Fifth

664 109 26
                                    

Keromantisan kedua pasangan tersebut tidak mengurangi kadar mereka juga berantem.

Bahkan enggak tanggung-tanggung. Mereka sering banget yang namanya putus-nyambung. Chen sama Kai itu suka banget pakai sistem pacaran ala Hukum III Newton. Dimana kalau ada aksi pasti juga ada reaksinya.

Tapi bagi Xiumin yang ngelihat hubungan mereka itu ibaratnya, malah orang tarik ulur perasaan. Gimana enggak tarik ulur. Bayangin aja misalnya Kai lagi manja-manja bareng Chen.

Chen bakal jadi orang tsundere. Ngulur perasaanya biar Kai makin nempel. Eh, tapi kalau Kai lagi biasa aja. Bakal Chen tarik-tarik. Yang ujung-ujungnya benang layangan jadi putus. Masih bagus kalau putus langsung jatuh. Lha kalau terbang terus jadi rebutan anak satu kampung kan brabe.

Untung aja Kai udah ngelabuhin hatinya buat Chen doang. Jadi kalau pun mereka putus entar juga balik lagi. Chen itu kalau kata Kai punya magnet tersendiri. Walau kutub magnet mereka sama pun entah kenapa bakal tetep bersatu.

Hari ini Xiumin menjadi saksi lagi bahwa kedua pasangan itu sedang menujukkan ketidak harmonisan dalam hubungan keduanya. Terlalu lelah bagi Xiumin melihat drama yang tercipta. Untuk kali ini saja Xiumin hanya ingin menjadi penonton tanpa terlibat menjadi pemain cadangan dalam drama itu.

"Chen, kamu gak capek ya??"

"Enggak."

"Aneh... padahal kamu udah seharian ini lari dihatiku, tapi masih aja enggak capek."

"Kan udah biasa!!."

Xiumin menahan rasa ingin tertawanya. Tidak ada kata wajah Chen yang merona. Chen yang sedang dalam suasana kurang baik memang berbeda.

"Aku cuma mau tanya jalan. Kamu tahu gak jalan kehati kamu."

"BODOAMAT!!!"

"Nge-gas amat sih. Kamu tahu gak persamaan aku sama Zaskia Gotik."

Chen hanya diam, tapi itu tidak melunturkan semangat Kai untuk tetap berlanjut.

"Aku ingin bermesraan denganmu walau satu jam aja."

"Cih. Kamu tahu gak persamaan kamu sama Lucinta Luna."

"Emang apa?"

"Cintamu lain dimulut lain dihati."

Ya, kurang lebih seperti itu kalau Chen lagi ngeblayer omongan Kai. Enggak ada santai-santainya.

Tapi kata Xiumin itu kalau Kai yang lagi berusaha ngebujuk Chen. Beda lagi kalau Chen yang ngebujuk Kai.

"Kai, kata pelayan minuman punya kamu salah."

"Gak."

Kai yang lagi ngambek gak akan ada beda jauh dari Chen yang ngambek. Cuma Kai lebih kalem dikit.

"Tapi katanya itu sebenernya punyaku."

"Ya kali minumannya bakal ketuker. Udah ada namanya masing-masing."

Chen tidak menghentikan aksinya. Dia masih berusaha membujuk Kai.

"Kamu bodoh ya." Jeda Chen.

"Maksud aku, kamu adalah punyaku." Sambungnya.

"Anjir, minumannya jadi pahit."

Kai berdiri dari kursinya. Chen hanya menatap diam. Dia tidak menyangka Kai akan memberikan respon seperti itu.

"Iya pahit. Pahit kalau hidupku tanpa kamu."

Selalu aja ada cara mereka bisa baikan lagi. Ini bukan hanya kejadian yang pertama, sering banget mereka kayak gitu. Tapi selalu ada seribu satu cara juga buat mereka akur lagi.

Prank (BXB) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang