Hari ini Jungkook ditugaskan Yunho untuk menemani Yunho di rapat dengan anggota partai membahas strategi selanjutnya untuk kampanye mereka. Dan Yerim hanya berdiam diri di rumah karena hari ini tidak ada jam kuliah dan kebetulan kran di kamar mandinya sedang rusak dan kepala pelayan sudah memanggil tukang reparasi dan Yerim bisa ikut mengawasinya.
Jungkook dan Yunho berangkat setelah sarapan pagi ke kantor partai, setelah itu Yerim hanya berdiam di kamar menunggu tukang reparasi datang dan jika selesai cepat Yerim berencana ke perusahaan mamanya untuk menghampiri mamanya dan mengajaknya shopping atau nongkrong cantik di kafe yang sedang naik daun di Korea.
🐰🐰🐰🐰
Sama dengan Yunho, Jiyoung juga sedang mengadakan rapat dengan partai yang mendukungnya untuk memikirkan cara bagaimana mengalahkan pesaing pesaingnya dan meraih suara dari rakyat sebanyak banyaknya.
"Tuan, saya sudah mendapatkan info tentang calon menantu Tuan Yunho" lapor sekretaris Jiyoung saat Jiyoung sedang menikmati kopinya di ruang kerjanya.
"Benarkah ? Aku harap kali ini tidak mengecewakan"
"Pemuda itu bernama Jeon Jungkook, seorsng perwira muda angkatan darat Korea yang menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer Korea dan sekarang berdinas di pasukan khusus juga dalam tugas penyamaran menjadi pengawal putri Tuan Yunho. Dan --- Jeon Jungkook ternyata adalah anak bungsu keluarga Jeon Changmin, mantan wakil presiden yang meninggal lima belas tahun lalu. Dia satu satunya anggota keluarga Jeon yang selamat malam itu dan selama ini tinggal di London sebelum bergabung di Akademi Militer Korea"Bagai petir di siang bolong yang menyambar tubuh Jiyoung, laporan dari sekretarisnya tentang asal usul Jungkook membuat tubuh Jiyoung mematung dan tersentak kaget. Ingatannya terlempar ke kejadian 15 tahun lalu, Jiyoung ingat betul bagaimana anak buahnya dan dia menghabisi seluruh anggota keluarga Jeon malam itu.
Dan Jiyoung ingat kabar berita yang dia terima bahwa anak bungsu keluarga Jeon meninggal dalam kecelakaan. Semua pemikiran dan fakta itu terbantahkan hari ini, sekarang Jiyoung tahu bahwa anak bungsu keluarga Jeon masih hidup dan bahkan Jiyoung sudah bertatap muka dengannya beberapa kali.
Jiyoung merampas berkas dari tangan sekretarisnya untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri dan memastikan apa yang dilapokan sekretarisnya memang benar adanya. Mata Jiyoung membaca setiap deret kata di berkas itu tanpa mengecualikan satu pun sampai akhirnya dia benar benar percaya dengan laporan itu. Merasa tertipu belasan tahun, Jiyoung meluapkan amarah yang kini memenuhi hatinya.
Pranggg
Jiyoung melempar cangkir berisi kopi favoritnya dan meremas kertas dari berkas berkas berisi profil Jungkook. Pikiran Jiyoung langsung tertuju pada Yunho, karena hanya Yunho waktu itu dengan Taeyeon yang bersedia dan mengurus pemakaman keluarga Jeon dan bahkan mengurus anjing peliharaan mereka.
Lalu Jiyoung teringat kata kata Yunho dan Yerim tempo hari lalu saat Jiyoung menanyakan siapa Jungkook sebenarnya anda akan terkejut jika mengetahuinya kata kata itu terngiang jelas di ingatan Jiyoung saat ini.
"Kim Yunho, berani kau mengkhianatiku hanya sahabat bodohmu itu" geram Jiyoung dengan muka merah padam penuh amarah.
"Lakukan rencana kita dan tunjukkan pada Yunho siapa kita sebenarnya" suruh
Jiyoung pada sekretarisnya dan diangguki patuh oleh sekretarisnya.🐰🐰🐰🐰
"Jungkook, kamu boleh pulang sekarang. Urusanku sudah selesai, aku akan ke kantor Taeyeon dan makan siang dengannya" suruh Yunho pada Jungkook.
"Baik paman"
"Oiya, ajak Yerim keluar makan. Tadi dia merengek pada Taeyeon untuk diajak nongkrong di kafe"
"Iya paman, tenang saja"Jungkook bersiul sambil berjalan santai menuju basment tempat mobil terparkir, dia sudah membayangkan wajah Yerim yang kegirangan saat Yerim tahu kalau dirinya pulang cepat dan mengajak Yerim makan diluar. Tanpa menunggu lagi Jungkook langsung melajukan mobilnya keluar basment dan menuju rumah keluarga Kim.
Sementara dikamarnya Yerim ditemani pelayannya sedang menunggui tukang reparasi yang memperbaiki kran air di kamar mandinya sambil bermain game di ponselnya. Karena tukang reparasi meminta kain bersih pada pelayan akhirnya pelayan itu permisi dari kamar Yerim dan mengambilkan lap bersih untuk tukang reparasi itu.
Yerim cuek saja dan main game sesekali mengirimkan pesan untuk Jungkook hingga tidak sadar bahwa tukang reparasi berada persis di belakangnya.
Dengan sigap tiba tiba tukang reparasi tadi membekap mulut dan hidung Yerim dengan sapu tangan. Yerim otomatis meronta dan berusaha melepaskan dirinya dari tukang reparasi yang bermaksud jahat padanya.
Namun usaha Yerim gagal, yang dilawannya pria kekar berusia tiga puluhan sementara tenaga Yerim tidak cukup kuat untuk melawannya dan Yerim jatuh pingsan. Dengan gerak cepat dan waspada tukang reparasi itu menyeret tubuh pingsan Yerim ke kamar mandi dan mengikat tangan serta kaki Yerim.
Tukang reparasi itu menaruh tubuh pingsan Yerim yang kaki dan tangannya sudah terikat ke dalam bathup dan menghidupkan airnya. Tukang reparasi itu membiarkan kran terbuka dan memenuhi bathup dan sesuai rencananya air itu akan memenuhi bathup sampai Yerim tenggelam disana.
Tukang reparasi itu tersenyum sadis saat dia berhasil menyelesaikan pekerjaannya yaitu menyelakai atau menghabisi anak perempuan Kim Yunho.
Setelah menyelesaikan tugasnya tukang reparasi gadungan itu pergi dari kamar Yerim meninggalkan Yerim yang masih pingsan perlahan tenggelam di bathup kamar mandinya.
Tukang reparasi gadungan itu bertemu dengan pelayan yang tadi dimintai tolong mengambil lap bersih dan mengatakan bahwa pekerjaannya sudah selesai juga Yerim pergi mandi setelah memberinya sejumlah uang. Pelayan Yerim tidak menaruh curiga pada tukang reparasi gadungan itu dan mengantarkan keluar dengan sopan tukang reparasi itu.
"Selamat tinggal nona Kim Yerim"
🐰🐰🐰🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel
FanfictionKim Yerim, anak politikus terkenal dan ayahnya akan di usung sebagai calon presiden pada periode jabatan yang akan datang. Perperangan di medan pertarungan politik tidak hanya menguras otak, energi dan materi tetapi keselamatan masing masing calon d...