My Mate: 6

33.6K 1.9K 35
                                    

Sider, gigi nya ompong!!!

NATHAN POV

Ku pandangi terus wajah Mate ku yang sedang tertidur. Dia cantik! Sangat cantik!! Kulit nya putih bersih, hidung nya mancung, rambut berwarna hitam, lurus dan panjang sepinggang. Bibir nya pun merah alami, membuat ku mati-matian menahan agar tidak mencium nya, dengan ganas.
Satu kata yang terus ku ucapkan untuk nya, 'kau cantik sekali Mate ku!'

'Hei Nathan' Mindlink Aland tiba-tiba.

'Apa sih?' Tanya ku sinis

'Ck kau ini sinis sekali pada ku, aku kan jadi sedih'

'Jangan mendrama Aland! Cepat katakan, kau ingin apa'

'Cium Mate kita untuk ku, please..'

'Tidak mau'

'Ayo lah Nathan, aku tau kau juga menginginkan nya. Ayo cium dia'

'Tidak Aland, aku tidak mau'

'Huh kau pelit sekali Nathan. Terserah lah, aku mau tidur. Jangan mengganggu ku!' Ucap Aland dan memutuskan mindlink kami.

Aku pun memutuskan untuk keluar dari kamar. Jujur aku takut kalau aku terus-terusan di kamar, aku akan kehilangan kendali untuk mencium bibir merah alami Mate ku.

"Nathan" panggil seorang wanita yang sangat aku cintai selain Mate ku, yaitu mom ku. Kalau kalian awalanya berpikir kalau ia pacar ku, kalian salah besar. Aku ini tipe lelaki yang setia. Aku bahkan rela bertahun-tahun menjomblo, hanya untuk menunggu Mate ku.

"Hai mom" ucap ku seraya mencium kedua pipi mom ku.

Grr..

Tiba-tiba saja aku mendengar suara geraman. Siapa lagi kalau bukan dad ku. Sudah tua, tapi masih saja cemburuan. Enak kalau cemburu nya sama orang lain, ini cemburu sama anak sendiri. Haduhh.

"Oh hai dad" ucap ku mencoba untuk memeluk dad ku.

"Tidak usah peluk-peluk!" Ucap dad ku seraya menarik mom ku ke pelukan nya.

Dan aku, hanya mengendus kesal

"Huh apa dad tidak merindukan ku? Seminggu aku tidak pulang tapi dad tidak merindukan ku. Aku kan jadi sedih dad" ucap ku dengan nada yang di buat-buat, berharap agar mom membela ku.

"Sudah lah, dad tau, yang kau lakukan itu hanya lah akting Nathan"

"Huh dad menyebalkan"

"Nathan" panggil mom ku.

"Yes mom"

"Mom dengar kau sudah menemukan Mate mu? Apa itu benar?"

"Yes mom" jawab ku dengan antusias.

"Dimana dia sekarang?"

"Sedang tidur di kamar ku mom" Mommy mengangguk.

"Nathan" panggil dad ku tiba-tiba.

"Yes dad"

"Kau kan sudah menemukan Mate mu"

"Iya memang nya kenapa?" Tanya ku pada dad, dengan senyum yang mengambang.

"Sana pergi, jangan lagi ganggu mom mu. Segera temui Mate mu, pasti sekarang dia sudah bangun"

Aku mengendus kesal

"Baiklah" ucap ku. Tapi aku tidak langsung pergi menuju ke kamar, namun pergi ke dapur. Mengambil nampan berisi makanan dan minuman.

Ceklek

Ku buka dengan pelan pintu kamar. Dan pemandangan pertama yang ku lihat adalah Mate ku yang cantik.

"Syukur lah kau sudah bangun" ucap ku seraya masuk ke dalam kamar.

'Apa dia yang memeluk ku semalam?' Pikir Mate ku. Perlu diketahui, selain tampan aku ini mempunyai kemampuan spesial, yaitu membaca pikiran seseorang. Seperti sekarang, aku membaca pikiran Mate ku.

"Iya, aku yang memeluk mu semalam Kyla" ucap ku, membuat Mate ku sedikit terkejut.

'Bagaimana dia tau nama dan apa yang ku pikirkan? Apa dia cenayang?' Pikir Mate ku, aku pun terkekeh, uhh ingin sekali aku mencium mate ku.

"Tidak aku tidak cenayang, Kyla"

"Kau bisa membaca pikiran ku?" Tanya Mate ku dan aku menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Kau butuh sesuatu Kyla? Apa kau lapar? Aku akan mengambilkan makanan mu kalau kau lapar"

"Aku hanya haus"

Aku langsung mengambilkan secangkir air yang berada di nampan yang tadi ku bawa. Sambil duduk di sebelah Mate ku.

"Ini minum lah"

"Terima kasih" ucap Mate ku seraya meminum air yang ku berikan.

"Emm ngomong-ngomong kau siapa? Kenapa kau baik pada ku? Ini di mana? Kenapa aku bisa di sini?" Tanya Mate ku bertubi-tubi, ternyata Mate ku cerewet juga. Aku menanggapi nya dengan senyuman manis, apalagi mendengar apa yang Mate ku pikirkan, rasanya aku ingin berteriak.

'Senyum nya manis sekali, aku suka. Oh astaga, apa yang ku pikirkan Kyla. Kau baru bertemu dengan pria ini'

Well dia menyukai senyuman ku.

"Nama ku Nathan Alexander Wilson. Kau bisa memanggilku Nathan"

Kemudian aku tersenyum misterius.

"Mau kau panggil sayang juga tidak masalah" ucap ku santai, namun Mate ku membulatkan mata nya.

"Dan ya, kau bertanya ini di mana? Jawabannya adalah di pack house ku. Dan kau di sini, karena aku yang membawa mu"

Mate ku hanya melongo mendengar ucapan ku.

"Tunggu apa itu pack house?"

Tanya Mate ku, aku pun terdiam. Harus kah ku beritahu yang sebenarnya.

"Kau percaya Werewolf?"

"Werewolf? Entah lah. Aku sering mendengar kata Werewolf dari sahabat ku. Dan dia sangat percaya pada Werewolf, dan aku juga ingin percaya tapi aku ragu"

"Kenapa ragu?"

"Karna aku belum pernah melihat yang nama nya Werewolf. Maka dari itu, aku ragu"

"Kalau kau melihat Werewolf, apa kau akan percaya atau kau akan lari?"

"Tentu saja percaya. Kalau lari, seperti nya tidak, kecuali kalau Werewolf itu mau memakan ku"

Aku spontan tertawa mendengar ucapan Mate ku. 'Oh dia tampan sekali' Wah rasanya aku berbunga-bunga mendengar ucapan Mate ku.

"Kau lucu sekali. Dan aku tau aku memang tampan, terima kasih. Kau juga sangat cantik"

Pipi Mate ku pun langsung merona mendengar ucapan ku.

"A-aku ingin bertanya" ucap nya gugup.

"Apa Kyla? Tanyakan saja."

"Semalam, saat kau memeluk ku, kau berkata 'Mate! Mate! Mate! Kau milikku! Mate ku!' Apa maksud dari ucapan mu itu?"

Tanpa babibu, aku langsung berdiri.

"Ku tunjukkan, sesuatu" ucap ku seraya menjauh dari tempat tidur.

"Apa?"

Krakk

Nathan pov End






tbc

900 kata gaes:)

My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang