THE WONDER OF MISTLETOE
----------------
Like, comment, and read
Ok enjoy it!
No Silent Readers!!****
"Tuhan…
Ada satu nama yang menggaung di otakku, ada satu wajah yang menutupi penglihatanku,
ada satu suara yang sayup-sayup selalu kudengar…
Rasa yang ku tepis dan ku abaikan
Rasa yang setiap hari selalu bertambah dan tidak pernah berkurang
Berharap aku bisa memiliki daun mistletoe merayap tumbuh diantara hari-hari ini..
Hingga bila saatnya tiba, izinkan daun mistletoe itu memayungi aku dan dia"Kebiasaanku menulis buku harian, sudah aku lakukan sejak awal masuk SMA.
Sebutlah itu kuno, tapi bagiku ada kepuasan saat aku bisa membaca lagi apa yang pernah aku tuang di buku harian itu.
Lebih suka seperti itu dibanding menjadi selebriti blog, aku tak percaya diri untuk itu.Jam dinding kamar ku beranjak menuju pukul 7 pagi.
Ku tengok keluar jendela.
Tidak, hari ini cerah.
Flashback ke dua hari yang lalu,
membuat aku tersenyum sendiri.
Tidak pernah aku senekat itu untuk ikut membasahi diri diderasnya hujan.
Tidak pernah.
Hanya ia, pria bodoh yang membuat aku tersenyum kecil saat mengingatnya, pria pemalas yang setiap pagi merengek untuk dibuatkan kopi,
pria itu yang membuat mata ku berkunang saat harus bertemu pandang dengannya.Riko..
Aku melompat kecil dari kasur ku,
mengintip sedikit dari pintu kamar ku yang berseberangan dengan kamar Kak Riko.
Apakah dia sudah mandi?
Apakah dia sedang mandi?
Aku hanya berharap bisa berpapasan kembali dengannya,
saat ia sedang atau sesudah mandi! Arrrghhh…Pintu kamar ku, aku buka sedikit,
mata ku mengintip ke arah kamar mandi yang ternyata sunyi.
Aku alihkan pandangan ke kamar kak Riko.
Tak ada suara.
Kemana tuh orang?
Sudah pergi?
Tak mungkin.
Aku buka pintu kamar sedikit lebih lebar dan mengulurkan kepala ku keluar.
Aku melirik ke arah kamar kak Wildan yang tentu saja masih terkunci rapat dan mungkin ia masih tidur seperti biasa.
Aku tolehkan ke samping, ku lihat ke arah ruang tamu.
Krek, gagang pintu depan diputar dari luar.Pintu terbuka!
Kak Riko! Kali ini ia nampak berbeda, ia berkeringat.
Peluh membasahi kanan dan kiri pelipisnya,
baju kaosnya ketat dan nampak sedikit basah dibagian bawah leher dan dada.
Jujur, dia jauh lebih seksi saat begini dibandingkan saat setelah mandi.“Danny, sudah mandi?”
sapa nya tiba-tiba sudah berada didepan pintu kamar ku.
Tepat didepan muka ku.“Be…Belum, ini baru mau mandi,
Kakak darimana?”“Lari pagi, seminggu kemarin kan hujan.
Kamu suka lari pagi?”“Suka sih…” jawab ku enteng
“Kapan-kapan kita lari bareng ya… Sana mandi!”
“Justru kamu yang mandi kak, udah? harum badan mu ” ledek ku
“Arrghh…. Dasar kamu! Sana buruan! Kakak masuk siang juga,
ini mau istirahat juga”Aku berhadapan dengan kak Riko yang berpeluh. Harum tubuh Kak Riko menguasai saraf penciuman ku.
Bau kak Riko. Bau yang membuat aku semakin ingin memeluknya.
Arrgghh apa yang aku pikirkan..“Ini, handuk kecil… lap dulu keringet mu kak…” ujar ku.
“Di pijit sekalian ga?”
“Manja! Udah ah mau mandi” balas ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WONDER OF MISTLETOE
Random"Aku udah urus semuanya, besok aku mungkin sedikit merepotkanmu, aku Cuma mau ambil apa yang aku punya dulu, mohon pengertiannya..." ujarnya. Aku mengernyitkan dahi. Fu*k! Entah apa yang ada dipikiran orang ini! Aku benar-benar badmood! Aku ga ng...