ABNORMAL ... Is here !

8 4 2
                                    


Alfa membuka matanya. Sebuah sinar menyilaukan menerpa wajahnya yang baru sadar dari koma. Sebelum ia membuka matanya, ia sudah mendengar sebuah suara yang sangat dikenalnya.

"Tante! Kak Alfa bangun Tan!"

Seorang wanita paruh baya menghampirinya sambil menagis dan sontak memeluknya.

"Alfa...! Kamu gapapa kan sayang?! Ya Allah ... Tante khawatir banget!"

Alfa tau dirinya dirumah sakit. Bau obat-obatan mengeruak di ruangan itu. Pandangannya masih kabur. Ia belum bisa melihat objek-objek secara jelas. Baru setelah beberapa menit kemudia, Alfa sadar... Dadanya diperban, dan selang infus melingkari pergelangan tangannya. Alfa yang masih kebingungan hanya memandang sekelilingnya.

"Kak, Kakak koma 2 hari ..."

"Hah! 2 Hari?!"

"Iya. Setelah operasi pengangkatan peluru. Sebenarnya, operasi itu hampir gagal. Pelurunya udah tembus ke jantung. Tapi, mungkin ini semua berkat doa Tante dan Ibu-ibu pengajian"

"Ibu-ibu pengajian?"

"Tante bikin acara doa bersama dirumah selama Kakak koma".

Banyak yang telah terjadi selama ia terlelap. Tante Milla sungguh perhatian padanya. Sekali lagi, ia bersyukur masih bisa selamat dari semua kejadian ini.

"Hmmm ... Tenggorokanku gak kenapa-napa kan?"

"Oh ... Gapapa kok! Baik-baik aja. Kata Pak Darta sih bocor waktu di TKP. Tapi kata dokter sih sehat-sehat aja. Bahkan gak ditemukan darah sama sekali"

Aneh ... Ini sangat aneh! Berarti, ini semua memang efek dari mantra Shaina!

"Iya ... Semuanya ribut gara-gara kamu! Tuh reporter nungguin di luar. Kamu dapet julukan Super Hero! "

Akbar berdiri di meja sebelah ranjang Alfa. Ia sehat-sehat saja. Tak terlihat luka sama sekali. Padahal, hal pertama yang Alfa pikirkan saat baru bangun hanya Akbar. Ia takut terjadi sesuatu pada sahabatnya yang item itu.

"Akbar?!"

"Kamu kira aku mati kan?!"

"Kamu kok masih idup?! "

"Astagfirullah! Bener-bener ni anak! Dikiranya kita udak qo'id kali ya ..."

Akbar terkejut dengan pernyataan temannya itu. Wajarlah. Siapa yang tak mengira dia mati?! Malam itu, Akbar benar-benar menghilang setelah sebuah tembakan mendarat di tubuhnya dalam benak Alfa. Sampai Alfa kehabisan suara pun, ia tetap tidak bersuara.

"Mau aku ceritai sekarang atau nanti aja?"

Akbar hendak menceritakan kisah sebenarnya yang terjadi kemarin malam.

"Biar saya yang cerita! "

Tiba-tiba Pak Darta masuk. Senyuman mengambang dibibirnya. Ia tampak senang sekali.

"Udah bangun ya. Selamat Alfa! Kamu benar. Tidak diragukan lagi, kamu memang yang paling hebat. Feeling kamu kuat!"

"Maksud Bapak ..."

"Ya. Inspektur Hikmal bukan pelaku. Dia dijebak. Dan Shaina ..."

"Gimana keadaan Shaina?!"

ABNORMALWhere stories live. Discover now