Part 5

2.8K 188 8
                                    

I messed up. Sorry for the long update.


~

Taemin sudah merasakanya. Dan hatinya menyakinkan apabila fetus sudah tinggal didalam tubuhnya. Pagi tadi ketika dia terbangun dia mengalami pendarahan ringan dan perutnya mengeluarkan muntahan. Minho yang menyadari kekasihnya sudah hilang dari dekapanya langsung segera bangun menyusul ke kamar mandi ketika suara guyuran air dari kran terdengar begitu jelas. Matanya  terbuka lebar ketika melihat wajah pucat Taemin yang berdiri dengan lemah didepan wastafel dan darah segar mengalir di kakinya.

Minho menghampiri Taemin dengan keadaan panik. Taemin menghadap kearahanya dan langsung menjatuhkan tubuh ringanya dalam dekapan Minho tanpa sanggup mengutarakan apapun.

Tanpa berpikir panjang Minho langsung menggendong tubuh Taemin dan memutuskan untuk membawanya kerumah sakit. Minho tahu dia tidak boleh panik, dengan cepat namun hati-hati dia mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit terdekat tanpa sempat mengganti pakaian tidurnya. Minho tidak peduli, karena kesehatan dan keselamatan Taemin sekarang adalah prioritasnya. Selama perjalanan menuju rumah sakit, dia terus mengucapkan kata-kata sayang dan semangat kepada tubuh yang tergeletak lemah di sebelahnya.

"Sayang, kumohon bertahanlah."



***

Setelah pemeriksaan yang hampir memakan waktu selama satu jam, pintu ruang IGD itu akhirnya terbuka. Dokter Kim, yang sudah Minho kenal dengan baik keluar dari ruangan tersebut dengan sebuah senyuman penuh arti.

"Selamat Tn. Choi, Tn. Lee sudah mengandung selama satu minggu. Pendarahan kecil tadi terjadi karena kondisi Tn. Lee yang tidak stabil. Kumohon untuk selalu kondisinya agar selalu stabil karena kehamilan yang terjadi pada lelaki jauh lebih sensitif daripada perempuan," ujar dokter itu menjelaskan.

"Terimakasih banyak dokter Kim."

"Tidak masalah Tn. Choi. Dan ada satu hal lagi, kekasih anda sudah beberapa kali mengalami rasa sakit pada perutnya. Itu adalah kram, biasa terjadi pada orang yang usia kehamilannya masih muda. Kami akan memberikan resep obat untuk itu mohon untuk diperhatikan. Setelah kondisi Tn. Lee membaik, dia bisa segera pulang tidak perlu untuk dirawat disini. Tim kami sudah memberikan obat untuk memulihkan keadaan Tn. Lee."

Minho mengangguk berkali-kali dengan penjelasan itu. "Kau sudah sangat banyak membantu. Terimakasih banyak dokter Kim."

"Apabila terjadi sesuatu. Kau tahu dimana harus menghubungiku, Tn. Choi." Dokter Kim berjalan mendekati Minho. Dia kemudian membisikan beberapa kata kepadanya dan membuat Minho tersenyum malu. Dokter Kim terkekeh, memberikan satu senyuman terakhir sebelum meninggalkan Minho sendiri.

Dengan sedikit tidak sabar, Minho membuka pintu ruangan IGD itu. Hatinya berdebar tidak  ketika melihat wajah pucah Taemin yang tersenyum ke arahnya.

"Minho..." ucap Taemin menangis. Minho langsung membawa figur kecil itu kedalam dekapannya. Memeluknya lama dan membiarkan nangis menangis tersedu-sedu. Tanpa dia sadari air matanya ikut menetes.

"Terimakasih, sayang. Terimakasih."

"Aku...aku bahagia...Minho...baby kita hiks..." Taemin mengeratkan pelukanya kedalam tubuh Minho.

"Aku juga sangat bahagia. I'm so happy for us, Taemine, my baby."

Setelah merasa puas melampiaskan perasaan bahagia satu sama lain. Mata mereka bertemu. Minho memandangi wajah cantik Taemin yang masih tergenang oleh air mata. Tangan besarnya menangkup kedua pipi Taemin dan mengusapnya lembut.

Baby?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang