"Pak ... Saya dapat petunjuk baru!"
"Peunjuk baru?!"
Dengan nafas yang masih ngos-ngosan, Alfa duduk didepan Pak Darta ...
"Setelah saya selidiki, ternyata kasus ini belum selesai ..."
"Kasus ini sudah di tutup!. Titik"
"Pak, Saya punya Feeling kalau ..."
"Pihak kepolisian tidak tergantung sama Feeling kamu!"
"Dengerin saya dulu Pak ..."
"Gak ada yang perlu saya dengar dari kamu. Kasusnya udah kelar dan ... Sebaiknya kamu keluar dari sini kalau gak berkepentingan"
"Ini penting Pak!. Tolong dengar cerita saya dulu!"
"Cerita? Buat apa saya dengar cerita dari kamu kalau nyatanya kasus ini udah sampai dititik akhirnya. Dan, cerita nya selesai ..."
Alfa terbelalak kaget mendengar pernyataan Atasannya itu. Aneh sekali !. Inikan sangat penting bahkan menyangkut urusan keselamatan ...
"Ini masalah hidup dan mati Pak!. Bapak gak bisa melarang tanpa alasan saya untuk keluar dari sini. Dan saya minta, eksekusi untuk Inspektur Hikmal ditunda dulu... Semuanya belum selesai "
"Apa yang kamu tau tentang hukuman?!. Kamu ini anak kemarin. Dan untuk apa kamu minta eksekusi si Hikmal ditunda? Kalo kamu gak mau dengar kata-kata saya .... Kamu akan tau konsekwensinya!"
"Saya ambil konsekwensinya! "
Alfa geram ... Lama-lama kepalanya berasa mau meledak. Kesal!!! Bukan main dirsasakannya. Susah-susah Alfa datang kesana dan... Dia tidak mau mendengar ceritanya!. Padahal ini sangat pentinng bahkan menyangkut masalah hidup dan mati ....
"Oke, Kalau Bapak benar-benar gak mau mendengar apa yang saya sampaikan. Biar saya selesaikan kasus ini dengan cara saya sendiri walaupun waktunya sangat singkat!. Saya gak akan melihat kebelakang. Saya gak akan mundur. Seangkahpun gak akan! Dan asal bapak tau, Kasus ini belum selesai dan, ada sesuatu yang sangat tidak anda ketahui. Sekali lagi, saya berangkat sekarang juga dan selesaikan ini secepat mungkin dengan caraku sendiri!"
Pak Darta tampak ketautan. Matanya melotot saat Alfa memegang daun pintu hendak keluar.
"Kasus ini sudah saya tutup!!!. Alfa!. Taati peraturan, dan jangan melangkah keluar tanpa seizin saya!"
Alfa tak menghiakan pernyataan Pak Darta yang membentaknya sangat keras dan dengan beraninya melangkah tanpa mundur sedikitpun ...
"Alfa!. Taati peraturan yang saya buat kalau mau menjadi polisi yang baik!"
Kemarahannya tampak dari urat-urat yang keluar menembus kulit keningnya. Tapi dengan santainya, Alfa berbalik badan dan ... Tersenyum.
"Saya bukan polisi ..."
Pak Darta betambah murka ... Alfa yang cerdas itu benar-benar keras kepala!. Sampai ia sendiri tak tau harus berbuat apa kalau begini jadi.
Alfa masuk keruangannya dan mengambil peralatannya seperti Pistol jika sewaktu-waktu diperlukan untuk melumpuhkan pelaku yang lari atau agar pelaku bisa lebih mudah tertangkap. Dan yang pasti, Parfum permen karet yang selalu dipakainya kemana-mana!. Sempet-sempetnya ...
Dengan mengambil langkah besar, Alfa yang memakai baju detektifnya itu memulai penyelidikan ke area wilayah Setia Budi. Ada benarnya juga saran Akbar. Pasti ada sesuatu di tengah-tengah lambang setan itu. Seperti mayat yang diletakan tepat ditengahnya, pasti ada petunjuk yang berguna juga disana!. Bersama Akbar, Alfa memulai langkah pertamanya. Meskipun ada rasa kecewa pada Pak Darta dalam hatinya, ia tetap lanjut ...
YOU ARE READING
ABNORMAL
Mystery / ThrillerCerita Thriller Mystery psychology tentang rahasia dibalik pembunuhan berantai yang melibatkan perkumpulan pemuja setan (Satanisme) yang berambisi menguasai kota Jakarta!