Chapter 11

988 55 0
                                    

THE WONDER OF MISTLETOE
'Chapter 11'

-------------------

Like comments anda cukup berarti bagi kami.
Ok enjoy it!

****


Cerita sebelumnya.. .. ..

“Kamu sama Riko?????!!!”
Astaga! Kenapa kak Wildan langsung tahu! Kenapa???!
Aku mengangguk pelan.
“Arrrghhhh!
Tuh orang selalu saja berhasil ngeduluin aku!
Aku tau dari cincin itu Dan!
Itu cincin yang sering dia bawa!
Dia pernah cerita kalau itu cincin berharganya dia!”
Kak Wildan duduk ditepian kasur ku sambil menunduk dan memegangi kepalanya.
“Kak... Are you OK?” ujarku sambil menepuk pundaknya.

“I am not fine Dek... It hurts me...” katanya.
Aku memeluk kak Wildan dari samping.

“Maafin aku kak...
Tapi perasaanku saat ini untuk kak Riko saja.”

“Aku tau... tapi... aku belum bisa menerima semua itu... Belum, paling tidak untuk saat ini...”
Aku menunduk.
Sekitar 10 menit kami terdiam satu sama lain.
Aku masih menyandarkan kepalaku di bahu kak Wildan.

“Dan... I have to left...”

“Maksudnya?”

“Nanti kamu tau...”

“Aku ga ngerti kak....”

“Ijinkan aku mencium keningmu, boleh? Mungkin untuk terakhir kalinya...”

“Jangan bilang gitu ah....”

“Sssh...” jari kak Wildan menempel dibibirku.

CUP.

Kecupan basah menempel di jidatku.
Aku merasakan getaran yang begitu tulus dari kak Wildan.
Aku Cuma bisa memejamkan mata.
“KALIAN NGAPAIN?” kudengar suara kak Riko dari depan pintu.
Aku terkejut.
Aku merasa sesuatu akan segera terjadi. Aku takut.

------_____------



------_____------

Aku terkejut saat melihat kak Riko sudah berdiri di depan pintu kamarku.

Mata nya menatap tajam ke arah kami berdua.
Aku benar-benar takut, belum pernah aku melihat dia dengan tatapan seperti itu.

“Rik, jangan salah paham dulu...
gue bisa jela..” ujar kak Wildan.

“Ah, taik lo!” tiba-tiba kak Riko sudah berjalan cepat menghampiri kak Wildan dan mendorong tubuhnya ke belakang.
Aku menggenggam erat ujung seprai kasurku.
Aku tidak tau apa yang harus aku katakan.

“Rik, dengerin gue dulu...”
BRUGHH!!!

Sebuah pukulan mendarat di pipi kanan kak Wildan.
Aku terkejut. Kali ini kak Riko benar-benar marah sepertinya.
Aku spontan langsung berdiri.

“Kak.. Kak Riko dengerin dulu...”
BRUGHH!!!

Pukulan lain masih menghantam muka kak Wildan.
Aku tak sanggup melihatnya.
Apa inti dari permasalahan ini?
Aku bingung.
Aku berusaha menarik tubuh kak Riko dari belakang.
Berusaha melerai mereka.
Kak Wildan seakan begitu mengalah dan tidak mau berusaha. Aku bergerak dan

THE WONDER OF MISTLETOETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang