Five

991 130 2
                                    

"Dimana mark hyung?"
"Apa dia belum turun juga?"
Jinyoung masih sibuk dengan roti panggang di tangannya.
"Apa boleh aku ke atas"
"Aniii, bisa-bisa aku tidur di luar malam ini"
Jinyoung masih terduduk menis menantikan mark yang bahkan sedari pagi sudah berangkat ke kantor.

Lelah menunggu jinyoung memasukkan roti itu kedalam kotak bekal dan membawanya , siapa tau mark tak sempat sarapan pikirnya.

Jinyoung memilih naik bus karena dia belum telat untuk naik taxi, tak begitu lama karena rumah mark lumayan dekat dengan kantornya.

"Lihat lah bam andai saja aku bisa dekat dengan mark hyung seperti mereka!"
Jinyoung kesal dengan keramahan mark kepada kliennya.

"Kenapa kau harus cemburu ,bahkan dia tak ada hubungan dengan mu"
Bambam masih berdiri di samping jinyoung dan melirik kotak bekal itu.

"Ibunya mark hyung sudah menjodohkan kami sewaktu kecil!"

"Tapi dia hanya biacara tanpa ada perjodohan yang terjadi, dan apa ini?"
Bambam menyenggol kotak di tangan jinyoung.

"Aa iya aku berikan sekarang saja"

"Eeeh, nanti dulu. Kau tak tahu siapa mereka?"

"Ani"
Jinyoung menggeleng polos.

"Itu dari perusahaan HK dan gadis itu katanya di jodohkan dengan mark."

"Haha kau lucu sekali"
Jinyoung tertawa dengan pernyataan bambam.
"Aku kenal mark hyung, pacaran saja tidak pernah. Bagaimana bisa ada perjodohan?"

"Pria setampan dia? Belum pernah pacaran? Kau yang lucu."
Bambam berjalan meninggalkan jinyoung yang masih memandangi mark.

"Sial, aku harus bisa membuat mark hyung suka kepadaku sebelum dia jatuh ketangan yang lain."






"Hyung, kenapa tak bilang berangkat duluan?"
Jinyoung menghampiri mark tepat setelah dia selesai bicara.

"Aku lupa kau ada di sana, aku baru ingat saat lihat pemagang lainnya."

"Uhm, gwenchana. Ini aku bawakan sarapan"

"Apa ini?"
Mark membuka kotak bekal itu.
"Roti? Beli dimana?"

"Tentu saja Aku buat sendiri deng.."

"Jie! Ini rotinya sudah kadaluarsa, makanya aku taruh di meja. Aku lupa membuangnya."

Jinyoung memiringkan kepalanya sebelum matanya membulat lebar dan merasa mual.
"Ueekkk, kenapa kau tak bilang hyung!"

"Hentikan, kau tak akan keracunan memakannya."
Mark menutup bekal itu dan membalikannya pada jinyoung dan berlalu begitu saja.

"Tt t tunggu hyu.."
"Uekkk"
Jinyoung berlarian menuju toilet, dia merasa perutnya seperti berputar.





"Hyung, kau belum pulang?"

"Duluan saja, aku masih mau lembur."

"Tapi kau selalu lembur, lebih baik aku menunggu disini saja."

"Sudah mau selesai kok, kau duluan saja."

"Tapi ini sudah malam, aku tak tau arah jika gelap begini."

"Kau lupa peraturan soal berangkat sendiri-sendiri?"

"Tapi tak akan ada karyawan yang melihat, ini sudah tengah malam. Akan sulit mendapatkan kendaraan."

"Benar juga."
Gunam mark.
"Baiklah, aku bereskan ini dulu."

Jinyoung memilih menunggu mark di parkiran, karena dia tak ingin membuat mark kesal jika melihtanya terus.




"Hyung, apa kau pernah pacaran?"
Jinyoung bertanya di sela perjalanan mereka pulang kerumah.

"Wae kamjagi?"
Mark melirik jinyoung sebentar.

"Ani , setahu ku tidak."

"Pernah, tentu saja aku pernah pacaran"

"Jinjja?"
"Kau pasti bercanda hyung!"
Jinyoung kaget bukan main, karena setahunya saat kuliah mark tidak pernah terlibat gosip pacaran.

"Kenapa kau bertanya hal itu?"

"Apa sekarang kau masih pacaran hyung?"

"Sekarang tidak lagi."
Jinyoung cukup bahagia dengan pernyataan bahwa mark tak menjalin hubungan apapun.

"Apa kau tak pernah menyukai ku hyung?"

Mark memilih diam tanpa melirik ke arah jinyoung.
"Hyung kenapa tak bisa menyukai ku?"
"Apa aku seburuk itu?"
Jinyoung menunduk sedih, membuat mark mendadak menghentikan mobilnya di tengah perjalanan.

"Apa kau akan menurunkan aku disini hyung?"

"Kau tau kenapa aku tak bisa menerima mu?"

"Wae?"

"Huh sudahlah, lebih baik kau tak tahu."

"Tap.."

"Kumanhae!"
Mark sedikit meninggikan suaranya, jinyoung terpaksa menekan ego nya kali ini.

Berakhir jinyoung diam selama perjalan pulang, begitu juga sampai dirumah.
Mark samasekali tak bicara pada jinyoung, dia lansung menuju lantai atas.

"Apa saatnya melakukan cara ini?"
Jinyoung berfikir keras di kamarnya sekarang.
"Hmm.. besok saja, aku lelah sekali hari ini."











Suka gitu ama rambut di jaenudin yang kaya gini :')) mimisan onlen beibs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Suka gitu ama rambut di jaenudin yang kaya gini :')) mimisan onlen beibs.

Vote & Coments 💕

100 days with u - markjin [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang