ILMH=6=

18.1K 297 9
                                    

Selamat membacaaa
Mari bantu author kalo nemuin Typo yaa... Hihi


Tak terasa pernikahan Diah sudah memasuki bulan pertama, hubungan Diah dengan Kalvin semakin membaik. Diah yang mencoba belajar membuka perasaan nya untuk seorang Kalvin.

Disini, di sebuah cafe Diah dan Grace menunggu pesanannya.

Grace menatap kesal kearah sahabat kampretnya, bisa-bisanya ia tidak memberitahu tentang pernikahan nya, dan selama kejadian dikantin Diah seolah menghindarinya ck dasar bocah labil begitulah kira-kira pendapat Grace.

"Ehem!" Grace berdehem, Diah tak bergeming dan asik memainkan game diponselnya.

"Diah tuan putri? Tolong jelasin kek gue sedetail-detailnya." Diah menatap Grace ngeri, tatapan intimidasi.

Diah hanya cengengesan menampkan gigi-gigi rapi dan putihnya.

Grace melotot kearah Diah. Sontak Diah terdiam.

"hehe Oke-oke aku bakal ceritain sedetail-detailnya. Jangan marah dong, sorry." Diah pun mulai menceritakan semuanya kepada sahabat nya.

Grace hanya mengangguk dan mulut nya membentuk 'O' tanda Grace mengerti.

Setelah selesai Diah mensruput minumannya yang ntah sejak kapan ada dimeja.

"Oke gue ngerti intinya, pernikahan lu mendadak?" Diah hanya mengangguk dan fokus meminum jusnya.

Grace menghela nafas dan menggenggam kedua tangan Diah, dengan mata berkaca-kaca,"Maaf Di, gue gatau kalau lo udah nikah. Makanya gue kenalin lo sama cowok kemaren." Grace menundukan wajahnya.

Diah tersenyum,"hei, kamu ga sepenuhnya salah Grace, kamu disini jugak salah gak ngasih tau elu kemaren. Aku, aku belum siap sama status yang sekarang." giliran Diah yang hampir menangis.

Grace menggenggam tangan Diah sangat erat,"Lo gak harus maksa diri, nikmati pernikahan lo, lo beruntung punya(Grace nampak berpikir) siapa ya namanya"

"Kalvin."

"Oh iyaa itu, kelihatannya dia baik sih, terus tentara jugak, pernikahan cuman sekali seumur hidup. Jangan menyesal dikemudian hari. Belajar membuka hati lo. Lupain semuanya. Buka lembaran baru hati lo, terima dia apa adanya."

Benar apa yang dikatakan oleh sahabatnya. Apa salahnya membuka hati kan. Toh Kalvin gak buruk juga. Diah tersenyum,"Terima kasih banyak ya udah dengeri curhatan aku."

Grace mengangguk dan tersenyum,"Ini namanya Sahabat, didalam sahabat gada kata terima kasih, cukup saling terbuka satu sama lain. Gue selalu ada buat lo."

Diah beruntung memiliki sahabat seperti Grace,walaupun ada satu lagi yang mengganjal di hatinya. Tapi ini bukan saatnya. Diah gak boleh lemah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Suatu hari pasti Diah ceritain.

Mereka pun kembali memakan makanannya.

"Di, elu dah malam pertama belom. Itu loh cowok cewek nyatu." Ucap Grace tanpa dosa.

Uhukkk. Diah tersedak makanannya, dan ia merasakan wajahnya yang tiba-tiba panas.

"ap--apa sih grace. Ngaco deh kamu." jawab Diah terbata-bata.

I Love My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang