Hari demi hari dilewati, Meng Xiang Jia telah menjadi menantu keluarga Ding untuk waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 bulan lamanya, kini dia duduk, termenung memikirkan semua hal yang pernah terjadi, dan berpikir juga bertanya-tanya apakah dendamnya kepada Ding Jian Rui sudah menjadi sirna seiring dengan berjalannya waktu?
Jawabannya adalah tidak!
"Xiang Jia!", Dan kini pria sialan itu muncul, mencoba menganggu kegiatan Meng Xiang Jia di pagi hari yang indah.
Memilih mengabaikannya, Meng Xiang Jia memalingkan wajahnya dan menyulam.
Dia sedang menyulam sapu tangan yang dipelajarinya dari ibu mertuanya, dan Ding Jian Rui seakan tidak menyerah mendudukkan diri-nya di depan Meng Xiang Jia dengan tatapan polos---sok polosnya. Menatap bagaimana Meng Xiang Jia dengan lihai menyulam, membuatnya tanpa sadar mengagumi betapa cepatnya perempuan ini mempelajari sesuatu hal dan menjadi ahli.
"Xiang Jia, kau menyulam sapu tangan untuk siapa?", Tanya Ding Jian Rui penasaran.
Diam, Meng Xiang Jia tidak berencana menjawab.
"Oh aku tau, pasti untukku, bukankah begitu, Xiang Jia?", Celetuk Ding Jian Rui masih tidak menyerah.
Meng Xiang Jia hanya memutar bola matanya malas lalu melanjutkan menyulamnya lagi, mencoba untuk kemudian membentuk sepasang bebek mandarin tepat ditengah-tengahnya.
"Tapi, tidak sebagus buatan ibu, ah tapi tidak apa-apa, sebagai suami yang baik hati, aku akan menerimanya sepenuh hatiku, Xiang Jia...", Mengatakannya, Ding Jian Rui hendak meraih sulaman Meng Xiang Jia yang hampir jadi, tapi perempuan itu menepis tangannya dan memberinya tatapan mematikan, sebelum akhirnya membuang muka kearah lain.
Dan sekali lagi, Ding Jian Rui tidak menyerah, dia justru menarik sulaman Meng Xiang Jia dan juga merebutnya.
"Kembalikan!", Ketus Meng Xiang Jia melotot kearah Ding Jian Rui.
Tapi pria itu tidak mau mengerti dan justru memperhatikan sulaman Meng Xiang Jia dan mengangkatnya tinggi-tinggi, yang mana membuat Meng Xiang Jia mendengus dan mencoba merebut kembali sulaman miliknya, namun, tentu saja dia kalah jika harus berebut dengan Ding Jian Rui yang jelas-jelas lebih tinggi dan besar dari dirinya.
"Aku bilang kembalikan!", Bentak Meng Xiang Jia mencoba meraih sulamannya yang sengaja diangkat semakin tinggi oleh Ding Jian Rui dengan mengangkat tangannya keatas. "Kembalikan padaku, Atau aku akan---",
"Akan apa? Kau mengancam suamimu sendiri? Aiya, aku sangat takut, bagaimana ini????", Ejek Ding Jian Rui tidak sadar jika tangannya sedikit menurun dan memberikan kesempatan pada Meng Xiang Jia untuk merebutnya.
"Ei!", Ding Jian Rui menahan ujung sulamannya, begitu juga dengan Meng Xiang Jia.
Tarik menarikpun terjadi hingga akhirnya terdengar suara sreett...
Dua bebek mandarin terpisah, terbagi menjadi dua bagian.
"Ah, Xiang Jia, maafkan aku, aku tidak bermaksud---", Ding Jian Rui pada detik ini merasa bersalah, mencoba meminta maaf, tapi tidak mendapatkan balasan dari perempuan itu sama sekali, dan justru hanyalah kepala yang tertunduk dengan kedua bahu yang gemetaran yang terlihat.
Berbalik, Meng Xiang Jia memilih untuk pergi, tapi Ding Jian Rui menahannya. Meraih pergelangan tangannya, dan berkata : "Kau mau kemana? Kau marah? Maafkan aku, Xiang Jia. A---aku akan melakukan apapun yang kau mau, asalkan jangan marah...",
Tidak ada jawaban.
"Xiang---",
"Cukup!", Sepasang mata itu, tiba-tiba saja terangkat dan menatap dengan penuh kebencian terhadap Ding Jian Rui, "Sudah cukup, Ding Jian Rui, hanya karna kita terikat satu sama lain dengan status suami dan istri bukan berarti kau bisa seenaknya, jangan lupa, dendam ini akan selalu ada meski kita terikat satu sama lainnya! Kau yang membunuh orang tuaku, adikku, dan menghancurkan kerajaan Cu, aku, Putri Cu, Meng Xiang Jia, tidak akan pernah memaafkanmu!",
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Only Married Jiāngjūn
Исторические романыMeng Xiang Jia, putri dari kerajaan Cu harus kehilangan negara dan keluarganya karna tuduhan dari Kaisar bahwa keluarganya melakukan pengkhianatan, dibunuh oleh Jendral besar nan gagah Kekaisaran Xiang, Ding Jian Rui. Ketika yang tersisa dari keraj...