Euiwoong mengambil hpnya yang berada di saku celananya, lalu mencari kontak Jihoon. Ia langsung menelpon Jihoon setelah menemukan kontaknya.
"Halo, Euiwoong?"
"Halo, Kak."
"Iya, kenapa?"
"Yuri nanti pulangnya sama aku, gapapa kan? Soalnya dia mau nyalin catetan yang kemaren-kemaren pas dia ga masuk."
"Oh iya, gapapa kok. Hati-hati ya."
"Iya, Kak."
Setelah selesai menelpon Jihoon, ia langsung menghampiri Yuri. "Ini, diobatin dulu," suruh Euiwoong sambil memberikan obat merah kepada Yuri. "Gausah, Woong. Tadi pagi udah diobatin kok," kata Yuri. "Yaudah kalo kamu ga mau ngobatin, aku yang obatin," kata Euiwoong. Kalo Euiwoong udah ngomong gitu, Yuri ga bisa nolak. Dengan pelan-pelan, Euiwoong mengobati luka di lengan Yuri.
"Besok-besok kalo diginiin kamu ngelawan," kata Euiwoong. "Ga bisa. Dia masih papa aku, aku ga mau jadi anak durhaka," lirih Yuri. "Tapi aku ga tega liat kamu gini terus, yyul," balas Euiwoong.
"Aku gapapa kok. Ga usah khawatirin aku, aku udah biasa gini," jawab Yuri sambil tersenyum. Euiwoong menghela nafasnya, "Kak Jihoon tahu?" Yuri menggeleng. "Kenapa?" tanya Euiwoong. "Kak Jihoon bilang dia gamau punya cewe yang brokenhome," ucap Yuri.
"Justru kalo dia sayang kamu, harusnya dia bisa nerima kamu apa adanya," kata Euiwoong. Yuri hanya tersenyum. "Udah selesai. Nanti pulang sekolah kita ke dokter," lanjut Euiwoong.
Yuri mengangguk, "Makasih ya." Euiwoong menatap Yuri bingung. "Untuk apa?" tanya Euiwoong. "Makasih karena kamu selalu bisa bikin aku bangkit dari masa-masa suram yang aku alami," balas Yuri. Euiwoong mengangguk, "Itu gunanya sahabat, yyul."
Sahabat. Iya. Satu kata yang selalu bikin hati Euiwoong sesak. Ia ingin bisa lebih dari sahabat untuk Yuri. Karena sejujurnya, yang selalu ada disisi Yuri saat ia sedang terpuruk adalah Lee Euiwoong. Bukan Park Jihoon.
**********
Bel pulang sekolah berbunyi. Euiwoong langsung menghampiri Yuri yang sedang membereskan tasnya. "Sini tasnya aku bawain," kata Euiwoong. "Eh ga usah!" tolak Yuri. "Udah ayo, aku tau kok pundak kamu juga pasti lebam," ucap Euiwoong. "Eh? Kok tau?" tanya Yuri polos. "Kak Yena. Choi Yena," jawab Euiwoong. "Ah, Kak Yena," ucap Yuri.
"Ayo," ajak Euiwoong. Yuri mengangguk. Mereka lalu masuk ke dalam mobil Euiwoong. Yuri memasang sabuk pengamannya, begitu juga Euiwoong. "Tangan kamu sini," kata Euiwoong. Yuri mengulurkan tangannya dengan tatapan bingung. "Ngapain?" tanyanya. "Mau aku pegangin, biar kamu selalu ada disisi aku," jawab Euiwoong sambil menggenggam tangan Yuri.
✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖
A/n
Sorry gaiseu kalo terlalu pendek ㅠㅠ hari ini jg a/n nya pendek karna thor lagi gaenak badan ㅠㅠ harap maklum ya~
xoxo,
psychxxwoon