Pesta dansa menjadi acara puncak malam hari ini. Seluruh orang langsung menyeret pasangannya masing-masing ke lantai dansa. Tetapi Ikhsan diam saja duduk dimeja ini denganku. Dari matanya aku bisa melihat bahawa dia ingin sekali berdansa, tetapi dia tidak tahu dengan siapa.
Ikhsan lalu menatapku dengan tatapan penuh harap.
"Ir... Kita dansa yuk" ajak Ikhsan
"Tapi... Gue gk bisa dansa" jawabku mencoba menolak
"Gak apa-apa... Nanti gue bantu" tambah Ikhsan bersikeras
Ikhsan lalu menggenggam tanganku dan membawaku ke lantai dansa tanpa memikirkan jawabanku selanjutnya
Ikhsan membawaku ke tengah-tengah kerumunan orang yang sedang berdansa. Dia mengisyaratkanku untuk merangkulnya. Lalu dia memegang tanganku dan pinggangku. Kami berdua berdansa kekiri, kekanan ditengah-tengah para tamu.
Aku merasakan hal-hal yang berbeda saat berdansa. Aku merasa sangat nyaman ketika berdua dengan Ikhsan. Sepertinya, secara rohani, malam ini aku telah menjadi wanita seutuhnya. Karena aku sudah jatuh cinta pada seorang laki-laki
Musik dansa yang semula lembut, seketika berubah menjadi heboh, karena sang Disk Jockey memainkan lagu-lagu EDM yang heboh
Tiba-tiba munculah seorang penari yang terlihat seksi menggunakan dress belahan rendah. Dia menarikan tarian yang vulgar nan eksotis yang membuat seluruh mata lelaki tersihir untuk menatapnya.
Termasuk aku, tanpa sengaja adiku terbangun dengan cepat sehingga tertekan dengan celanaku yang super ketat ini. Rasa nyeri yang kurasakan sudah tak tertahan lagi, aku langsung bergegas menuju toilet untuk memberi nafas adiku yang tertekan ini. Namun, Ikhsan menarikku kembali karena tingkahku yang aneh
"Irma.. Lo mau kemana? Lo gak papa kan?" tanya Ikhsan
"Gakpapa kok... Gue mau ke toilet aja... Kebelet nih"
Setelah mendengar ucapanku Ikhsan langsung melepaskan tangannya
*
Didepan toilet, aku bingung harus masuk ke toilet yang mana... Yang pria, atau yang wanita? Karena rasa nyeri semakin menjadi-jadi, tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam toilet pria
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Teen FictionIrham, seorang pengangguran berusia 25 tahun ini merupakan lulusan dari salah satu universitas ternama negeri ini. Sudah hampir 2 tahun ia mencari pekerjaan, tapi tetap saja hasilnya nihil. Sampai suatu hari, karena rasa frustrasinya, Irham berencan...
