ABNORMAL

4 MATA

"Ssss .... Siapa kamu?"

Alfa yang gemetar memegang pistolnya dengan sangat kuat. Sejata berat itu menjadi saksi bisu pertemuan Alfa dengan seorang pembunuh berdarah dingin!.

"Cepat katakan!. Aku harap kamu mengerti bahasa Indonesia"

"Asal kamu tau. Aku bisa memakai 12 acam bahasa didunia sekaligus"

"Katakan sekarang juga!. Siapa kamu!!!"

"Ini aku ..."

"Jangan membuat aku bingung!. Atau ku tarik pistol ini sekarang juga!"

Orang yang dihadapinya malah tertawa sengit sambil mengepalkan tangannya. Seringainya mengembang, menantang detektif handal itu beradu jotos.

"Aku, yang dilupakan. Aku yang dikubur dalam-dalam! Mereka mencoba menyingkirkanku"

Alfa bingung dengan ucapannya. Matanya yang semakin sembab itu tak henti-hentinya memasang tatapan tajam pada orang berjaket hitam tersebut.

"Kamu pernah merasa terancam?"

Ia bertanya dengan sangat tenang. Alfa hanya terdiam dengan posisi siap menembak. Ia sama sekali tak ada niat menjawab pertanyaannya. Yang ia inginkan hanya identitasnya!

"Setiap hari, itulah yang aku rasakan"

Alfa masih dalam posisinya. Sangat heran dengan sikap pembunuh yang terlihat sama sekali tak punya rasa takut itu. Dari belakang, orang misterius itu tampaknya membuka sesuatu dari telapak tangannya dan melemparkan sarung tangan yang ia kenakan kearah Alfa. Sontak, Alfa menjauh beberapa langkah sebelum ia menyadari bahwa sarung tangan tersebut adalam miliknya!.

"Seharusnya, kamu menunggu sampai besok pagi. Akan ada berita mengejutkan! Terjadi lagi kasus pembunuhan, dan pelakunya adalah sang Detektif"

Alfa mengerti sekarang. Ia mulai mengerti cara kerja mahluk kotor dihadapannya. Orang itu memakai sarung tangan orang lain secara terbalik saat melakukan aksinya. Iulah mengapa, sisik jari Inspektur Hikmal bisa ada di TKP. Dan sekarang, ia memakai sarung tangan Alfa. Kerdik. Licik. Dan berbau kenakalan yang sangat berbahaya!

"Jangan banyak bicara!. Kamu sudah tertangkap basah!. Hari ini juga. Aku bawa kamu kekantor polisi!"

"Kantor polisi? Aku tak punya cahaya saat itu"

"Apa maksudmu?! "

"Tak ada yang menerimaku. Semuanya mencoba membunuhku!. Kalau kamu mau menyalahkan orang lain, kamu harus berada diposisi orang tersebut lebih dulu!"

Alfa mengerutkan dahinya. Jantungnya masih berdebar. Perang batin masih terjadi dalam hatinya!.

"Bodoh!. Aku tau ... Orang lemah seperti kamu bahkan tak pernah makan dari tempat sampah sepertiku. Seperti kami"

"Aku tau tentang semua perkumpulanmu! "

"Cuma itu hah!?. Cuma itu yang kamu tau? Bodoh! Fool! Sama sekali tak ada yang kamu ketahui tentang kami"

"Aku tau!. Kamu kepala setan J n S c dan ingin membuat altar penyembahan terbesar sepanjang kota Jakarta!"

"Oke. Cukup pintar. Selama ini, belum pernah ada seorangpun yang aku tau, punya cara berfikir seperti kau. Tapi, ini bukan sekedar ritual. Aku sama sekali bukan sekedar pemuja setan bodoh dengan Intelektualitas yang dangkal. Aku lebih cerdas dari yang mereka kira. Ada sebuah fakta yang sama sekali tak bisa ditebak!"