Last for Kai

1K 157 11
                                    

Chen bangun lebih pagi. Menyiapkan sarapan untuknya dan Kai. Semalam bibi Kim memberitahunya bahwa ia dan suaminya akan ke rumah nenek Kai.

Sejujurnya Chen bingung harus membuatkan apa untuk Kai. Dia hanya bisa membuat mie instan dan nasi goreng. Selain itu tidak ada lagi yang bisa ia buat.

.

Kai sudah bangun sejak tadi. Hanya saja dia terlalu malas untuk keluar dari ranjangnya. Gravitasi paling berat memang terasa saat di pagi hari. Ranjang empuknya terlalu sayang untuk ia tinggalkan.

Biasanya di jam segini dia suah mendengar suara Mamanya yang sibuk dengan urusan rumah tangga. Tapi berbeda dengan pagi ini. Tidak ada sama sekali suara yang terdengar.

Turun ke bawah untuk melihat kondisi yang ada. Di sana Kai melihat Chen yang sedang kebingungan berada di dapaur.

Kai melihat sekelilingnya mencari keberadaan kedua orang tuanya. Nihil, tidak ada satupun wujud nyata Mama atau Papanya.

"Ngapain lu?"

Chen terkaget melihat Kai yang tiba-tiba ada di belakangnya. Mengelus dadanya akibat detakan pada jantungnya yang sangat cepat.

Kai memberikan segelas air putih untuk Chen. Menyuruh namja tersebut meminumnya agar lebih tenang.

"Mau buat sarapan tapi bingung mau buat apa."

"Emang nyokap gue ke mana, sampai belum buat sarapan."

"Bibi Kim ke rumah nenek lo."

"Kok gak bilang gue."

"Elu mah kemaren malem udah tidur duluan. Pintunya udah diketok sama Bibi Kim tapi kan lo kalo tidur dah kayak mayit."

Kai hanya menganggukan kepalanya. Merasa membenarkan perkataan Chen, tapi tetap saja Mamanya bisa memberikan pesan untuknya kan.

"Ya udah gak usah masak. Entar makan di luar aja. Gih buruan mandi."

Chen dan Kai kembali ke kamar mereka masing-masing. Membersihkan tubuhnya dan segera berlalu menyari sarapan untuk keduanya.

"Mau makan apa?" Kai menanyai Chen ingin makan apa pagi ini.

Chen sedikit berfikir, dia terbiasa memakan apapun yang dibuatkan oleh Bibi Kim.

"Makan soto ayam aja yuk. Lagi pengen yang berkuah nih."

Membenarkan helm yang ia gunakan.

"Ngidam pak Eko."

Mulai lagi Kai. Akhir-akhir ini dia sering manggil nama pak Eko. Chen bahkan tidak tahu siapa gerangan pak Eko itu.

"Eh kenapa naik, turun dulu."

Kai menyuruh Chen turun dari motornya.

"Tutup dulu pagernya baru lu naik."

Bangsat bener Kai. Kebiasaan suka nyuruh orang. Tau gini Chen minta jemput Suho. Kalo sama Suho dia gak pernah disuruh-suruh. Malah dia yang bakal nyuruh Suho.

***

Kai memakirkan kendaraannya di warung soto yang ada di pinggir jalan.

"Eh, itukan Bang Eunhyuk."

Chen menyipitkan matanya. Melihat adik dari Ayahnya tang ternyata sedang berjualan soto.

"Bang Eunhyuk." Kai berteriak memanggil Paman Chen.

Eunhyuk menyuruh keponakannya untuk duduk. Dia sedikit kaget melihat Chen yang sudah sangat besar. Membuatkan soto untuk mereka berdua.

Prank (BXB) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang