Selasa, 15 November 2017
Rambutnya disisir rapi. Model potongan rambutnya agak berbeda hari ini ... pake Style Pomade gitu ... Jelas bukan tanpa Alasan Alfa berdandan dihari yang sangat spesial itu. Ulang tahun Shaina!. Hari yang sangat spesial bagi Alfa. Semakin dekat jarum jam menunjukan pukul 06:47 ... Makin berdebar hatinya.
"Kak Alfa! Mau kemana tu ... Tumben pake dandan segala. Biasanya juga bagun tidur cuma cuci muka terus berangkat, ilernya masih nempel lagi"
"Hari ini beda dong ... Inikan hari spesial " ucapnya sambil sibuk merapikan rambut.
"Hmm ... Hmmm... Ada apa ya?!"
Miranda memicingkan matanya kearah Alfa. Seringai itu makin menjadi saat Alfa membalas tatapannya.
"Kamu gak kuliah...?"
"Nggak"
"Kenapa?"
"Inikan hari spesial ..."
"Hari spesial? "
"Yes ..."
"Emangnya ada apa sih?"
"Masa lupa!"
"Apaan ya?"
Mata Miranda berkaca-kaca menatap Alfa. Bibir mungilnya cemberut memandang kakaknya yang lupa akan hari 'spesial' itu.
"Beneran gak inget?"
"Iya ... Kasih tau kakak dong"
Dengan nada setengah teriak, Miranda mengatakan hari apa sekarang dengan ekspresi sedih.
"Hari ini hari ulang tahunku! "
"Astagfirullah ... lupa. Eh, maksudnya ... Inget sih, Cuma mau kasih kamu Surprize gitu, jadi ..."
Alfa tak menyangka ... ini hari ulang tahun adiknya juga! Ia tidak sadar. Entah karena terlalu banyak memikirkan kasusnya atau Shaina, tahun ini Alfa tidak menyiapkan apapun untuk Ulang tahun adiknya.
"Bilang aja kalo gak inget!"
"Jangan marah dong cantik ... Nanti cantiknya ilang lho ..."
Alfa mencoba merayu adiknya sambil memeluk tubuh kecilnya dari belakang.
"Jangan marah dong, nanti kakak kasih hadiah buat kamu"
"Apa hadiahnya?! Palingan juga BH-nya kak Akbar!"
"Sejak kapan kamu tau Akbar jualan BH...?"
"Aku beli kemarin ..."
"Hahaha ... Laku juga tuh jualannya!"
Alfa sekarang malah ingat sama Akbar, bukannya meredakan adiknya yang lagi ngambek...
"Kakak! Ingat gak ini ulang tahunku yang keberapa?!" Miranda agak membentak.
"Yang ke ... Ke 21" Wajahnya sungguh tak meyakinkan ...
Miranda melepas pelukan hangat kakaknya itu. Kecewa berat dirasakannya.
"Umurku hari ini 19! Kakak bener-bener lupa ya ... Yang diurusin Cuma kasusnya aja. Sementara aku?!"
"Sayang, kakak ini sibuk. Kamu tolong ngertiin ya ... Kasusnya belom kelar, malah makin rumit. Dan hari ini, penyelidikan masih berlanjut. Maaf ya kalo kakak gak peratiin kamu belakangan ini ... Makan aja sering telat sekarang, apalagi ..."
"Udah kak ... Aku ngeri kok. Maaf juga ya kalo aku terlalu maksain kakak bagi waktu. Aku tau kok, sekarang jadwal kakak padet ... Kayak artis aja"
Miranda berubah drastis. Ia sebenarnya Cuma mau mengetes kakakanya yang super sibuk itu... Apakah ia kaget kalau ingat hari ini hari ulang tahunnya?. Ternyata, Alfa yang sangat menyayanginya itu sangat kaget dan ingin menyembunyikan ekspresi kagetnya. Miranda yang sangat penegertian itu akhirnya tertawa lepas saat melihat ekspresi keterkejutan kakaknnya.

YOU ARE READING
ABNORMAL
Mystery / ThrillerCerita Thriller Mystery psychology tentang rahasia dibalik pembunuhan berantai yang melibatkan perkumpulan pemuja setan (Satanisme) yang berambisi menguasai kota Jakarta!