First Job

6.3K 36 4
                                    

"Before you came into my life... Everything was black and white... Now i all see this colour... Like a rainbow in the sky"
Begitulah kira-kira sepenggal lirik dari lagu yang kini aku dengarkan, sembari menunggu Kinar dan Intan mencari boss-nya

Kini aku tahu apa pekerjaan Kinar dan Intan. Mereka bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl) dari sebuah perusahaan otomotif asal jepang. Kata mereka, menjadi SPG itu pekerjaan mudah, tidak memerlukan pendidikan yang tinggi, dan gajinya juga lumayan besar.

Perkataan mereka membuatku tertarik. Tanpa memikirkan apa yang terjadi kedepannya, aku langsung meng-iyakan ajakan mereka. Dalam keadaan ekonomiku yang sedang terdesak ini, menjadi SPG bukanlah pilihan yang buruk. Lagipula tubuhku sekarang sangat mendukung pekerjaan ini

***
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Kinar dan Intar kembali menemuiku. Mereka terlihat telah memakai seragam kerjanya. Sebuah baju ketat dengan bawahan rok mini yang aduhai. Mereka berdua tampak cantik dan sexy, terutama Intan. Payudaranya yang besar jelas terlihat dan kakinya yang jenjang dan mulus semakin membuat kaum adam tak bisa berkedip sedetikpun. Kinar pun tak kalah menawan. Walaupun bodynya tidak se-sexy Intan, tapi wajah khas gadis jawanya dijamin mampu membuat para lelaki jatuh cinta pada pandangan pertama.

Dibelakang mereka diikuti oleh seorang pria paruhbaya berwajah oriental.
"Ini Irma mister... Yang mau ikut kerja bersama kita" kata Kinar memperkenalkanku

Sepertinya pria itu adalah boss mereka.

"Oh ini orangnya... Lumayan juga... Sudah ada pengalaman kerja jadi SPG?" tanya pria itu

Untuk menghindari terjadinya hal yang rumit, Intan mengisyaratkanku untuk menjawab sudah
"Sudah mister..." jawabku

"Yasudah.. Kamu boleh langsung bekerja... Minta seragamnya dengan Intan ya" kata pria itu sambil tersenyum

Pria itupun meninggalkan kami bertiga. Aku merasa senang, karena aku mendapatkan pekerjaanku yang pertama. Walaupun sebagai SPG, setidaknya cukup untuk menjalankan kehidupan baruku ini.

***
Baju seragam ini buatku tidak nyaman. Karena terlalu ketat membuatku sesak. Begitu juga dengan rok mini yang terlalu pendek. Membuatku semakin kedinginan ditengah-tengah gedung ber AC ini. Namun, kata Kinar aku harus membiasakan dengan ini semua, dan apapun yang terjadi dibawa happy aja.

Hari ini banyak sekali customer yang berkunjung ke stand kami. Entah karena produk yang kami jual itu bagus, atau karena penampilan kami bertiga yang menarik perhatian mereka. Karena mayoritas yang berkunjung adalah kaum adam.

Awalnya baik-baik saja. Namun tiba-tiba datanglah seorang pelanggan WNA (Warga Negara Asing) menghampiriku dan langsung meraba-raba pahaku. Sontak aku langsung menampar wajahnya. Pria itu marah, tetapi aku tidak berani melawan karena badannya yang besar dan suaranya yang keras membuat ku takut. Pria itu pun pergi dengan ekspresi marah campur malu. Kinar dan Intan pun menghampiriku dan menenangkanku.

"Itu memang resiko bekerja jadi SPG... Kamu yang sabar ya" kata Kinar coba menenangkanku.

"Tadi kan aku bilang... Apapun yang terjadi dibawa Happy aja" kata Intan

Berkat mereka berdua aku mendapatkan pekerjaanku, jadi aku tidak boleh mengecewakan mereka. Aku harus terus bekerja walau banyak yang akan menggangguku

***
Hari demi hari berlalu. Akupun semakin terbiasa dengan pekerjaanku sebagai SPG. Aku mulai bisa mengatasi perlakuan-perlakuan dari para pelanggan yang nakal.

Karena kinerjaku, penjualan produk kamipun meningkat pesat. Boss pun merasa senang dan berniat ingin menaikan gajiku asalkan penjualan produk dapat melampaui target. Tentu itu bukanlah hal yang mudah. Tetapi, aku menjadikan itu sebagai motivasi agar semuanya dapat tercapai

Waktu Istirahat tiba. Pak Boss datang mengahampiriku dan mengajakku makan bersama. Aku mengiyakan saja, karena kebetulan Kinar dan Intan sudah makan bareng pacarnya masing-masing.

Kami makan disalah satu restoran didalam Mall. Pak Boss mempersilahkanku memesan apa saja yang kumau. Akupun dengan senang hati menurutinya. Berhubung dompetku mulai menipis karena banyak sekali kebutuhanku didalam keadaan tubuh seperti ini. Mulai dari bra, yang semula tidak pernah kupakai. Hingga kostum dan kosmetik yang bervariasi.

Disela-sela waktu makan kami banyak mengobrol tentang keseharian, kegemaran, keluarga, bahkan sampai status asmara kami.

"Nanti, selesai kerja jangan langsung pulang... Keruangan saya dulu" kata si Boss

"Ada apa mister?" tanyaku penasaran

"Ada yang ingin saya bicarakan" jawab Pak Boss

Apa yang akan dibicirakan pak boss denganku? Apakah soal kenaikan gaji? Atau ada hal lain?

___________________________________________

Meanwhile :

Mr.X : "Hai pak tua! Ku dengar ada SPG baru di tempatmu ya?"

Pak Boss : "Iya! Memangnya ada apa?"

Mr.X : "Aku akan memberimu semua yang kau inginkan, jika kau mau melakukan sesuatu untukku"

Pak Boss : " Benarkah itu? Semua yang kuinginkan? Memang apa yang kau punya?"

Mr.X : (membuka sebuah koper berisi uang) " Apakah sebanyak ini cukup?"

Pak Boss : " Ok ok.. Apa yang akan aku lakukan"

Mr.X : " Hanya hal kecil" (tertawa kecil)

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang