ILMH=15=

2.4K 48 7
                                    

"Bagaimana kabar Diah?"

Gili menoleh ke asal suara itu,"Oh, baik-baik aja Dad,"

Denny hanya mengangguk sambil melahap makan malam nya begitu juga dengan Gili kakak dari Diah.

Makan malam di rumah itu sangat hening, tidak seperti saat putri nya masih ada dirumah. Keceriaan dan kegaduhan antara Putra dan putri nya hilang begitu saja.

"Sudah lama Daddy ga dengar kabar nya dan mereka juga jarang main kerumah."

Gili yang masih melahap makanannya seketika kembali menoleh ke arah Ayah nya yang sudah meninggalkan meja makan.

"Hmm, apa apa dengannya? Gada angin gada hujan."

Gili pun menggelengkan kepalnya dan beranjak dari duduknya. Tiba-tiba Gili membesarkan matanya.

"Ah jangan-jangan ini pertanda Daddy mau pergi?" Buru-buru Gili menepis pikiran jahatnya. Sungguh jahat.

🍎🍎🍎🍎🍎

      Diah hanya bengong melihat kedua manusia ini yang saling diam. Sudah hampir 15 menit mereka diam.

Diah melihat ke arah Kalvin yang duduk dengan tegap hanya menatap wanita di depannya tanpa ekspresi.

Kemudian Diah melihat ke arah wanita itu yang tengah meminum teh yang dibuatkan Diah.

"Ck cantik sih, tapi ga punya etika sama doang." Diah menggerutu pelan.

Di ruang tamu, di sofa bewarna putih itu Kalvin dan Seorang wanita duduk saling berhadapan. Sedangkan Diah duduk di Sofa kecil.

"Hai vin, sudah lama ya kita ga ketemu."

"Hello mbak, gue yang punya rumah ngapa main nyolong aja, ini satu om-om ngapa ikut masuk jugak haa! Gak sopan." Nyeletuk Diah dengan garangnya.

Kalvin terkejut dengan reaksi Diah. Kemudian tersenyum kecil melihat gimana garangnya Diah.

Heh istri ku emang berani yah. Batinnya
Eh tapi tunggu dulu.

Kalvin kembali melihat wanita di depannya yang masih berdiri menatap Kalvin.

Mata diah menelusuri setiap senti tubuh wanita itu.

"Itu baju ngepas banget di badan mbak, astagfirullah mending gausah pake baju sekalian. Ada suamin gue disini ga baik."

Wanita itu hanya melirik Diah sekilas.

"Cih." Wanita itu kembali melihat Kalvin dan tersenyum sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Masih ingat aku kan Vin."

Kemudian wanita itu berjalan ke arah Sofa dan menduduk kan bokong nya. Semntara bodygard nya berdiri di dekat pintu utama.

Ketika Diah ingin menyamperi wanita itu, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Kalvin.

"Udah, dia Gila." Ucap Kalvin hingga membuat Diah terkejut.

Diah mengisyaratkan untuk mendekat kan telinga Kalvin ke mulutnya.

Kemudian Diah berbisik,"Dia gila? Ckck cantik kok gila. Eh kamu kenal?"

Wanita itu meletakan gelas kembali di atas meja, dan lagi-lagi tersenyum sambil memperhatikan tubuh Kalvin dari atas hingga bawah.

"Ternyata kamu baik-baik aja ya Vin. Aku kir....."

"Mbak itu matanya di jaga, jangan jelalatan nengok suami orang." Nyeletuk Diah.

Wanita itu dan Kalvin kembali menoleh ke arah Diah,

I Love My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang