Irene menghela napas berat, ini sudah tiga bulan berlalu semenjak dia memergoki sang kekasih yang sedang bercumbu mesra dengan seorang pramugari cantik di apartemen kekasihnya.
Irene benci fakta bahwa Song Mino yang sangat baik hati itu dengan tega berselingkuh di belakangnya. Yoongi bahkan pernah mengirim foto sang kekasih yang sedang bermesraan dengan pramugari cantik itu saat di bandara.
Yoongi seorang pembisnis sukses, bolak-balik keluar negeri mengurus pekerjaannya. Karena itu dia bisa memiliki foto Mino dengan pramugari sialan itu. Bahkan, sore ini Irene kembali menerima pesan whatsapp dari Yoongi tentang kekasihnya.
'Akhiri hubunganmu lelaki brengsek itu, aku tunggu kabar hubungan kalian sampai aku kembali nanti.'
Irene kembali menghela napas panjang, merasa sangat kecewa pada kekasihnya. Song Mino yang dikenalnya tidak seperti ini, lelaki itu baik hati, penuh perhatian dan kasih sayang. Tidak pernah membentak Irene, walaupun gadis itu bersalah.
Irene merapikan meja kerjanya, bersiap untuk pulang sore ini. Dia butuh hiburan, berharap sudah ada Seungwan di apartemen yang bersedia mengajaknya pergi malam ini, kemana pun itu Irene akan menyetujuinya.
Irene merebahkan tubuhnya di sofa malas setelah selesai membersihkan diri. Dia berusaha menghubungi Seungwan, dan sial sahabatnya itu mendapat sift malam, berarti Irene akan sendirian sepanjang malam ini.
Ah, Kim Taehyung.
Irene langsung mendial kontak Taehyung di ponselnya. Dering pertama, dering kedua, ketiga dan akhirnya hanya suara operator yang menjawabnya.
"Kemana si Kim satu ini? Kenapa sulit sekali dihubungi?" gumam Irene dengan wajah kesalnya.
Bae Irene butuh hiburan untuk melupakan sejenak permasalahan hidupnya. Dikhianati dengan kekasih itu salah satu masalah hidup yang cukup berat. Apalagi jika hubungan sudah berlangsung selama beberapa tahun, rasanya pengkhianatan itu seperti duri yang sangat menyakitkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene mengenakan sweater lengan panjang ketat, membentuk lekuk tubuhnya, dengan rok mini berwarna hitam. Dia sudah bertekad untuk membahagiakan diri sendiri malam ini.
She don't fucking care's about her boyfriend, love is bullshit.
Untuk pertama kalinya setelah hidup selama dua puluh empat tahun, Irene akhirnya meminum koktail dengan kadar alkohol lebih tinggi dari biasanya. Rasa hangat menyapa kerongkongannya, membuatnya memejamkan mata untuk lebih menikmati.
"Ah, tidak seburuk itu ternyata," gumamnya.
Irene menertawakan dirinya sendiri. Betapa bodohnya dia sehingga Mino dengan mudahnya membohongi dirinya. Bukankah berkencan selama satu setengah tahun itu sudah cukup untuk saling mencintai dan percaya?
