Rasa kekecewaan dan penyesalan bergejolak dalam hatiku. Aksi yang sudah diyakini akan berhasil malah menjadi kacau balau bahkan gagal total. Itu artinya sekarang aku hidup sebagai buronan, yang akan terus dicari untuk diberi hukuman yaitu hukuman penjara
Didalam toko yang penuh sesak dengan barang - barang, yang gelap dan juga panas, aku masih memikirkan cara untuk lolos dari semua ini. Aku mencari sklar untuk menghidupkan lampu toko ini. Aku kaget, setelah lampu menyala aku melihat berbagai jenis pakaian bergantungan di sepanjang toko ini, tapi kesemuanya hanyalah pakaian wanita, tidak ada pakaian pria.
Melihat seluruh busana yang terpampang di toko ini, kembali muncul ide gila dari otak ku. Hanya dengan cara ini aku bisa lolos dari kejaran warga, yaitu menyamar.
"Aku akan menyamar menjadi seorang gadis, sampai kasus ini hilang ditelan bumi" batinku
Aku mulai memilih baju yang akan kugunakan dan untuk seterusnya. Pilihanku jatuh pada longdress berwarna biru tua dihadapan ku ini. Aku langsung membuka bajuku dan memakaikan BH dan longdress itu ke tubuhku, tak lupa juga aku sumpal BH ku dengan kaus kaki agar terlihat bentuk payudaraku.
Kalau hanya begini, pasti masih mudah untuk dikenali, apa yang harus ku lakukan selanjutnya?
Aku melihat didepan ku ada berbagai jenis hijab. Ya, dengan memakai hijab pasti aku sulit untuk dikenali. Aku memilih hijab instan dengan warna yang sama dengan longdress ku.
Tak lupa aku juga mengambil beberapa pakaian dan keperluan lainnya untuk menunjang misi penyamaranku.
Aku penasaran bagaimana penampilanku sekarang dibalut pakaian gadis ini. Aku mencari cermin yang ada ditoko ini. Tapi mataku tertarik dengan sebuah kotak misterius yang ada diatas meja rias didepan ku itu. Aku penasaran dan segera membuka kotak itu. Kotak itu adalah kotak make up si pemilik toko.
Entah ada apa yang merasukiku, aku spontan mengambil bedak dari kotak itu dan memolesnya kewajahku, seketika wajahku tampak lebih cerah dan bersinar. Aku juga memoleskan lipstick ke bibirku agar lebih terlihat kesan feminimnya. Hanya 2 benda itu saja yang aku tahu cara pemakaiannya, selebihnya aku tidak mengerti jadi tidak aku pakai.
Setelah semua selesai, aku melihat pantulan bayanganku di cermin meja rias ini. Aku kaget, shock, sekaligus gembira karena penampilanku terlihat cantik sekali, berkat balutan longdress ini dan sedikit polesan make up membuatku mirip bahkan tidak bisa dibedakan dengan wanita tulen.
Tiba - tiba aku mendengar suara langkah kaki 2 orang sedang menuju ketoko ini. Sepertinya itu adalah sipemilik toko. Aku bergegas mengambil tasku yang semakin berat karena berisi pakaian, hijab, kotak make up, dan peralatan lainnya yang aku butuhkan untuk penyamaranku.
Aku keluar melalui pintu belakang, karena sangat tidak memungkinkan untuk keliar melalui pintu depan.
Dari luar aku mendengar si pemilik toko berteriak histeris, karena tokonya kemalingan. Ya, maling itu adalah aku. Lantas aku berlari kencang untuk meninggalkan toko itu agar tidak dikejar warga lagi.
*
Hari ini matahari bersinar cukup terik, sehingga cuacanya sangat panas. Aku yang tengah berjalan mencari tempat kost merasa kegerahan, ditambah lagi aku memakai longdress dan hijab yang membuatku sangat kegerahan. Aku berhenti sejenak disebuah minimarket untuk berteduh, dan membeli sebotol air untuk melegakan dahaga ku.Kenapa aku mencari tempat kost? Karena aku tidak mungkin pulang kerumah dengan keadaan begini. Bagaimana nanti kalau Nita dan keluargaku lihat? Bisa habis aku.
Aku kembali melanjutkan pencarianku. Tiba-tiba dihadapanku muncul 2 orang berandalan mencegatku
"Mau kemana neng cantikk, mending ikut abang sini yukk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Teen FictionIrham, seorang pengangguran berusia 25 tahun ini merupakan lulusan dari salah satu universitas ternama negeri ini. Sudah hampir 2 tahun ia mencari pekerjaan, tapi tetap saja hasilnya nihil. Sampai suatu hari, karena rasa frustrasinya, Irham berencan...