Juli 2014
Tahun ajaran kali ini menjadi awal baru untukku yang akhirnya menginjak ke jenjang baru, yang kata banyak orang di sinilah masa mudamu sangat berkesan sekaligus jadi gudang kenangan yang tak terlupakan. Bisa juga dibilang masa peralihan dari remaja menuju proses pendewasaan. Tapi siapa yang tahu?
Aku memasuki gerbang Sekolah Menengah Atas atau singkatnya SMA dengan antusias dan semangat baru yang masih berkobar, menuju kelas yang ada di lorong kedua bersebelahan dengan ruang guru. Sebuah keputusan yang salah menyandingkan ruang kelas IPS 1 dengan ruang guru, apalagi alasannya kalau bukan karena kelasku adalah kelas yang paling berisik. Semua muridnya seolah seperti toa berjalan. Tak ada satupun dari kita yang bicara dengan nada normal, bahkan ketika berbisik. Ajaib kan?
Hari ini hari terakhir masa pengenalan siswa baru atau sebut saja MOS. Gojlokan dari kakak kelas, properti aneh bin ajaib, syarat aneh-aneh masih ada. Bedanya hari ini kita tak lagi pakai properti yang aneh karena kita berkegiatan di kelas masing-masing bukan lagi di aula dan mendengarkan cerita guru-guru yang mengundang uapan bosan.
Sekarang jadwal kakak-kakak pengurus osis. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk masuk ke setiap ruang kelas 10, perkenalan singkat dan menawarkan kita untuk bergabung dalam kepengurusan osis SMA N 127.
Ayolah, siapa sih yang tak tertarik bergabung ke organisasi bergengsi di sekolah? Apalagi melihat kakak-kakak pengurus osisnya yang keren dan enak dipandang mata. Yah... walaupun ada juga yang galaknya setengah mati, tapi toh itu tidak mengurangi niatku untuk masuk ke organisasi terbesar di sekolah ini.
3 hari setelah mengajukan data diri, kita (calon pengurus osis) mulai dipadatkan dengan jadwal perkenalan sampai evaluasi. Hari ini adalah perkenalan yang pertama bersama pengurus osis angkatan '15 dan '16.
Kita duduk di lapangan dengan alas rumput dan seperti biasa dipimpin oleh kakak bertatanan rambut rapi dan gaya yang sedikit nyentrik ini.
Tampan tapi juga berbahaya, namanya kak Tyo.
Walaupun cukup sering memimpin rapat osis, kak Tyo ini bukan ketua osis, dia ketua seksi bidang (selanjutnya akan disebut sekbid) polkep atau polisi keamanan dan ketertiban sekolah.
Jadi kalau ada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, sekbid inilah yang pertama turun tangan, dan aku jelas tidak berharap ada di sekbid ini.
"Sekarang kalian perkenalan satu-satu dari yang paling pojok. Bilang mau masuk sekbid apa dan alasannya!" perintah kak Tyo setelah selesai memperkenalkan osis angkatannya.
Satu persatu kita memperkenalkan diri diselingi canda gurau dari kakak-kakak osis yang membuat suasananya jadi lebih santai.
Hingga sampailah giliranku.
"Nama saya Jihanne dari IPS 1. Saya tertarik masuk sekbid padks (seni) karena saya ingin menuangkan ide kreatif saya untuk acara di SMA 127." kataku sembari tersenyum untuk menutupi kegugupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS | Johnny Suh [✔]
Fanfic"Then I saw you who resembles me, I'm you and you're me" -Based on True Story-