09

180 31 2
                                    

"Yuri, aku ga bisa pulang bareng kamu hari ini. Is it okay?" tanya Euiwoong. "Ga papa kok. Emangnya ada apa?" kata Yuri. "Rapat club basket," jawab Euiwoong. Yuri mengangguk paham. Pacarnya ini memang sibuk dengan club basketnya belakangan ini, karena sebentar lagi mereka akan mengikuti turnamen basket di London. "Ya udah ga papa kok. Aku bisa pulang sama Kak Daniel nanti," lanjut Yuri. "Kenapa ga sama Kak Woori aja?" tanya Euiwoong. "Kak Woori kan kuliah, Woong," jawab Yuri. "Mama?" Yuri menggeleng, "Mama ga bisa jemput aku. Ada urusan."

Euiwoong mendengus kesal. Yuri tahu kalau pacarnya ini sedang cemburu. Ia lalu tersenyum lalu mengelus puncak kepala Euiwoong, "Kak Daniel cuma nganggep aku adiknya. Lagian kamu tau kan kalo dia udah punya pacar?"

"Tapi kan sama aja," jawab Euiwoong sambil cemberut. "Ih gausah cemberut gitu dong," kata Yuri. "Yaudah deh gapapa. Daripada kamu harus naik bis kota, aku lebih ga ngizinin," ucap Euiwoong.

Omong-omong, soal keluarganya Yuri, dia udah tinggal bareng Mama dan kakaknya. Mamanya memutuskan untuk membeli rumah di Seoul dan Papa nya tinggal sendiri di rumah lama mereka.

******

"Euiwoong, aku pulang duluan ya," pamit Yuri. Euiwoong mengangguk. "Nanti pas pulang jangan ngebut-ngebut nyetirnya. Aku sayang kamu," lanjut Yuri. "Aku lebih sayang kamu," balas Euiwoong lalu melambaikan tangannya.

Yuri lalu berlari menyusul Daniel yang sudah berada di parkiran motor. "Kalian lucu ya," kata Daniel. "Apaan sih, Kak. Biasa aja," elak Yuri. "Aku jadi inget pas awal-awal aku pacaran sama Sejeong," canda Daniel sambil menaiki motornya. "Ayo, naik," kata Daniel. Yuri mengangguk dan langsung naik ke motor Daniel. "Pegangan ya," ucap Daniel lalu menancap gasnya meninggalkan parkiran motor.

/bayangin aja scene dimana niel naik motor di mv beautiful :v/

******

"Loh, Kak? Kok kesini?" tanya Yuri ketika ia menyadari bahwa ini bukan jalan kerumahnya. "Ke café aku dulu, aku laper," jawab Daniel. "Kakak punya café?" tanya Yuri. "Punya keluarga, kok. Kak Woori emang ga bilang?" kata Daniel. "Ga, dia mah sibuk ama kuliahnya. Kalo ga sama kuliahnya, ya sama cowonya," keluh Yuri. Woori dan Daniel memang berteman. Woori adalah teman baik Sejeong, jadi wajar saja kan kalau Woori dan Daniel bisa berteman?

"Ih, café ini. Aku sering banget kesini sama Euiwoong. Kalo aku tau Kakak yang punya, aku minta diskon deh," kata Yuri. Daniel tertawa, "Yaudah kalo kamu kesini lagi, bilang aja temennya Kak Daniel, nanti dikasih diskon."

Mereka berdua duduk di meja paling pojok kiri, dimana mereka bisa melihat ke jalan. "Mau makan apa?" tanya Daniel. "Aku ga punya duit," jawab Yuri. Daniel tertawa pelan, "Aku bayarin." Yuri membulatkan matanya. "Ih, gausah ah," tolak Yuri. "Ga papa, kan jarang-jarang juga," balas Daniel. "Eum, samain aja deh pesenannya," jawab Yuri.

Daniel mengangguk dan segera memesan, setelah itu ia kembali ke tempat duduknya. "Kakak udah berapa lama pacaran sama Kak Sejeong?" tanya Yuri. "3 tahun," jawab Daniel. "Kok tahan sih ldr-an?" tanya Yuri. "Cinta sejati itu ga pernah putus. Jangan jadikan jarak sebagai penghalang rasa cinta kamu," jawab Daniel. "Ih, Euiwoong mah aku ke Incheon aja udah heboh," keluh Yuri lalu memakan pesanan mereka yang akhirnya datang.

KRING!!

"Bentar ya, Kak," kata Yuri. Daniel mengangguk. Yuri bangun dari kursinya dan langsung keluar café.

"Kak Minhyung? Ada apa?"

"Yuri kamu dimana?"

"Di café, Kak. Ada apa?"

"Kamu ke Seoul Hospital, sekarang!"

"Ada apa? Kenapa?"

"Euiwoong—"

"EUIWOONG KENAPA!?"

"Euiwoong kecelakaan mobil, sekarang di ICU, masih belum sadar. Kamu kesini sekarang ya."

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

yhaaa babang iwung kenapaaa :((( huhuhu. jgn lupa vote ya gais. hari ini aku up 2 cerita :))))

xoxo,

psychxxwoon

famìlee : the words in my heart  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang