Sore itu, ia bahagia sekali ... Senyum mengembang di bibir tipisnya. Dengan langkah besar, ia menggandeng Shaina yang tersenyum lepas.
"Akhirnya,tuntas juga ya"
"Yo'i"
"Ngomong-ngomong, ini kasusmu yang keberapa Al?"
"Hmmm ... Mungkin yang ke ... Gak tau deh!"
"Kira-kira"
"Mungkin 21"
"Wow, banyak juga ya. Kamu memang yang paling bisa diandalkan! Udah gagah, cerdas, dan pemikiran kamu ... Yang paling unik"
"Ah. Gak juga. Biasa aja ... Asalkan kita menyikapinya dengan tenang"
Alfa baru saja menyelesaikan satu kasus perampokan Bank bersama Shaina. Ia adalah Detektif sekaligus pakar simbologi terkenal seantero kota Jakarta. Sebenarnya, Alfa yang lulusan S2 STIN itu bekerja untuk swasta juga. Tapi dengan masyarakat yang jauh dari pengetahuan tentang ke-Detektifan, pada akhirnya Alfa hanya berkerja untuk kepolisian sebagai Intel yang gemar menyamar, atau bekerja dalam penyelidikan kasus besar. Dan kasus yang ia pecahkan selalu melambungkan namanya sebagai Detektif nomor wahid. Alfa juga tak bisa diremehkan dalam hal penyamaran. Dia bisa jadi siapa saja, dimana saja. Terkadang, identitasnya disembunyika demi keamanan.
Usut punya usut, diketahui bahwa si pelaku adalah seorang anggota kepolisian ditempat Alfa bertugas juga! Memang mengejutkan, tapi itulah yang terjadi. Katanya, dia terpaksa harus merampok untuk melunasi hutang-hutangnya yang menumpuk akibat berjudi. Bukan hanya itu, sebuah fakta juga terungkap!. Selama ini, teman-temannya sesama polisi punya target perjudian terbesar dan sangat sulit dilacak yang selalu mereka incar. Dialah si pelaku! Pelaku perampokan sekaligus target para polisi tertangkap juga. Masuk akal juga kalau keberadaannya sulit dilacak! Namanya juga polisi. wajarlah kalau pandai sembunyi dan memanipulasi sesamanya dan mengetahui prosedur yang mereka lakukan. Tanpa Alfa sadari, ia sudah menyelesaikan beberapa kasus sekaligus! meskipun dihadapannya, itu merupakan sebuah kasus sederhana .
Alfa baru saja keluar dari gerbang Kapolres Jakarta Pusat dengan senyuman besarnnya. Sebenarnya, ia dikejar-kejar wartawan dan cewek-cewek cantik dibelakang. katanya sih males. Sumpek. Mendingan ngobrol dengan Shaina yang manis.
Alfa kemudian pulang kerumahnya dengan hati lega. Senang rasanya, bisa diandalkan dan menolong sesama sebagai seorang Detektif muda yang handal. Rasa bangganya semakin terasa kala Tante Milla dan Miranda menyambutnya dirumah. Sebuah keluarga bahagia meskipun tak ada hubungan darah sama sekali diantara mereka.
"Al, tante masakin makanan kesukaan kamu lho. Nih, Bakso udang buatan tante. Ayo cepetan ganti baju. Kita makan bareng-bareng"
"Iya Tan..."
"Cieee... yang sukses hari ini. Aku liat kak Alfa di TV lho"
"Itu mah udah biasa"
"Masa sih?! Aku baru liat tadi kok"
"Dasar, kamu tuh yang kebanyakan nonton Film kartun. Gak sempet nonton berita"
Ucap Alfa sambil menarik pipi adiknya. Wajah imutnya tersenyum menatap sang kakak.
"Mungkin ... hihi"
"Nih gantungin"
Alfa meyerahkan kemejanya pada Miranda. Wajah gagah dan dada bidangnya terlihat jelas dari kaos oblong tipis yang dikenakannya. Alfa membasuh mukanya dengan air wudhu dan segera melaksanakan Sholat Maghrib. Rasanya bandannya pegal-pegal. Ototnya kaku dan ia ingin segera istirahat ... Tapi Tante Milla dan Miranda menunggu dimeja makan. Apa boleh buat ... Alfa ikut juga ....
![](https://img.wattpad.com/cover/158522914-288-k720185.jpg)
YOU ARE READING
ABNORMAL
Misterio / SuspensoCerita Thriller Mystery psychology tentang rahasia dibalik pembunuhan berantai yang melibatkan perkumpulan pemuja setan (Satanisme) yang berambisi menguasai kota Jakarta!