Correct me if I'm wrong guys, thankiss and happy reading. I know it'll be a bit boring. So yeah, sorry
☀☀☀
Chou Tien Chen, sebentar lagi akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan perasaan gue gak karuan. Gue senang, tapi di sisi lain gue gak nyaman sama mas Rian. Sampai saat ini, gue belum bilang apapun mengenai masalah ini.
Apa gue batalkan aja? Tapi bisa-bisa gue kena sanksi dari kantor. Dan reputasi gue akan rusak.
Kalau gue tetap berangkat, hubungan gue dan mas Rian pasti berantakan. Mas Rian akhir-akhir ini posesif. Gue gak ngerti alasannya kenapa.
Belum lagi dia baru beli mobil baru.
"Gelisah banget sih lo? Padahal mau ketemu calon gebetan baru juga." kata Mariska sambil menyenggol bahu gue.
"Gebetan baru apaan, yang ada yang di Ciumbrella ngamuk palingan. " balas Gina
"Udah bilang siapa kliennya ke Rian?"
Gue langsung menggelengkan kepala. Ya kali gue ngomong siapa kliennya. Bisa langsung di cancel sama mas Rian.
Soalnya, mas Rian tau gue suka sama Tien Chen, bahkan gue rela beli tiket sendiri yang paling depan. Dan satu lagi, instagram gue di follow CTC.
Gimana mas Rian gak cemburu coba?
"Kan Riannya di Cipayung, disini anggap aja lo pacarnya Tien Chen."
☀☀☀
Mariska bertugas menunggu CTC, gue dan Gina menunggu di depan mobil. Gue mondar-mandir gak jelas. Bingung juga apa yang harus gue lakukan, kalau tiba-tiba ada mas Rian?
Gak mungkin sih, dia pasti lagi latihan di Cipayung. Apalagi sekarang mendekati Denmark Open.
"Ni hao."
Gue yang lagi ngelamun kemana-mana, langsung buyar seketika waktu sosok yang kita tunggu-tunggu datang.
Parah sih, ganteng sama lucu bercampur jadi satu. Dan aslinya dia ramah, dan senyum mulu.
Gue membalas senyumannya. Gina sama Mariska nyenggol-nyenggol gue mulu. Sebel.
"So, she is your tourguide. Have fun in Bali!" kata Mariska terus pergi sama Gina.
Biasanya gue langsung bawel sama klien, kayak sksd gitu. Tapi sama yang satu ini kok— bingung.
(Kalau lagi percakapan sama Tien Chen, anggap aja pakai bahasa Mandarin ya. Thanks)
"Ni hao. Wo jiao Ha Na. Hen gaoxing jian dao ni. Wo shi ni de daoyou." kata gue memperkenalkan. Dia gak lepas natap gue.
Gue yang degdegan.
"Wo jiao Chou Tien Chen. Ni hen piaoliang." kata Tien Chen sambil senyum.
Tuhan memang satu, kita yang tak sama.
"Xie xie."
Sehabis itu gue ngajak dia masuk mobil menuju hotel yang udah kita pesan untuk beberapa hari ke depan. Selama di mobil dia juga gak berhenti senyum.
"Ris, mendingan lo aja yang jadi pemandu dia. Gue gak sanggup." suruh gue
Mariska malah natap balik ke gue, dan menggelengkan kepala.
"Gue banyak kerjaan di luar say, jadi have fun ya sama dia. Hehe."
Gue menghela napas kasar, berusaha senyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athlete [Rian Ardianto]
Fanfiction#Badmintonseries Dia adalah mas jom yang pemalu dan pengertian. Meskipun terkadang dinginnya berlebihan, tapi ya namanya juga sayang. Related to another athlete series ©2018, oneflowerisme