"alya kesini sama papa mama" jawabnya dengan bangga
"papa mama emang nya dimana? " tanya Nayra dengan nada yg ceria
"tuuuh" ucap nya sambil menunjuk seorang laki laki yg sudah tidak muda lagi dengan seorang wanita cantik dengan rambut indah tergerai dan lipstik merah yg menambah kecantikan nya
Nayra memicingkan matanya untuk memperjelas
"ooh yang itu? " tanya Nayra dan di jawab dengan anggukan semangat oleh Arya
"yaudah yah alya pelgi dulu" pamit Arya dan langsung pergi
Bimo yg mendapatkan perubah ekpresi Nayra langsung menoleh
"kenapa? " tanya Bimo
"liat papanya Arya jadi kangen sama papa" jawab Nayra terus memandangi kelaurga bahagia yg jauh dihadapannya
"kangen abang juga, kangen rumah jugaa rasanya pengen ngumpul bareng kayak dulu" ucap Nayra tersenyum membayangkan kelaurganya
"yaudah yuk beres beres" ucap Bimo dan itu cukup membuat Nayra senang dan terkejut
"beneran pak? " tanya Nayra senang
"iya. Katanya kamu gak betah dirumah sakit" jawab Bimo
***
Setelah meminta izin kepada sang dokter, akhirnya dokter mengizinkan dan itu membuat Nayra sangat amat bahagia ia paling tak suka tinggal di rumah sakit apalagi ia takut suntikan itu menambahnya semakin ingin pulang
Nayra menekuk wajahnya karena ia tak boleh memegang apapun, semua di bereskan oleh Bimo. Bimo takut jika Nayra kelelahan menurut Nayra Bimo itu lebay tapi apalah daya Nayra ia tak bisa membantah meskipun Nayra orangnya keras kepala tapi semua ucapan Bimo ia turuti, aneh memang tapi sepertinya memang harus seperti itu
"udah yuk" ucap Nayra semangat ketika Bimo selesai berkemas
"kamu pake kursi roda ya" ucap Bimo yg menurut Nayra itu sangat berlebihan
"bapak lebay banget sih, saya gak papa pak" protes Nayra
"pake kursi roda atau tetep tinggal disini" pilihan yg menyebalkan batin Nayra
"yaudah pake kursi roda aja" ucap Nayra akhirnya
Bimo tersenyum tipis, istrinya pasti akan memilih pilihan itu. Istri? Bahkan bimo sudah mengakui bahwa Nayra istrinya
"yaudah ayo cepetan" ucap Nayra, Bimopun mendorong kursi roda yg berisi Nayra dengan tangan kanannya dan tangan kirinya membawa tas berukuran sedang
***
Di perjalanan hanya ada keheningan. Nayra mengerutkan keningnya, bingung.
"lho ini kan bukan jalan ke rumah kita? " tanya Nayra bingung
"emang. Kita ke rumah mama sama papa kamu, nunggu bang ali nya di rumah mama kamu aja" jawab Bimo
Nayra hanya ber oh ria dan manggut manggut saja
Tak lama kantuknya datang, Nayra pun tertidur. Bimo yg melihat itu tersenyum tipis
Setelah sampai. Bimo tak tega jika harus membangun kan Nayra yg sedang tertidur pulas seperti itu. Apa ia harus menggendongnya? Ah itu tidak mungkin
"bangun udah sampe" akhirnya Bimo pun membangunkan Nayra.
Nayra hanya menggeram tak jelas
"udah sampe nayraaa" ucap Bimo sedikit meninggikan suaranya
Nayra mengerjap, perlahan ia membuka matanya
"ooh udah sampe ya? Maaf ya ketiduran " ucap Nayra sambil mengucek ngucek matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband (HIATUS)
SpiritualGadis yg di jodohkan papanya demi perusahaannya sukses, membuat ia benci terhadap papanya. Tapi tak lama setelah ia menikah dengan seorang pria tampan nan menawan kehidupannya berubah, ia bisa menerima mama dan papa nya yg gila kerja. Dunianya sempa...