Keesokan harinya, ada siswa baru di kelas Yuri. "Namaku Lai Guanlin, you can call me Guanlin. Thanks," ucapnya. "Baiklah, Guanlin, silahkan duduk di sebelah Jo Yuri," perintah Ms. Soyou. Yuri membulatkan matanya tidak percaya. "Tapi, Miss. Bukannya itu kursinya Euiwoong?" tanya Daehwi. Yuri menatap Daehwi dengan tatapan berterima kasih. Ia baru saja mau bertanya, tapi ia tidak berani.
"Euiwoong akan miss pindahkan ke depan, Daehwi," jawab Ms. Soyou. "Tapi Miss, Euiwoong kan--" Ms. Soyou memotong ucapan Daehwi, "Sudah-sudah. Kita akan mulai pelajarannya, Daehwi kalau tidak mau belajar silahkan diluar." Daehwi menatap Ms. Soyou tidak percaya. "Maaf," bisik Daehwi kepada Yuri. "Tidak apa-apa," jawab Yuri pelan.
Guanlin akhirnya duduk di sebelah Yuri.
Sebuah sticky note mendarat di kaki Yuri. Guanlin mengisyaratkan Yuri untuk membacanya. Ia lalu mengambil kertas itu dan membacanya
Kau punya pacar?
Yuri menatap aneh si pengirim sticky notes-Guanlin-dan menjawabnya.
Punya, kenapa?
Ia lalu melempar pelan kertas itu kepada Guanlin. Guanlin lalu membacanya dan membuangnya jauh lewat jendela. Yuri menatap Guanlin aneh. Lebih baik ia jauh-jauh dari anak ini, pikirnya.
******
"Yuri mau pulang bareng?" tanya Guanlin. "Enggak, aku sendiri aja," jawab Yuri cuek. "Ya udah, aku tungguin," ucap Guanlin lalu kembali duduk di kursinya. "Eh, loh kok, ga papa kok kalo mau pulang duluan," kata Yuri. "Ga jadi," balas Guanlin. Yuri menatap Guanlin aneh. Guanlin tersenyum kecil lalu berkata,
"Hai, mantan."
******
"Guan, bisa gak ga usah ngikutin aku terus?" tanya Yuri, kesal karena Guanlin terus-terusan mengikutinya jalan di koridor. "Aku cuma kenal kamu di sekolah ini," jawab Guanlin. "Kan bisa kenalan. Tuh sama Kak Woojin, Kak Seongwoo atau Jinyoung Daehwi kan bisa," kata Yuri. "Emang kenapa kalo sama kamu terus?" tanya Guanlin datar. "Aku udah punya pacar, Guanlin! Lagian status kita kan udah mantan," jawab Yuri kesal.
"Terus kenapa kalo udah punya pacar?" tanya Guanlin.
PUK!
"Bro, dia cewek gue. Lu jangan kurang ajar," kata seseorang yang menepuk bahu Guanlin. "Euiwoong? Bukannya lu masih di rumah sakit?" tanya Guanlin. "Iya, ini gue. Seharusnya gue masih istirahat di rumah. Tapi gue bosen, so here I am," jawab Euiwoong. "Lu boleh deket sama cewek, tapi jangan kurang ajar. She's mine," lanjut Euiwoong.
Yuri tersenyum mendengar perkataan Euiwoong. "Sayang, ayo kita pulang," ajak Euiwoong sambil memeluk erat pinggang Yuri. "Hm, ayo," ucap Yuri. "Duluan," pamit Yuri kepada Guanlin. Guanlin mengangguk.
"Tunggu!" panggil Guanlin sebelum Yuri naik ke mobil Euiwoong. Yuri menoleh. "Walaupun kita udah mantan, kita masih tetep temenan kan?" tanya Guanlin. Yuri mengangguk, "Tentu. Kau adalah teman kami, Tuan Lai." Guanlin tersenyum kecil mendengar jawaban Yuri. "Duluan ya," pamit Yuri. Guanlin mengangguk.
Yuri pun masuk ke dalam mobil Euiwoong. "Seatbelt kamu," ingat Euiwoong sebelum akhirnya mobil Porsche 718 Boxster berwarna grey itu melaju meninggalkan sekolah.
✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖
Ada guanlinnnn :)))) Vote ya gais seperti biasaaaa. Tqqq
xoxo,
psychxxwoon