Eight

910 129 8
                                    

Disinlah bambam sekarang, menemai jackson yang menggila akibat jinyoungnya lebih memilih mark sebagai tambatan hati dari pada dirinya.

pagi ini jackson ke rumah bambam,dan menangis di depan pintu. hal itu jelas membuat bambam panik, dia takut tetangga akan berfikiran aneh.
jadi dia putuskan aja membawa jackson masuk, untung saja rumahnya sedang sepi saat itu.

"hyung kau kenapa datang tiba-tiba dan malah menangis ?"

"bam bisakah aku disini saja, aku tidak tau mau kemana lagi! aku gila karena jinyoung mengabaikan cinta ku.."

"dia bukan mengabaikan mu, kau saja yang berfikir dia menyukai mu.."

"bammiee lalu apa yang aku harus lakukan?!"

"ya mau bagaimana lagi, kau harus melupakannya dan mencari oranglain untuk kau perjuangkan.."

"huhft.. kau benar bam.."
jackson menunduk lesu.

"dan lagian kau tidak akan sanggup melawan mark hyung bukan?!"
lanjut bambam.

"bam ayo keluar temani aku.."

"eeh kemana?"
jackson tanpa sabar menarik tangan bambam.




disinilah mereka sekarang, jalan-jalan di taman.
jackson bilang dia ingin melupakan jinyoung dengan cara apapun walau sulit.
dia memilih berjalan-jalan di taman dan mereka juga makan di seberang taman.

hingga petang mereka memilih melanjutkannya dengan karoke, jackson sedikit terhibur dan mulai merasa nyaman.

keduanya kini sudah mabuk, mereka karoke hingga pukul 9.
memang belum terlalu malam, tapi mereka sudah 3 jam berkaroke ria.
jackson rewel tidak mau pulang, jadi bambam membawanya pulang kerumahnya saja.









"mwoo?!"
teriak jinyoung memenuhi ruangan kerja, untung saja saat ini yang lain sedang istirahat.
"kau di cium ?"

"yaa! ssstt.. jangan keras-kerass!"
panik bambam

"kkau ddi cium?"
ulang jinyoung berbisik.

dan bambam hanya mengangguk malu, mengingat kenangan tadi malam.

"kisseu aniya?"

"eh? ne.."
bambam benar-benar merah sekarang.

"jinjja? whoaa.. aku iri sekali bamm-ah"
jinyoung mempoutkan bibirnya sebelum terkejut oleh kedatangan jackson di tengah-tengah mereka.

"hai bammie~"
"annyeong jinyoung-ah"

"annyeong hyung.."
jinyoung mengangguk dan permisi untuk ketoilet sebentar.

sebelum pergi dia sempat memberi tanda pada bambam dengan mengedipkan matanya sebelah.



•fb




"hyung ayo ke kamar, kenapa malah di sofa.."
bambam menarik jackson hingga ambang pintu kamar, dan karena terlalu berat mereka jatuh dan jackson menindihnya.

"yeppoda.."
bisik jackson dengan mata berbunga.

"mwoop.."

jackson menjatuhkan bibirnya tepat pada bambam, membuatnya terkejut bukan main.
kemudian dia menutup matanya saat jackson mulai menggerakan bibirnya.

entah apa yang jackson pikirkan saat ini.
'apa aku yang ada di pikiran mu hyung? atau jinyoung?'
gumam bambam.

malam itu cukup erotis ,tapi bambam segera melepas ciuman panas itu dan meninggalkan jackson di lantai.




entah apa yang terjadi saat pagi datang, jackson sudah tidak di rumah itu lagi.
"mungkin dia ingat yang semalam"
gumam bambam.

disinilah jinyoung keluar dengan pelan-pelan sambil mencoba mendengar bahan jackson dan bambam sebelum mark mengagetkannya.

"mau kemana?"

"aish kamjagia!.. aah mark hyung"

"mau kemana?"
mark mengulang pertanyaannya kini disertau dengan gerakan kepala.

"ke toilet, kenapa? tumben kau bertanya.."
jinyoung tersenyum malu.

"ani , aku melihat kau mengendap-endap seperti maling barusan."

"apa aku seburuk itu?"
sial mark salah bicara, dan apa ini kenapa jinyoung jadi mudah tersinggung belakangan ini.

"hahh lupakan, aku sebaiknya tidak mengajak mu biacara.."
mark berlalu tanpa melihat jinyoung.
















maaf chinggudeul aku jarang up :( padahal ga sibuk-sibuk amat tapi mager ini menyebabkan semuanya berantakan.. janji den bakal secepetnya nyelesaiin ini semuaa :)

 janji den bakal secepetnya nyelesaiin ini semuaa :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ngakak ga sih 😂😂

vote and coments 💕

100 days with u - markjin [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang