eleven

934 126 0
                                    

Disinilah mark dan jinyoung berada sekarang.
taman kecil di ujung kota, hanya keheningan yang ada disana.
karena ini masih jam kantor.

Jinyoung sejujurnya ragu dengan hasil yang akan di terimannya, dan dia tidak bisa terus mengklaim bahwa mark benar-benar miliknya.
Karena dia sebenarnya sadar bahwa mark terlalu dingin dalam hubungan ini.

cemas tentu jinyoung rasakan, dia tak bisa tenang memikirkan apa hasilnya nanti.

begitu juga mark yang tak tahu bagaimana mengakui semua ini.

Tidak  bisa pungkiri mark juga telah jatuh kedalam cinta jinyoung slama ini, perlakuan khusus jinyoung, tingkah manisnya, kesabarannya menghadapi mark, semua mark suka.
Tapi mark harus memulai dari mana?!

"hyung.. aku akan kembali besok, apakah kau baik-baik saja ?"

"mm.."
"gwenchana"

Sakit,
jinyoung berharap bahwa mark akan mengatakan sebaliknya dan mungkin akan menahannya.

"uhm, baguslah"
Jinyoung hanya tersenyum menatap mark,yang sedari tadi menatap lurus ke depan.

"hyung.. apakah aku berhasil? Atau haruskah aku pergi?"

Mark kini mengalihkan pandangannya ke jinyoung, tatapan itu sangat dalam.
Jinyoung tidak mengerti apa arti dari semua itu. Yang dia tau hanyalah sakit yang dia rasakan kini saat mark malah meminta maaf.

"mian jinyoung-ah"

"Bahkan dia tidak memanggil ku jie lagi"
Batin jinyoung.

Mark benci melihat jinyoung yang kini menangis,
dia bahkan tak mampu mengatakan 'tunggu'
saat jinyoung belalu daru tempat itu.

Jinyoung meninggalkan tempat itu dengan sesegukan, bahkan dia sempat terjatuh dan menangis cukup keras.

Mark masih diam di tempatnya hingga senja menyapa, dia memutuskan untuk pulang meski dia tak mampu berhadapan dengan jinyoung kali lagi.









Tangisan kecil itu terdengar cukup,untuk membuat satu rumah terbangun.

pria mungil itu kini mengepak semua barangnya dan berencana pergi,
"tapi kemana?"
"kemana aku harus pergi?"

seseorang mencuak dari sebalik pintu
"Jie kau bisa tinggal"
ucap pria berambut pirang itu.

"mian hyung, aku harus pergi."
balas jinyoung yang kini siap keluar dari rumah itu.

hayalannya ingin di hentikan, tapi sayang harapan tak sebaik yang dia kira.
pria itu hanya menatap kepergiannya.

"slamat tinggal mark hyung.."
jinyoung berjalan dengan sesak di dadanya.

mark hanya mampu menatap kepergian jinyoung sambil memaki dirinya di dalam hati.
"bodoh mark! apa yang kau lalukan!"














well sebenernya bisa 1 chap aja cuma
aku bikin 2 aja :"
and and and, ini maksa bet abisnya
dari pada gantung.
so maaf ya :"""

LIKE AND COMENTS 💖

100 days with u - markjin [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang