Pukul empat sore semua rombongan departement ekonomi dan bisnis Seoul National University sampai di Gyeonggi setelah menempuh perjalanan dari Seoul menggunakan bus kampus. Yerim duduk dengan Seulgi di bus angkatan kakak tingkatnya, tentu saja Yerim bisa melakukan itu bahkan jika Yerim mau pihak kampus bersedia menyediakan bus khusus untuk Yerim seorang diri. Sementara Jungkook mengekor dengan mengendarai mobil dan barang barang Yerim.
Tepatnya di salah satu pedesaan di daerah Gyeonggi, rombongan mahasiswa departement ekonomi akan tinggal selama tiga hari dan melaksanakan semua agenda dari pihak kampus. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi akan tinggal di rumah tradisional khas Korea yang sudah disewa pihak kampus. Yerim mematung saat melihat bagaimana penampakan rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya selama tiga hari terakhir.
"Kak seul, ini rumahnya ?" tanya Yerim penuh keraguan.
"Iya, masuk yuk --- koper lo udah ditaroh Jungkook didalem"Yerim menurut pada Seulgi dan masuk mengekori Seulgi kedalam rumah untuk melihat isi rumah. Yerim mengedarkan pandang saat berada di dalam rumah, ini pertama kalinya dia harus tinggal di rumah seperti ini. Tidak ada perabotan modern, tidak ada kasur empuk seperti dikamarnya hanya ada tv plasma di ruang tengah dan kipas angin. Di masing masing kamar hanya ada kasur lipat dan selimut sementara di kamar mandi jangan berharap ada shower atau bathup hanya ada sumur kecil dan gayung juga toilet duduk.
Yerim langsung berjalan menuju keluar rumah dan ke tempat mobilnya terparkir. Yerim menggeleng tidak percaya dirinya harus tinggal di daerah seperti ini. Oh iya disana tidak ada wifi tetapi masih ada sinyal dan jaringan internet, disana juga tidak ada supermarket atau minimarket hanya ada pasar tradisional untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Jika sayur mayur kebanyakan warga sudah mempunyai perkebunan sendiri jadi tinggal memetik saja, jika soal ikan atau daging kebanyakan warga disana tinggal memancing di laut dekat tempat tinggal mereka dan membeli daging di peternakan desa. Di desa ada empat peternakan, yang pertama peternakan ayam, disana warga biasanya membeli daging ayam dan telur ayam. Yang kedua peternakan sapi, disana biasanya warga bisa membeli daging sapi, dan pemerahan susu. Yang ketiga peternakan bebek, disana biasanya warga bisa membeli daging bebek kualitas bagus juga telurnya dan yang terakhir peternakan kuda, jika di peternakan kuda kebanyakan warga disana untuk bekerja merawat kuda kuda yang dijadikan kuda berkualitas yang akan mengikuti berbagai ajang perlombaan.
"Lo mau kemana ?" tanya Jungkook yang tahu Yerim berjalan cepat kearah mobil.
"Gue mau pulang, ayo kita pulang !"
"Kenapa lo minta pulang ? Kan lo sendiri yang mau kesini"
"Lo liat rumahnya ! Gak ada AC, gak ada shower buat mandi, panas, pasti banyak nyamuk ! Gue gak bisa !"
"Itu aja masalahnya ?"
"Itu masalah besar ! Gue gak kebiasa tinggal dirumah gitu !"
"Yaudah lo tidur di penginapan gue aja --- gak lengkap tapi lumayan, gimana ?"
"Terus gue tidur sama lo gitu ?! Ogah !"
"Lo cuman punya dua pilihan tidur dirumah itu atau tidur sama gue"
"Tapi --- Jungkook, plis gue mohon ayo kita balik aja kerumah" Yerim mencoba merengek pada Jungkook.Jungkook menggeleng dan tetap pada keputusannya. Yerim mendengus sebal dan matanya mulai berair, dia tidak bisa membayangkan tidur selama tiga hari dirumah seperti itu. Syndrome princess Yerim memang sangat parah sepertinya hanya gara gara hal seperti itu Yerim sudah mau menanggis sekarang seakan akan itu adalah masalah besar dihidupnya.
