Part 3

2.7K 252 15
                                    

Hi thank you for the comments and vote! They mean a lot for me. I'm sorry for the long update because I was busy working on my thesis. I wish you still enjoy this story~

***


Choi Minho adalah seorang yang mempunyai tekad yang kuat ketika dia menginginkan sesuatu. Keputusan untuk menjalani sisa hidupnya bersama Taemin adalah keputusan paling mantap yang pernah dia buat selama hidupnya. Dia tidak pernah seserius ini dalam memutuskan sesuatu. Dia mencintai Taemin lebih dari apapun. Dia rela melakukan apapun agar Taemin selalu ada disisinya. Dan dia tidak sanggup untuk membayangkan kemungkinan terburuk dalam hidupnya. Dia tidak akan pernah sanggup untuk kehilangan Taemin. Hanya Taeminlah yang dia inginkan untuk terus hidup.

Sekelibat memori tentang bagaimana kekasihnya menghabiskan waktu dengan Jonghyun tiba-tiba hadir seperti rentetan film yang berputar di kepalanya. Ketika Minho berada di luar negeri untuk urusan bisnis, Taemin akan mengatakan padanya bahwa dia menginap di tempat Jonghyun karena akan merasa kesepian apabila tinggal sendirian di apartemen. Ketika Minho bekerja lembur, Jonghyun akan berada di apartemen mereka untuk menemani Taemin sampai Minho pulang, dan Taemin akan melaporkan kepada Minho tentang apa saja yang mereka berdua telah lakukan. Dan masih banyak memori tentang mereka berdua.

Minho cemburu pada awalnya. Namun seiring berjalanya waktu dia mulai belajar bahwa mereka berdua tidak lebih dari seorang sahabat.
Minho tahu Jonghyun adalah sahabat yang baik. Namun dia tidak pernah tau apabila sahabat baik kekasihnya tersebut pernah mengisi hati Taemin. Yang dia tahu selama ini adalah Taemin percaya denganya dan dia percaya dengan Taemin. Akan tetapi, perkiranya selama ini keliru, karena Taemin telah menyembunyikan hal besar dari dirinya. Dia berasumsi akan banyak kemungkinan alasan kenapa Taemin menyembunyikan ini darinya.



Dia merasa Taemin tidak mempercayainya sepenuhnya.


Dan dia sakit hati.



Minho tidak marah dengan Jonghyun. Selama dia mengenal Jonghyun, dia tau Jonghyun adalah orang baik. Jonghyun tidak memiliki maksut untuk mengambil Taemin darinya. Dia juga tau apabila Jonghyun telah memiliki kekasih baru—Taemin telah menceritakan kepadanya namun dia tidak mengingat siapa namanya.

Dia marah.



Dia marah kepada dirinya sendiri dan juga Taemin.



Suasana malam itu di apartemen Taemin dan Minho tidak seperti biasanya. Pada malam hari biasanya setelah makan malam mereka akan menonton serial TV favorit mereka sambil menikmati snack yang ada. Biasanya Taemin akan bergelayut manja di lengan Minho dan Minho melingkarkan lenganya disekitar tubuh mungil Taemin. Sesekali dia akan mencium pucuk kepala Taemin sambil menatap fokus ke layar TV. Mereka akan duduk berdempetan hingga tidak ada jarak yang tercipta. Sesekali Taemin akan berkomentar karena tokoh favoritnya melakukan ini itu dan Minho hanya akan tertawa. Setelah serial TV favorit mereka selesai, keduanya akan beranjak ke kasur, berada dalam dekapan satu sama lain sambil bercerita tentang kejadian apa saja yang mereka lalui hari itu dan rencana mereka berdua untuk hari esok yang akan datang. Membicarakan apa saja hingga keduanya terlelap tidur. Membicarakan masa depan.


Suasana malam hari ini berbeda. Tidak ada suara yang berasal dari TV ataupun komentar Taemin mengenai serial TV favorit mereka. Sepi dan tegang menyelimuti apartemen tersebut sejak keduanya masuk beberapa menit lalu.
Setelah masuk ke dalam apartemen, Minho menghentakkan tangan Taemin kasar dan segera membawa langkahnya ke dapur. Dia mengambil air dingin yang ada dalam kulkas lalu meneguknya secara cepat. Minho mencoba untuk menengangkan dirinya dan dia membiarkan Taemin duduk sendirian diruang tengah sebelum dia merasa siap untuk mendengar penjelasan Taemin.

Baby?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang