Seoul
Jungkook tidak pernah lebih senang dari ini. Ini hari senin dan artinya dia sudah bisa pergi ke dunia luar. Selamat tinggal mansion Kim. Welcome dunia luar. Jungkook keluar kamarnya, dan berjalan menuju lantai bawah. Dia hampir saja membuka pintu depan, sebelum sebuah tangan memegang tangannya.
"Kook, ini baru jam 00.01." Taehyung berkata dan membuat Jungkook mengerucutkan bibir. Kesal.
"Sudah senin." Ucap Jungkook lugas.
"Belum waktunya. Tunggu sampai matahari terbit dan kamu baru boleh keluar." Suara Joohyun menggema di ruangan, dan Jungkook tahu bahwa Joohyun melihat dari pagar pembatas lantai 2.
Jungkook membalikkan badannya, berjalan dengan menghentakkan kaki. "Dasar pasangan tunangan menyebalkan." Lalu dia berjalan ke dapur.
"Senang mendengar aku dibilang pasangan tunangan menyebalkan." Taehyung kini sudah berdiri di sebelah Joohyun. Sementara Joohyun hanya tersenyum tipis. "Tidurlah lagi noona, biar aku yang jaga Jungkook."
Joohyun hanya mengumam, lalu kembali masuk ke kamarnya.
Yang dia tidak tahu, Sooyoung dari tadi mengamati dari celah pintu kamar Namjoon.
"Sampai kapan kamu mau mengintip seperti itu?"
Sooyoung menutup pintu kamar Namjoon, "Mau dipikir seperti apapun, dia tidak menunjukkan tanda-tanda dia itu soulmateku oppa. Talentnya masih berfungsi dengan baik."
"Syoo, ini sudah malam. Kembalilah ke kamarmu dan istirahatlah."
"Aku tidak bisa tidur." Kata Sooyoung.
"Temani Jungkook sana."
Sooyoung melihat yang barusan berbicara dan hanya memanyunkan bibirnya. "Hoseok oppa kan punya kamar sendiri. Kenapa tidur di sini?"
"Aku kan kangen sahabatku."
Sooyoung hanya memutar bola matanya dan berjalan ke luar kamar Namjoon.
☆☆☆
"Aku hanya ingin keluar dari rumah saja." Rengekan Jungkook terdengar sampai telinga Sooyoung yang memang memutuskan untuk menemani Jungkook.
"Besok, kita keluar sama-sama." Sooyoung memasuki ruang dapur, dan melihat Jimin, Taehyung dan Jungkook di sana. Dua terakhir mengelilingi Jimin yang sedang melakukan sesuatu di kompor. "Kamu ingatkan janjiku kemarin, merapikan rumah akan kuberikan hadiah."
Mata Jungkook kini berbinar. "Sungguh? Assa!"
"Ajak perempuan itu juga, dia juga berhak diberikan hadiah." Imbuh Sooyoung dan raut wajah Jungkook berubah. "Kenapa kamu? Kalau kamu seperti itu, mukamu semakin mirip kelinci."
Jungkook kemudian berjalan ke pantri. Duduk di kursi pantri dengan meletakkan tangannya dipantri yang bertugas menyanggah dagunya. "Aku tadi jahat."
Raut wajah dan nada suara Jungkook yang tiba-tiba melemah membuat Sooyoung tersenyum. anak ini badannya aja seperti raksasa, tapi pikirannya dan sikapnya masih seperti anak-anak.
"Jahat kenapa?" Tanya Sooyoung yang memutuskan duduk di sebelah tempat Jungkook duduk.
"Aku tadi mendorongnya, padahal dia masih sakit."
"Kenapa kamu melakukan itu?" tanya Sooyoung lagi.
Taehyung tiba-tiba menyambar "Karena perempuan itu bertanya kenapa JK tiba-tiba baik. Sepertinya adik kecil kita semua ini tidak mau ketahuan kalau dia perhatian dengan manusia itu. Jadi akhirnya dia jahat."
Jungkook tidak menyela ataupun membantah karena memang itulah yang terjadi. "Aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba perhatian." kata Jungkook membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Star
FanfictionKim Yerim (20), harus tinggal di sebuah mansion di pinggiran kota seoul, tanpa Yerim tahu bahwa mansion itu menyimpan banyak rahasia