kasar membuat Amara menjerit kesakitan.

BERSAMBUNG.


                   Vote And Comment.

                    

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang