▪Terapi Cinta & Psikolog Cinta▪

3.9K 170 9
                                    

             Satya menangis selesai menceritakan semuanya ke Amara.
Amara terdiam.Masa lalu mereka emang Sama.Sama sama kehilangan orang yang mereka sayang saat kecelakaan.Tapi Amara masih beruntung karena dia ada Gaby dan Kedua orang tuanya untuk membangkitkan Amara dari keterpurukkan.Beda dengan Satya.
Satya harus menghadapi Sendiri.Kadang membuat Dia semakin Depresi dan Tertekan.
"Sejak saat itu aku membenci diri aku sendiri,Karena aku,Bunga Meninggal,Ini semua salah aku Amara,Seandainya aku bisa mengendalikan Emosi Aku kecelakaan itu nggak mungkin terjadi,Aku harus menghadapi keterpurukkan Aku sendirian Tanpa Mama dan Papa,Karena mereka berdua memilih meninggalkan Aku,Aku semakin membenci mereka berdua,Di sekolah lama aku,Aku di Hina Pembunuh ohe semua siswa dan Siswi karena Mereka tau Aku yang membawa mobil aku dengan Kecepatan tinggi,Sampai membuat Bunga meninggal,Sejak saat itu aku selalu menyalahkan diri aku dan menganggap diri aku pembunuh" Ucap Satya Menangis.
              Amara memeluk Satya dan Mengecup Bibir Satya.
"Aku juga sama kayak kamu,
Kejadiaan yang kita Alami,Kita anggap saja sebagai pelajaran buat kita dan aku mau membantu kamu bangkit dari keterpurukkan kamu" Ucap Amara.
"Makasih ya" Ucap Satya.
"Sat,Kayaknya aku ngidam dech" Ucap Amara.
"Ngidam apa" Tanya Satya.
"Kayaknya Bayi kita pengen lihat Papanya tersenyum tulus dech,Bukan tersenyum pura pura,Bukan Tersenyum miring dan bukan tersenyum Devil" Ucap Amara.
            Satya berusaha menenangkan pikirannya dan Tersenyum tulus bukan Sinis,Miring dan Devil.Tapi senyuman yang sangat tulus.
"Cup"
            Amara mengecup bibir Satya.
"Kok kamu makin genit ya" Ucap Satya.
"Bodo kan sama Papa yang Bayi yang  aku kandung" Ucap Amara mengelus perutnya.
"Kamu tau Kamu orang pertama yang aku cium,Saat aku melecehkan kamu,Aku nggak pernah berciuman atau melakukan Hubungan intim dengan Bunga,Kita pacaran gandengan tangan dan Pelukan gitu aja,Tapi entah kenapa bersama kamu,Aku ngerasa ingin memiliki kamu seutuhnya,Izinkan aku menikahi kamu dan Bertanggung jawab atas bayi inu" Ucap Satya memegang perut Amara.
"Aku mau Menikah dengan kamu,Tapi setelah kamu sembuh dari sakit kamu" Ucap Amara.
"Aku janji akan berusaha untuk sembuh demi kamu dan Bayi kita" Ucap Satya.
              Satya memeluk Amara.
Amara membalas pelukan Satya.
"Kamu tau kita sebenarnya ditakdirkan berjodoh Satya" Ucap Amara melonggarkan pelukannya.
"Kok kamu bisa seyakin itu" Tanya Satya.
"Karena kita sama sama kehilangan orang yang kita sayangin karena kecelakaan dan Kita juga bersahabat dari kecil dengan Orang yang mirip yaitu Bunga dan Gaby" Ucap Amara.
              Satya hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Amara.Satya memeluk Amara.Dia merasakan bahagiakan di takdirkan bertemu dengan Amara.

"Maha suci tuhan yang menciptakan
Kami anak manusia
Jadikan mahluk yang paling sempurna
Kami anak manusia"
               Satya bernyanyi sambip berjalan menuju Amara.Amara berjalan menuju Satya.Satya merangkul bahu Amara.Amara merangkul pinggang Satya.Mereka berjalan di Dermaga.

"Maha suci tuhan yang mempertemukan
Kami anak manusia
Jadikan pasangan sungguh serasi
Kami anak manusia"
               Amara bernyanyi sambil berjalan menuju Satya yang duduk di pinggir dermaga.Amara duduk di samping Satya.Satya merangkul Amara dan Membelai rambut Amara.
Amata menyandarkan kepalanya di bahu Satya.

"Bersatu untuk saling memadu kasih
Saling cinta sesama"
          Amara dan Satya bernyanyi bersama.Satya memeluk Amara.Amara membalas pelukan Satya.

                  1 Bulan Kemudian.
           Amara masih mencari info untuk menyembuhkan penyakit Satya.Karena Satya menolak untuk di terapi atau bicara dengan psikolog.Setiap Malam Satya selalu menangis mengingat masa lalu itu kadang dia berniat menyakiti dirinya sendiri tapi Amara selalu menahan Tindakan pria itu dan Memeluk Pria itu dengan Lembut.Amara kadang kadang mencium Satya untuk menenangin Satya.Tapi Satya mulai baik terhadap Amara.Dia sering membuat Susu untuk Amara dan Mengelus perut Amara.Sekarang kandungannya sudah mencapai 2 Bulan.
            Keesokkan Harinya Amara menarik Satya ke halaman rumah Satya di puncak.
"Kita ngapain kesini" Tanya Satya.
"Karena kamu sudah berceritakan tentang masalah kamu ke Psikolog Amara,Yaitu Psikolog cinta" Ucap Amara Tersenyum.
             Satya tertawa mendengar perkataan Amara.Amara tersenyum bahagia melihat Satya bisa tertawa lepas bukan tertawa yang menipu orang.Tapi tawa yang sesungguhnya.
"Sekarang kita mulai terapi cintanya" Ucap Amara.
"Oke Psikolog cintaku" Ucap Satya Tersenyum Jail.
"Sekarang Kamu berteriak sekeras kerasnya Bilang Maafin Aku,Bunga gitu" Ucap Amara.
"Aku nggak bisa" Ucap Satya menunduk sedih.
             Amara memegang kedua Pipi Satya dan menatap Satya.
"Kamu harus bisa,Kalau kamu bisa aku akan kasi hadiah" Ucap Amara.
"Hadiah Apa" Tanya Satya.
"Ini" Ucap Amara menunjuk bibirnya dengan malu malu.
             Satya tau maksud Amara.
"Tapi 10 menit" Ucap Satya.
"Satya,Bibir aku bisa bengkak" Ucap Amara.
"Ya udah aku nggak mau" Ucap Satya.
"Ya dech" Ucap Amara.
             Satya menarik nafasnya dan Membuang nafasnya.
"Bunga,Maafin aku,Pa,Ma Satya pengen kayak yang dulu" Teriak Satya sekeras kerasnya.
             Setelah itu Satya menangis.
           Amara memeluk Satya dan menenangkan Satya.Amara memegang kedua Pipi Satya dan Mengusap Air mata Satya.Amara memgecup Bibir Satya dan Melumat Bibir Satya dengan lembut.Satya masih menangis dan Membalas kecupan Amara dengan lembut.Serta Membalas lumatan Amara.Satya mengulum bibir bawah Amara dan melahap bibir Amara dengan lembut.
Amara melepaskan ciumannya dengan Satya.Amara menarik tangan Satya.Duduk di bangku halaman.
Mereka duduk di bangku halaman.
"Hp kamu" Ucap Amara.
"Untuk apa" Tanya Satya.
"Aku mau hapus Foto kamu dan Bunga,Kamu bolehkan nggak,Bukannya aku cemburu,Aku ingin Kamu melupakan Dia tapi setidaknya namanya masih terukir di hati kamu,Kamu harus ikhlas Atas kepergiaan Bunga,Karena Bunga sudah bahagia di alamnya,Kalau Kamu masih mengingat Dia dan Masih sulit melupakan Dia,Dia nggak akan tenang di alamnya.Dia akan khawatir terus sama kamu,Kamu nggak mau kan kalau Bunga nggak tenang,Kamu lihat kumpulan Awan itu,Bunga ada disana sedang melihatin kita dengan Perasaan cemasnya karena melihat kamu belum mengikhlaskannya" Ucap Amara.
         Satya menangis dan menatap Langit.Dia tau Dia belum bisa menerima kalau Bunga sudah pergi meninggalkannya Selama 3 tahun.
Satya harus bisa melupakan Bunga biar Bunga bisa tenang di alamnya.
"Bunga,Aku akan berusaha untuk melupakan kamu,Tapi aku berharap kamu nggak cemas lagi sama aku,Benar kata kamu Aku sekarang sudah mulai Bahagia dengan Cinta aku Bukan Obsesi aku,Tapi Izinkan aku mengukir namamu di dasar hatiku" Ucap Batin Satya.
             Satya mengambil hpnya dan memberikannya Ke Amara.Amara hendak membuka Hp Satya.Satya baru ingat Ada Foto Amara yang dia Candid.
"Eh nggak usah dech,Biar aku aja  yang hapus" Ucap Satya.
"Udah nggak apa apa,Biar aku aja" Ucap Amara.
              Amara terkejut melihat Foto foto dirinya Pas Ospek sampai Ulang tahun dia.
"Kamu bilang kan Bunga mirip kayak Gaby kan,Kok ada perempuan yang mirip kayak aku,Tapi tunggu dech ini kayaknya aku" Ucap Amara.
"Iya,Itu kamu" Ucap Satya Gugup.
"Cie Kamu candid aku ya,Senang banget aku ada yang tertarik sama aku,Jadi ceritanya kamu sudah tertarik sama aku,Ayo kamu apain foto aku" Ucap Amara mengoda Satya.
"Aku cuman lihatin Foto kamu dan aku cium foto kamu,Gitu aja" Ucap Satya tersadar keceplosan.
"Cie Sayang,Kamu tengok nich,Papa kamu bisa Salting loh" Ucap Amara tersenyum.
             Satya merangkul bahu Amara dan menyandarkan kepala Amara di dada Satya.Satya mencium Amara berkali kali.Amara fokus Menghapus Foto Satya dengan Bunga.Amara selesai menghapus Foto Satya dan Bunga.Amara membuka kontak Hp Satya.Melihat Ada no Papa Satya dan Mama Satya.
"Sat,Kamu ada bawa hp aku nggak" Ucap Amara.
          Karena Selama Amara di sekap Satya.Hpnya ada bersama Satya.Satya mengambil hp Amara di saku celananya.
"Ini,Kamu mau telpon keluarga kamu dan Gaby kan" Ucap Satya memberikan hp Amara ke Amara.
           Amara membuka hpnya.
Dia terkejut membaca pesan Wa Gaby.
                    
                           GABY.

Amara,Aku sudah tau kamu Di Culik
Oleh Satya.Kamu selama ini di lecehkan Satya dan Di perkosa oleh Satya.Tapi Kamu tenang aja aku dan Pihak Polisi sedang mencari kamu dan Satya.Kamu tenang aja Satya akan di masukkan ke dalam penjara.

              Amara membaca Artikel di Internet.Kalau Satya telah ditetapkan Jadi Buronan atas penculikannya dan Pemerkosaannya.Amara menangis terisak.Hpnya terjatuh.Satya terkejut melihat Amara menangis.Satya berusaha menenangkan Amara.Amara memeluk Satya dengan Erat.Satya terkejut melihat Amara memeluk seakan akan tidak ingin melepaskan Satya.

BERSAMBUNG.

                 Vote And Comment.

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang