1 - How It All Started

6K 391 2
                                    

London, dua minggu lalu.

Europe Dalessandro membuka matanya perlahan. Pemandangan yang awalnya buram kini telah jelas. Sial! Di mana dirinya sekarang ini? Dan apa yang terjadi pada dirinya?

Hal terakhir yang ia ingat adalah ia tengah mabuk di sebuah klub malam. Seorang wanita cantik datang menghampirinya. Dan semua menjadi gelap.

Europe mencoba untuk bangkit dari duduknya namun sesuatu menahannya. Ia menoleh pada kaki dan tangannya yang terikat. "MMMH!" Ia menjerit meminta tolong, namun mulutnya tertutup sebuah kain.

"Oh, sudah bangun rupanya. Aku tak menyangka seorang bilyuner dunia terlelap selama 13 jam," seorang pria keluar dari tempat persembunyiannya.

"Mmmh! Mmmmmh!"

"Diamlah. Kau tau sendiri hal itu percuma. Kita hanya harus menunggu kesayanganku datang, dan kau bisa bebas berbicara," pria itu tersenyum. "Omong-omong apa yang terjadi hingga kau teler di tempat laknat itu?" Pria tampan itu diam, menunggu jawaban Europe. Namun kemudian ia tertawa. "Oh maaf, aku lupa."

"James." Pria bernama James itu menoleh pada sumber suara. James tersenyum melihat wanita yang sangat cantik masuk ke ruangan itu. "Ia sudah sadar. Apa kita perlu memberinya aspirin?"

Europe mengangguk-angguk. "Mmmmh!"

Wanita itu tersenyum tipis, membelai pelan rambut emas Europe. "We do."

James pun keluar ruangan untuk mengambil apa yang diperlukan.

"Aku akan membuka kainnya. Berjanjilah untuk tidak berteriak," bisik wanita itu yang segera diangguki Europe.

Wanita itu perlahan membuka kain penutup mulut Europe.

Europe baru saja membuka mulutnya, hendak mengingkari janjinya dan berteriak. Tapi wanita itu segera menutupnya dengan lumatan bibir. Dan Europe terlena.

Menyadari Europe mulai kehilangan oksigen, wanita itu menarik diri menjauh dengan seringaian tipis di bibirnya. "Kau pria yang nakal."

Europe membeku. Astaga, wanita ini seksi sekali!

"Jangan ceritakan itu pada James. Mengerti?"

Europe mengangguk seperti orang bodoh.

"Baiklah. Kau mau kita berkenalan?" tanya wanita itu yang sekali lagi diangguki bodoh oleh Europe.

"Namaku Regina. Dan tadi kekasihku, James. Apa kau tau mengapa kau di sini?"

Europe menggeleng. "Tunggu. Kau menciumku saat kau sudah memiliki kekasih?!"

"Itu tidak penting. Kembali ke topik, kami butuh uangmu. Jumlahnya 500 trilyun. Aku telah mengecek aktifitas di rekening bankmu. Dan kurasa jumlahnya lebih dari cukup. Kau mau kan memberikannya pada kami? Dengan begitu kau bisa bebas."

Europe terdiam. "A– apa?"

Regina menyentuh dada bidang Europe yang masih terbalut kemeja putih kusut, kemudian membuat sebuah pola lingkaran di sana. "Kau mendengarnya dengan jelas. Aku dan kekasihku butuh 500 trilyun darimu. Kami akan segera menikah dan butuh dana yang besar."

"Apa kau gila?!" Europe membelalakkan matanya. "Apa aku sedang diculik dan diperas? Kau berani denganku? Kau tidak tahu aku siapa?"

Regina tertawa sumbang. "Tentu aku tahu. Europe Dalessandro, salah satu pria terkaya di dunia, putra bungsu keluarga Dalessandro, adik dari bintang Teresa Kennedy dan ipar si tampan Kieran Kennedy. Direktur Utama perusahaan robotik bernama Sandro dengan penghasilan mencapai jutaan trilyun perbulan. Apa lagi yang harus kujelaskan tentang dirimu?" Regina tampak berpikir. "Ah sudahlah. Yang jelas, aku tahu dirimu seperti kau tahu dirimu sendiri," wanita itu terkekeh geli dan berbisik, "aku juga tahu kau masih perjaka, Manis."

Europe membeku. Wanita itu penguntit akut!

Tak lama James kembali dengan sebuah pil putih dan segelas air mineral. "Jadi? Bagaimana, Gina?"

Regina bersedikap. Ia tersenyum penuh arti pada Europe yang sedang meneguk obatnya. "Bagaimana, Tuan Dalessandro? Kau mau tetap di sini sampai kau mengeluarkan 500 trilyunmu atau keluar secepatnya setelah memberi kami 500 trilyunmu?"

Europe diam.

"Ayolah, lima ratus trilyun tidak sulit untuk kau dapatkan," lanjut Regina.

"Jika kalian ingin menikah, kenapa tidak gunakan saja uang kekasihmu itu?" tanya Europe, menunjuk James dengan dagunya.

"A- apa? Siapa yang akan menikah-?" Mulut James yang terbuka itu ditutup dengan tangan Regina.

"Maaf, James mengalami amnesia jarak pendek," Regina tersenyum manis dan mendorong James keluar dari ruangan itu. Hal tersebut membuat Europe semakin bingung. Apa yang sedang terjadi?

"Pokoknya kau tak perlu tahu untuk apa saja 500 trilyun itu," kata Regina setelah ia masuk kembali, "yang jelas jika kau ingin keluar dari sini, beri kami yang kami inginkan." Regina tersenyum.

"Tidak."

"Maka kuharap kau senang bermalam di sini." Regina keluar dari ruangan itu meninggalkan Europe sendiri.

Europe meraba dadanya yang terasa sesak. Jantungnya membuncah cepat semenjak wanita itu menciumnya. Astaga! Itu ciuman pertamanya! Lebih parahnya, wanita yang menjadi ciuman pertamanya adalah wanita milik orang lain.

Cinta.

"A- apa?" Europe berbisik, seakan bertanya pada dirinya sendiri. "Siapa yang membisikkan kata laknat itu ke telingaku?!"

Kau mencintainya.

Europe menarik rambutnya pasrah. Bayangan Regina seakan mengelilinginya dan kalimat itu terus berputar di kepalanya.

"Ya Tuhan, aku mencintai kekasih orang lain."

His Stockholm SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang