"Awas, lo lo lo kalo sampek Yerim kenapa napa, liat aja gue bakal abisin lo pada !" ancam Seulgi pada Tzuyu dan gerombolannya.
Lisa akhirnya memanggil Tzuyu dan gerombolannya saat mereka dengan santainya makan malam bersama padahal tanpa mereka sadari perbuatan mereka bisa membahayakan nyawa seseorang. Tzuyu mengakui kesalahannya setelah didesak mengaku oleh Jimin. Seulgi geram setengah mati pada Tzuyu bahkan Seulgi sudah mengumpat dan hampir saja memukul Tzuyu jika tidak dicegah oleh Lisa dan Jimin.
"Maaf kak --- kita gak bermaksud buat nyelakain Yerim" Tzuyu dan gerombolannya hanya tertunduk lesu.
"Tapi seharusnya kalian gak boong ke Yerim -- kalian kan tahu gimana dekatnya Yerim sama Seulgi" Lisa menasehati Tzuyu.
"Berdoa aja Jungkook sama Yerim selamat --- kalo terjadi sesuatu sama mereka, gue sendiri yang bakal ngancurin lo pada" peringat Seulgi kembali.
"Kalian kalo mau bercanda ato ngerjain orang liat situasi sama kondisi --- kalian gak sadar nyawa orang jadi taruhannya ! Apalagi dia anak calon presiden, sebenci bencinya kalian sama Yerim tapi jangan sampek keterlaluan begini --- heran di kampus mau aja nerima mahasiswi kayak kalian" sekarang gantian Jimin yang memberi nasehat.
"Udah udah --- sabar seul, jim --- kita nunggu sampek pagi, kalo sampek pagi Yerim sama Jungkook belum balik, kita gerak --- gimana ?" usul Lisa.
"Gue setuju"
"Gue juga --- nanti gue ajak Hoseok sama Yoongi" jawab Seulgi dan Jimin bergantian.🐰🐰🐰🐰
Pagi mulai menjelang, hujan sudah berhenti dan menyisakan udara segar pagi hari serta kabut yang cukup tebal. Matahari memang tidak nampak cukup gagah bersinar karena terhalang mendung yang masih menghiasi langit. Yerim terbangun lebih dahulu dari tidur nyanyaknya semalam. Setelah bangun, Yerim masih berusaha mengembalikan kesadarannya dan mengedarkan pandang ke penjuru gubug.
Menyadari dimana dia sekarang dan ingat apa yang terjadi padanya semalam, Yerim berniat membangunkan Jungkook disampingnya. Tetapi niat Yerim urung dia lakukan saat masih melihat Jungkook tertidur pulas yang sekarang gantian bersandar di dinding gubug. Seperdekian menit Yerim diam dan hanya mengamati bentuk wajah Jungkook saat tertidur, tidak ada yang istimewa seharusnya hanya wajah orang tertidur. Tetapi ini berbeda bagi Yerim, untuk pertama kalinya Yerim betah melihat wajah orang tertidur.
Yerim pernah memperhatikan wajah ayah, ibu, Seulgi, Taehyung, Jimin bahkan Jennie sepupunya saat tertidur. Asal kalian tahu saja rata rata keluarga Kim dianugerahi DNA luar biasa sehingga bisa memiliki paras wajah rupawan, lihat saja Yunho, Taeyeon, Yerim, Taehyung dan Jennie dan jangan lupakan Jisoo. Bahkan Taehyung pernah di nominasikan sebagai salah satu diantara 100 wanita tercantik dan laki laki tertampan di dunia. Tapi Yerim mengagapnya biasa saja, berbeda saat ini Yerim melihat wajah Jungkook.
Seolah wajah Jungkook mampu menyedot segala perhatian Yerim kali ini, Yerim terus memandangi wajah Jungkook. Ada rahang tajam, bentuk hidung yang sempurna dan mata hazel Jungkook saat yang empunya nanti bangun dan membuka matanya. Tampan, satu kata yang mampu mengambarkan wajah Jungkook kali ini. Kenapa sama gue astaga ! Yerim buru buru menyadarkan dirinya sendiri.
"Jungkook, Jungkook" panggil Yerim pelan untuk membangunkan Jungkook.
"Eunghh --- lo udah bangun ?" tanya Jungkook khas dengan suara seraknya layaknya orang bangun tidur.
"Udah"
"Lo udah gakpapa kan ?"
"Gue udah mendingan"
"Yuk kita balik, pasti orang orang pada nyariin lo"
"Kuat berdiri ?"
"Enggak, gue belom makan semaleman"
"Gue gendong sampek rumah"Akhirnya Yerim digendong Jungkook untuk kesekian kalinya di punggung Jungkook. Suasana pagi yang tidak cukup terik membuat perjalanan Jungkook dan Yerim tidak terlalu berat. Sepanjang perjalanan Jungkook dan Yerim menikmati pemandangan walaupun pandangan mereka sedikit terhalang kabut tidak menghalangi langkah mereka. Sesekali Yerim dan Jungkook saling mengeluarkan umpatan dan ejekan sehingga sesekali tawa mereka meledak menghiasi sepanjang perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel
FanfictionKim Yerim, anak politikus terkenal dan ayahnya akan di usung sebagai calon presiden pada periode jabatan yang akan datang. Perperangan di medan pertarungan politik tidak hanya menguras otak, energi dan materi tetapi keselamatan masing masing calon d...