Chapter 14

815 47 1
                                    

The wonder of mistletoe
'Chapter 14'

----------------

Like, comment, and read
Ok enjoy it

****


~ujian cinta~

“Kalian ngapain disini? Aku cari-cari di kost ga ada...Ternyata pada ketempat Laura..” ujar Allan.
Aku tertegun.
Aku menatapnya sejenak. Orang ini, adalah orang yang menjadi cinta pertama kak Riko.
Adalah orang yang pertama mengecup bibir kak Riko.
Adalah orang yang serba pertama untuk kak Riko.
Entah kenapa, melihat orang ini aku selalu kesal.

“Blew?” bisik kak Riko.

“Ya?” tanyaku.

“Kita cari makan yuk?”

Aku mengangguk. Riko lalu menggandeng tanganku. Aku terkejut! Dia menggenggam pelan tanganku lalu berjalan mendekati Allan.

“See? Gw udh cukup bahagia sekarang. Apapun tujuan lo kesini, gw harap lo ngerti posisi gw sekarang”

Aku tersenyum dalam hati.
Oke, it’s time for you to leave Allan!

“No, It is not that simple Riko... Aku Cuma mau ngembaliin ingetan kamu aja, ingetan ke momen waktu kita bareng dulu...”

“Udah ga ada, udah gw hapus semuanya...” balas kak Riko.

“Yakin? Mungkin butuh waktu, tapi aku Cuma mau ambil apa yang aku punya dulu, meskipun itu sudah ada yang memilikinya sekarang...”

“A..ap?” belum selesai aku bicara kak Riko menempelkan telunjuknya dibibirku.

“You’re mine, you will always be”

“So sweet banget sih... Bikin jealous!” balas Allan.

Aku dan kak Riko berangkulan pada pundak masing-masing berjalan meninggalkan mereka, meninggalkan Allan. Meninggalkan masa lalu kak Riko. Amin.

***

“Aku mau ngeliat bintang” pintaku manja ke kak Riko.

“Sekarang?”

“Iyalah, mumpung belum larut malam...”

“Hm... “ kak Riko nampak bingung.

“Kenapa Brew?”

“Aku harus jemput Allan dulu.”

“Allan?”

“Iya, dia beli perlengkapan kost, kemaleman dan ga ada angkot pulang.”

“Dimana?”

“Jalan Hang Tuah”

“Kan jauh? Masa sih ga ada angkot? Kan bisa kita telfonin taksi? Masa dia ga bisa naik taksi?”

“Dia yang minta aku jemput, Blew..”

“Terus kamu mau?”

“Jam segini, angkot sudah sepi...Mana jalan itu juga sepi, dia ga berani naik taksi...Takut katanya kalau Cuma sendirian.”

“Penakut amat sih..” ujarku sinis.

“Kamu cemburu?”

“Hah?” aku memerah.

“Ga usah dijawab deh... Muka kamu kayak kepiting rebus...”
Aku memalingkan muka.

“Kamu ga perlu khawatir sayang, aku janjiin deh nanti kita ngeliat bintang. You and me...”

THE WONDER OF MISTLETOETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang