Four

986 139 5
                                    

"Hei bangun, dasar anak manja"
Mark membuka pintu untuk jinyoung.

"Eungg, di mana ini?"
Jinyoung keluar dan meregangkan tangannya keatas.

"Rumah ku."

"Ooh.. NE?!"
Jinyoung langsung terbangun sempura mendengar perkataan mark.
Dia mulai mengecek sekeliling dan yap benar saja ini rumah mark yang dulu pernah dia kunjungi saat kecil.

"Angkat barang mu sendiri, aku lelah."
Mark memasuki rumah dan mendudukan dirinya di sofa ruang tengah rumah itu.

"Hauhh, berat juga.."
Jinyoung terlihat kesusah mengangkat koper itu kedalam rumah.

"Pojok sana kamar mu, dan aku di atas. Dan ingat kau tak boleh sekalipun keatas!"
Belum sempat jinyoung mengambil nafas mark sudah memberi perintah dan naik ke atas.

"Hah?, tt tapi.."
Kreutt

"Aku lapar.. huh sudahlah"
Jinyoung berlalu ke kamarnya dan merapikan bajunya dalam lemari itu.

flashback

"Hyung kita akan kemana?"

"Ikut saja, kau sangat cerewet.."

"Boleh kah aku tinggal dirumah mu saja?"

"Ani! Aku tak butuh orang baru disana"
Mark mematahkan semua mimipi jinyoung, tapi jinyoung sudah menyangka hal itu.

"Hyungg jeball"
Rengek jinyoung.

"Aku tak terima perintah park!"

"Tapi ini bujukan bukan perintah."

"Apapun itu!"

Lelah adu pendapat dengan mark jinyoung memilih tidur lagi pula, di jalan tadi dia mabuk jadi tidak bisa tidur. Dia sangat lelah sekarang.

"Kenapa jadi dia.."
Mark mengecek keadaan jinyoung dan,

"Ngrr ngurr"
Dengkur jinyoung cukup keras menandakan dia cukup lelah.

"Kau tak berubah si manja park!"
Gumam mark.




Walau tak suka dengan kebisingan jinyoung, mark masih punya hati untuk menampungnya karena ingat pesan orang tuanya, untuk menjaga anak manja itu.

Juga mark tak ingin jinyoung di jamah oleh si mesum wang, dia kasian pada bocah polos ini.
Dia hanya berambisi saja pada mark, tanpa tau apa yang dia lakukan.

Tapi walau demikian mark tetap punya banyak persyaratan jika tinggal dengannya.

"Jika kau tidur matikan lampu!"
"Pergi ke kantor terpisah!"
"Jangan beritahu yang lain kita serumah"
"Tak ada gangguan saat aku sedang bersantai"
"Janga.."

"Gumanhaee.."
"Terlalu banyak peraturan, aku jadi pusing"
Rengek jinyoung sambil menutup telinga dan menggeleng imut.
"Hyung bisa kita makan dulu saja? , aku sudah tak sanggup untuk beridiri."

"Aku tak lapar"
Mark berlalu meninggalkan jinyoung kembali ke lantai atas,
"Sebelum itu, tak usah repot menyiapkan makanan untuk ku! Aku bisa masak atau beli sendiri."

Jinyoung hampir menangis dengan ucapan mark yang terakhir.
"Lalu untuk apa aku disini?"
Jinyoung kembali menunduk, dan beranjak ke dapur.

"Demi kentang rebus manis, dimana semua bahan makanan ?!"
Jinyoung terkejut luar biasa saat melihat bupet atas maupun bawah dapur yang tak berisi apapun, di kulkas hanya ada apel hijau, susu basi dan 2 butir telur.

"Baiklah aku akan mati dalam beberapa hari."
Jinyoung kembali ke kamar dan melempar tubuhnya pada kasur.





"Jinyoung kembali ke kamar dan melempar tubuhnya pada kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwuu goals banget kuntt 😘



More?
Vote and Coments 💕

100 days with u - markjin [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang