Girls in Action

5.9K 28 4
                                    

Hari ini adalah hari yang melelahkan. Penuh petualangan seru dan menegangkan. Walau akhirnya tidak seperti yang diharapkan.

Hanya satu hari berubah saja aku sudah bisa merasakan perubahan psikis dalam diriku. Yang awalnya merasa kesal dan risih saat dihina mirip perempuan, sekarang malah merasa senang dibilang cantik. Tak hanya itu, hatiku juga merasa dag dig dug saat bertemu dengan pria-pria tampan.

Apakah aku ini memang perempuan? Yang terjebak dalam raga yang salah?

Kalau dilihat dari masa lalu, aku tidak pernah melakukan hal-hal yang berbau perempuan. Aku dulu malah bisa dibilang badboy dan juga playboy kelas kakap. Karena kebiasaan bergonta-ganti pacar dan sering menganggap perempuan adalah mainan.

Apakah ini karma untukku?

*
Lega rasanya bisa kembali bertemu dengan kasur, dan berbaring diatasnya. Menghapuskan semua kelelahan yang ada ditubuh ini. Pakaian ini memang terasa nyaman dipakai. tetapi diudara yang dingin ini bisa membuatku masuk angin.

Aku mengganti pakaianku dengan sebuah piyama yang aku rampas di toko baju tadi pagi. Aku tidak mungkin memakai baju yang dibelikan Ridho, karena baju yang ia belikan semuanya terlalu terbuka.

Aku juga melepaskan wig yang melekat dikepalaku. Wig itu membuat kepalaku terasa lebih berat dan gatal. Namun, apa boleh buat, demi menjaga rahasiaku dan tidak melecehkan hijab.

Tidak lupa juga aku menghapus makeup ku yang tebal. Makeup remover yang dibelikan Ridho tadi memang sangat membantu. Aku jadi tidak perlu susah mencari kapas atau tisu untuk menghapus makeup.

*
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku

"Toktoktok... Irma didalam ya?" tanya orang itu

Terdengar suara seorang wanita memanggil namaku. Aku pun bergegas memakai wig kembali dan memoleskan sedikit bedak agar wajahku terlihat lebih fresh.

Aku membuka pintu dengan perlahan, dan ternyata itu adalah Kinar dan Intan.

"Eh kalian... Aku kira siapa hehe" jawabku terkekeh

"Haha iya. Ir... Kita ngumpul yuk di ruang tengah... Sekalian ngerayai anggota baru dikost-an ini" ajak intan

"Iyanih.. Aku udah beliin makanannya lho" tambah Kinar

"Hmm iyadeh ayo" aku mengiyakan ajakan mereka

Mereka kini berbusana lebih sopan daripada tadi dipesta. Mereka hanya memakai piyama, sama sepertiku. Meskipun begitu, keindahan lekukan tubuh Intan masih terlihat dijelas. Tonjolan kecil di payudaranya juga terlihat, menandakan dia sedang tidak memakai BH. Anehnya, kini adikku tidak bangun lagi ketika melihat pemandangan indah itu.

Kami berkumpul diruang tengah untuk merayakan keberadaan ku di kost-an ini. Acaranya dimulai dengan makan bersama, lalu dilanjutkan dengan permainan khas remaja perempuan "perang bantal". Untung saja wig yamg diberikan Ridho ini menempel dengan sangat kuat. Sehinnga, aku tidak usah khawatir wig ku akan lepas. Setelah capek bermain, kami menonton tv. Tentunya acara-acara para gadis yaitu "Drama Korea". Awalnya aku tidak suka dengan drama korea, bahkan membencinya. Tetapi karena pengaruh dari mereka, aku jadi menyukai acara itu.

Ditengah acara, kepalaku tiba-tiba pusing. Kinar dan Intan langsung membawaku kedalam kamar. Mereka terlihat khawatir.

"Kamu gapapa kan Ir?" tanaya Kinar

"Gapapa kok... Mungkin kecapean aja" jawabku menenangkan mereka

"Yaudah kamu istirahat aja ya.. Kita tinggal dulu" kata Intan

Setelah mereka keluar aku segera mengunci pintu dan melepaskan wig. Kepalaku terasa pusing dan dadaku juga sesak. Akupun segera tidur, mungkin pagi nanti semua ini akan reda.

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang