100 days with u - markjin [complete]

nine

ini kecan kedua pasangan ini, mark terpaksa mengiyakannya karena tak ada juga alasan untuk menolak.
seperti biasa jarak kencan harus tetap di jaga, tak boleh terlalu dekat.

belum lama berjalan mark berhenti di tengah jalan, membuat jinyoung menabraknya.
"akh.. hyung wae?"

"uhm.. aniya, kajja.."
mark menarik tangan jinyoung pergi melewati keramaian itu.

mimpi apa dia semalam, seorang mark tuan menarik tanggan dia tengah keramaian itu.
mark tiba-tiba menyapa orang yang berada di depannya.
seorang wanita cantik yang sedang membeli gulali untuk anaknya.

"hai.. dia sudah besar ternyata"

"ohh mark.."
wanita itu terjekut saat mark menyapanya, dan tak lama wanita itu di panggil pria lain.
"apa itu suaminya.."
gumam jinyoung tapi mark mendengarnya.

"euhm, itu suaminya.."

"aah, eh.."
jinyoung terkejut saat mark ternyata membalas kalimatnya.
"tapi hyung, dia siapa?"

"mantan ku.."
jawab mark santai, dan kini berjalan di depan jinyoung.

"ooh man.. apa?!"
"jadi kau benar-benar memiliki mantan?"

"kau pikir aku ini apa?"
mark melanjutkan jalannya.
jinyoung tak sadar sedari wanita itu pergi tangannya sudah di lepas oleh mark.

alhasil dia kehilangan jejak mark, karena parade itu sangat ramai.
"pantas saja mark hyung tidak pernah melirik aku, dia masih mencintai mantannya."
jinyoung semakin sedih setelah di tinggal mark.

•

jinyoung tidak tau kemana mark saat itu, dan dia memilih duduk dan minum saat ini.
bambam datang terlambat, jinyoung sudah sangat mabuk saat ini.

"jie, kenapa kau malah minum disini?!"
bambam terkejut menemukan temannya itu sudah mabuk berat.

"bamm.."
rengek jinyoung.
"waee?! waeee!!! kenapa mark hyungg tegaa
jinyoung meracau seperti orang gila sekarang.

"yaa! ini sudah kelewatan, kau harus pulang park jinyoung."
bambam panik harus bagaimana sekarang, dia tidak mungkin sanggup mengantar jinyoung pulang sendirian.
"aah matta!"
sebuah ide terbesit di benak bambam.

•

"bamm!! markh hyung jahat sekaliii...
kenapa ?! kenapa aku bisa jatuh hati pada orang yang selalu menganggap aku tidak ada?
kenapa aku bisa bertahan begitu lama?!
kenapa dia tidak punya hati memperlakukan aku seperti ini bam?!"

bambam terpelanga, tapi tidak dengan mark dia menunduk mendengar jeritan hati jinyoung.

"jjiee.. kau harus pulang ne..mark hyung sudah sampai"

"andwee aku tidak mau bertemu pria jahat itu lagi.."
dengan sigap mark mengangkat tubuh jinyoung dan menggendongnya di punggung.

"markeeu hyunghh, ini kau? benar-benar kau?"
jinyong mengelus pipi mark, dan akhirnya diam dalam gendongan mark.

mark berterimakasih pada bambam sebelum pulang, walau hanya pacar tantangan jinyoung tetap tanggung jawabnya.

jinyoung terkadang mengigau dan meracau di sepanhang jalan seperti sekarang saat mark mencoba mengangkatnya kerumah.

memang cukup berat, tapi mark tetap menaruh jinyoung dengan lembut di atas kasur.
mark masih memandangi wajah jinyoung yang begitu merah.

mark rindu, sangat rindu saat jinyoung yang dulu. manis dan polos ,tidak manja dan menyusahkan seperti sekarang.

jinyoung menangis, dia sesegukan menangis.
entah apa yang ada dalam tidurnya sekarang,
hal itu cukup membuat mark merasa bersalah.
jinyoung adalah anak yang tegar, ini pertamanya dia menangis.

mark mengelus kepala jinyoung dan membisikan sesuatu, dengan cepat jinyoung tenang dalam tidurnya.
bahkan sedikit mendengkur, mark sedikit tertawa melihat nya.

•

"akhh , kepala ku"
jinyoung memegangi kepalanya, sebelum terkejut dengan keadaannya sekarang.
"kenapa aku bisa di kamar ini?"
"dd da dan baju ku juga.."

mark menukar baju jinyoung karena basah oleh keringat, tapi tidak berani melepas dalamanya.
hanya baju dan celana saja.

jinyoung berhalan oyong keluar kamar, dia haus sekali.
dan betapa terkejutnya dia saat semangkuk soup telah berada di depannya dengan asap yang mengepul, di tambah mark.

mom lagi kepasar beli perlengkapan rumah, sekalian barang-barang yuggy sebelum pergi ke hutan :)))

daddy ama yuggy lagi nungguin mom, life dulu azaa..

no edit :)))
vote and comments 💕