"Udah gak usah nanggis" Jungkook menyeka air mata yang mulai luruh dari mata Yerim.
"Lo tenang aja gue ada disekitar sini, lo bakal aman --- pake ini kalo lo mau tidur" Jungkook mengeluarkan tube yang berisi lotion anti nyamuk dan menyerahkannya pada Yerim.
"Apaan nih ?"
"Itu lotion anti nyamuk --- lo bisa tidur tenang kalo pake itu gak bakal digigit nyamuk, lo tenang aja lotion itu juga rasanya dingin di kulit jadi seengaknya bisa ngurangin rasa gerah lo ntar --- itu juga aman buat kuli lo yang sensitif" jelas Jungkook.
"Dimana lo beli ?"
"Hongdae"
"Udah lo buruan masuk kesana --- kalo ada apa apa kabarin gue, gue disebelah" sambung Jungkook kembali.Yerim menatap rumah tradisional didepannya dengan ragu dan mau tak mau dia harus kembali kedalam rumah karena dia sendiri yang bersedia mau bergabung dengan acara tahunan departementnya. Langkah kaki Yerim terasa berat ibarat ada besi yang melingkar dipergelangan kakinya saat berjalan menuju rumah tradisional didepannya.
🐰🐰🐰🐰
Malam hari menjelang kota Gyeonggi, waktunya untuk semua mahasiswa dan mahasiswi makan malam. Menu malam ini sebagai menu penyambutan semua rombongan dari departement ekonomi Seoul National University adalah bimbibap dan susu segar dari perternakan sapi warga desa.
"Gue gak mau makan !" ucap Yerim sambil melipat kedua tangannya di depan dada setelah mengetahui menu makan malam kali ini.
"Lo pengen apa ? Gue bilangin ke panitia" tawar Seulgi pada Yerim.
"Gak perlu, bimbibap udah bisa bikin dia kenyang" bukan Yerim yang menjawab tetapi Jungkook yang ikut bergabung di meja makan yang ditempati Yerim, Seulgi, Jimin, Hoseok dan Yoongi.
"Tapi gue gak mau makan ini ! Gue pengen makan pasta sama burger !" eyel Yerim.
"Bimbibap lebih sehat dari pasta sama burger"
"Tapi gue gak suka !"
"Lo belom coba, buruan makan"
"Gak mau !" kekeuh Yerim.
"Buruan makan --- atau gue suapin lo didepan temen temen lo" tawar Jungkook.Yerim menggeram sebal saat Jungkook membuat tawaran seperti itu, dengan kasar Yerim menyambar sendoknya. Yerim lebih baik makan sendiri daripada di suapi Jungkook, terdengar romantis jika mereka sepasang kekasih tetapi sayangnya mereka tidak dalam hubungan seperti itu. Tidak atau belum masih menjadi pertanyaan.
"Gue bisa makan sendiri !"
"Bagus, buruan makan"
"Lagian bimbibap itu bagus buat lo yang pendek --- ada sayuran juga telornya" sambung Jungkook lagi.
"Gue gak pendek !" elak Yerim.
"Iya, cuman kurang tinggi"
"Terserah !"Yerim akhirnya dengan berat hati Yerim mulai makan bimbibap. Jujur saja, Yerim sebenarnya pernah makan bimbibap tetapi Yerim tidak terlalu suka makan sayur alasannya menurut Yerim, sayuran itu pahit rasanya. Sesendok demi sesendok Yerim masukkan nasi yang sudah dia campur dengan sayuran kedalam mulutnya sambil melihat Jungkook dengan lirikan tajam. Seulgi, Hoseok, Jimin dan Yoongi hanya tertawa melihat interaksi antara Jungkook dan Yerim yang mirip kucing dan anjing.
🐰🐰🐰🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel
FanfictionKim Yerim, anak politikus terkenal dan ayahnya akan di usung sebagai calon presiden pada periode jabatan yang akan datang. Perperangan di medan pertarungan politik tidak hanya menguras otak, energi dan materi tetapi keselamatan masing masing calon d...