02. Let me be ur camera

9K 1K 66
                                    

Gue yang sangat senang di depan kamera, sedangkan mas Rian yang sangat pemalu di depan kamera. Kita memang sangat kontras satu sama lain.

Dan terkadang gue mikir, apa yang bikin kita bisa bertahan untuk terus bersama?

Padahal di luar sana banyak banget yang suka sama mas Rian. Atau mungkin pengen jadi pacarnya juga?

Pernah sekali, gue cemburu banget sama mas Rian. Waktu mas Rian deket sama pacarnya Jojo? Yang mereka makan bareng, tanpa gue ataupun tanpa Jojo.

Jujur aja di situ gue nangis, tapi gue gak bilang. Gue pura-pura gak tau, gue pura-pura gak peduli tentang hal itu. Padahal gue juga sakit, gue juga cemburu. Apalagi waktu gue denger Jojo sama pacarnya putus, perasaan gue campur aduk.

Gimana kalau mas Rian mau ngedeketin dia lagi coba? Itu yang gue khawatirkan. Padahal harusnya gue lebih percaya mas Rian, daripada gosip di luar sana.

Dan sejak saat itu, gue agak posesif sama mas Rian. Tapi untungnya gak berlangsung lama. Capek juga jadi posesif, gue lebih suka pacaran yang sehat, yang biasa aja.

Gak perlu saling mengekang, apalagi melarang ini itu yang sebenernya gak penting untuk diperdebatkan.



Karena hari ini mas jom lagi gak latihan. Dia ngajak jalan dan cari tempat rekreasi. Kan tumben banget ya, biasanya gak mau kemana-mana.

"Kamu lagi mau jalan kemana?"

"Aku mau ngajak kamu ke kebun binatang, mau gak?" tanya mas Rian.

Gue ngangguk aja, kemanapun boleh aja asalkan bersama mas jom hehe.

"Tapi nanti disana kamu berarti ketemu temen kamu dong?" canda mas Rian.

"Ihh. Sejak kapan mas Rian berani ngatain aku?"

"Emang aku ngatain kamu?" tanya dia.

Gue menggelengkan kepala. Ya emang enggak sih, tapi— ah sudahlah.

Kenapa mas Rian makin ganteng ya? Apa mata gue yang salah liat ya? Ah enggak, dia emang selalu ganteng.

"Mas aku fotoin kamu boleh gak?" izin gue, soalnya ekspresi dia pas nyetir lucu.

Dengan cepat dia nutupin wajahnya. Sambil geleng-geleng nolak. Kan lucu liatnya. Makin gemes.

"Jangan, kan udah aku bilang, aku gak suka." elak mas Rian

Gue cuma senyum aja liat kelakuan dia yang masih menghindari kamera.

"Ya terus mas Rian maunya apa kalau gak mau di foto?" tanya gue gemas.

"Aku maunya, kamu."

Sejak kapan dia jago ngalus gini sih? Makin was-was aja kalau dia lagi gak sama gue.
Si pendiam dan pemalu sekalinya ngomong bikin baper dah.

"Mas—"

"Aku becanda." kata dia sambil ketawa.

Ingin ku abadikan rasanya, senyuman dan tawa manisnya.

"Kalau kamu mau foto aku, jangan pakai handphone ataupun kamera. Tapi foto aku pakai hati dan pikiran kamu, biar kamu inget, dan sayang aku terus." -Mas Rian

Athlete [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang