"Jisung, kamu gak mau pulang?" Tanya Yeonwoo sambil jongkok di samping Jisung yang masih setia memandangi sambil mengelus makam Haeun dengan mata sembap. Seluruh keluarga Haeun sudah pulang karena sudah sore hanya tersisa Jisung dan Yeonwoo di depan makam Haeun.
Yang ditanya hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Yeonwoo. "Haeun tadi bilang, dia cinta banget sama kamu." Ucap Yeonwoo, Yeonwoo tidak ingin melanjutkan kalimatnya lagi, ia tidak memiliki cukup keberanian untuk menyuruh Jisung mencintai dirinya.
Entah kenapa Jisung kembali menangis saat mendengar apa yang baru saja Yeonwoo sampaikan. Jisung mengelap air matanya perlahan lalu berdiri, Yeonwoo mendongak menatap Jisung lalu ikut berdiri dan berhadapan dengan Jisung.
Perlahan tangan Jisung menarik lengan Yeonwoo dan membawa perempuan itu ke dekapannya. Yeonwoo sedikit kaget tapi dia hanya bisa diam dan menepuk punggung Jisung untuk menenangkan pemuda itu.
"Jisung." Panggil Yeonwoo.
"Hmm." Gumam Jisung lirih.
"Seharusnya ini aku bilang sejak Jiwoo meninggal, tapi waktu itu aku belum berani ngomong. Jadi menurut aku, mungkin ini waktu yang tepat buat bicarain ini." Ucap Yeonwoo panjang. Jisung mengernyit heran, ia melepaskan pelukannya dengan Yeonwoo lalu menatap wanita itu penasaran.
"Kenapa?"
Yeonwoo menarik napasnya sebelum memulai perkataanya. "Kamu udah gak punya tanggung jawab lagi ke aku." Ucap Yeonwoo pelan.
Perkataan Yeonwoo membuat Jisung bingung, ia tidak mengerti dengan apa yang sedang Yeonwoo katakan. "Maksudnya?"
"Aku tau kamu cuma merasa bersalah dan mau tanggung jawab. Tapi Jiwoo udah gak ada, dan sekarang kamu gak perlu merasa bersalah lagi." Ucap Yeonwoo pelan tapi masih terdengar jelas di telinga Jisung.
"Terus kenapa?"
"Kita bisa cerai." Ujar Yeonwoo dengan mata berkaca-kaca.
"Apa?!" Tanya Jisung langsung.
"Kamu pasti gak nyaman kan dengan pernikahan ini, jadi kita cerai aja."
"Apasih, gak usah ngomong kayak gitu!" Bentak Jisung marah.
"Kenapa kamu marah?" Tanya Yeonwoo tidak mengerti. Respon Jisung berada diluar dugaannya, Yeonwoo pikir Jisung akan langsung mengiyakan usulannya dan pergi.
"Aku gak mau cerai!" Tegas Jisung tanpa bisa dibantah membuat Yeonwoo tambah bingung dengan sikap Jisung.
"Jangan buat aku marah, Yeon. Aku lagi stress sekarang, jangan buat beban aku nambah lagi dengan kamu ngomong yang aneh-aneh gini." Lirih Jisung.
Hening sebentar sebelum Yeonwoo kembali berkata. "Tapi kamu gak cinta.."
"Kalo gitu buat aku cinta sama kamu." Tegas Jisung tiba-tiba.
Jawaban itu sontak membuat Yeonwoo yang tadinya menunduk langsung mendongak menatap Jisung dengan pandangan tak percaya.
♡♡♡
Two years later
"Aku pergi dulu, yah. Maaf gak bisa antar kamu ke cafe. Sekretaris aku udah nelpon dari tadi." Ucap Jisung lalu mengambil tas kantornya dan mencium pucuk kepala perempuan yang sudah 3,5 tahun menjadi istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Losers [Han Jisung]✔
Fanfiction"Woy, lu mau ngerokok yah?" "Eh, enggak kak. Tadi gue nemu ini disini." "Heh, alasan lo udah biasa, gak punya alasan lain yah, dek? Eh, ada guru BK tuh, gue laporin deh." "Eh, kak, lo gak bisa nuduh gue seenak lo yah, lo gak punya bukti." "Itu bukti...