I'm really sorry for the slow updates. I don't know if anyone still waiting for this absurd story or not. I have been busy doing revision of my final project. One thing for sure, I will never leave this story hanging.
Di part ini akan ada flashback yang panjang banget. Belum di edit secara menyeluruh. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan.
2min, jongtae ftw!
Baby Part 4
~
Hari sudah menjelang petang. Sudah satu jam Taemin duduk di dalam mobilnya yang sekarang terparkir di depan klinik dokter hewan di daerah Chungdam. Dengan perasaan tak menentu, dia mengamati beberapa orang yang masih berada di dalam melalui kaca transparan di klinik tersebut. Taemin sedang menunggu untuk klinik itu menjadi sepi. Taemin menunduk, tangan kanan nya dia bawa ke atas permukaan perut ratanya, mengelus-elus perut tersebut dengan penuh kasih sayang. Dia meneteskan air matanya, kemudian tertawa kecil membayangkan apabila sudah ada nyawa di dalam perut tersebut.
"Are you already there? Kenapa kau membuatku sakit, huh?" lirihnya sambil tertawa pahit.
Taemin menggigit bibirnya kuat untuk menahan air matanya yang semakin keluar. Semenjak semalam, rasa sakit diperutnya datang dan pergi. Dia tidak langsung pergi ke dokter untuk memeriksakan rasa sakitnya, untuk beberapa alasan dia takut. Dia memutuskan untuk pergi ke pantai, tempat dia bertemu pertama kali dengan Minho, tempat yang sering dia kunjungi karena kekasihnya itu sering terlibat dalam projek pembangunan resort dan juga hotel di sekitar pantai. Sejak saat itu pula Taemin menyukai pantai, dia merasa terdiskonek dari kehidupan nyata untuk sementara ketika hamparan laut biru bertemu matanya. Dia merasa masalahnya seakan pergi ikut tersapu oleh semilir angin. Dia selalu menemukan ketenangan di sana, safe haven, mungkin karena tempat itu juga merupakan tempat kencanya dengan Minho sehingga membawa banyak kenangan bahagia bersama kekasihnya.
Seharian itu pula Taemin merenungi tentang kejadian masa lalu yang masih mengganggu pikiranya sampai sekarang. Setelah pengakuanya dengan Minho semalam, Taemin berpikir untuk menebus dosa-dosa masa lalu yang pernah dilakukan dulu.
Ketika menyadari bahwa lampu-lampa klinik tersebut mulai dimatikan, dia menghapus air matanya dan melihat refleksinya di rear view. Taemin bergegas keluar dari mobilnya dan berdiri di depan klinik itu. Dengan hati-hati dia menekan bel di pintu itu menunggu seseorang untuk membukanya.
"Maaf tuan tapi klinik ini sudah tu—tup" ucap pria yang mengenakan jas putih itu terthenti ketika melihat Taemin.
"Key hyung..." lirih Taemin menatanya.
Key—sang dokter yang berdiri di depanya terlihat sangat shock, bibirnya mengatup terbuka dan mata kucingnya menatap Taemin tanpa berkedip. Key benar-benar tidak menyangka akan kedatangan lelaki yang paling terakhir ingin dia lihat di dunia ini. Keheningan terjadi diantara mereka. Mata mereka bertemu, Key menatap lelaki itu tak suka. Setelah beberapa saat, dia menghela napasnya dan mengisyaratkan Taemin untuk mengikutinya masuk ke dalam. Dia menyalakan kembali lampu di klinik tersebut dan memberi kebebasan untuk Taemin duduk dimanapun. Taemin memposisikan dirinya untuk duduk di sofa kecil.
"Aku ingin meminta maaf..." ucap Taemin pelan.
Tidak ada jawaban dari Key, lelaki berambut auburn itu seakan menanti Taemin untuk berbicara lebih.
"Kau salah apabila kau masih berpikir aku masih ingin merebut Jonghyun hyung darimu. Aku sudah tidak mengejarnya lagi sudah sejak lama. A-aku minta maaf..." Taemin berhenti, dia tahu ini akan berat untuk menjelaskan kepada seseorang yang sejak dulu memiliki trust issue kepadanya. Dia menarik napas kemudian melanjutkan "Aku tahu ini semua terjadi salahku. Aku—"
