BAB 3

14 3 1
                                    

Dara keluar dari kamar begitu terburu-buru, suara kaki berlari turun dari tangga membuat ribut rumah keluarga Unali pagi itu. Dara yang merasa sudah terlambat berlari kearah meja makan dan menggambil selembar roti, di meja makan, bunda yang memperhatikan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan putri semata wayangnya

"pelan-pelan nak, nanti kamu tersedak makanan lho" kata bunda dengan suara khawatir

"iya bunda, dara udah telat ini" katanya berlari menjauh dari meja makan, ke arah garasi rumah. "dara berangkat ya bunda, assalaammualaikum" pamit dara berteriak dari pintu garasi

Rubicone putih keluar dari pekarangan keluarga Unali, melesat dangan cepet di jalan raya. Dara yang berada di dalam mobil hanya fokus pada jam dan jalan yang mulai padat, hingga suara mobil terdenggar menabrak sesuatu di depannya, membuat dari menjadi makin panik.

"pak sugi!!" suara dara kaget sekaligus panik, pak sugi mematikan mesin mobil dan berlari keluar melihat korban yang di tabraknya.

Dara yang panik juga keluar dari mobil dan menghampiri pak sugi yang ada di antara orang-orang yang ramai, karena ingin tahu bukannya membantu.

"pak kita bawa ke rumah sakit saja gimana? "

"oh, iya non baik" kata pak sugi yang panik dan takut.

Dara yang panik di depan pintu rawat, menunggu bunda dan ayahnya datang karena saat perjalan kerumah sakit ia menghubungi orang tuanya.
Terlihat dari kejauhan bunda yang datang dengan ayah yang sudah berpakaian rapi mau berangkat ke kantor.

"dara, gimana sayang? Orangnya baik-baik saja kan?". Bunda yang sudah khawatir langsung datang memeluk dara penuh kasih sayang

"belum tau bunda, masih pemeriksaan dokter"

Suara pintu terbuka begitu tetdengar hingga orang-orang di dekat pintu, menoleh dan tertuju pada pintu yang terbuka. Seorang laki-laki berjas putih keluar dan dengan stetoskop menggantung di lehernya.

"bagaiman dok keadaan korban tabrakan? "

"anda siap dari pasien? " tanya laki-laki berjas putih yang tak lain adalah dokter

"supir saya yang menabraknya dok"

"oh baik, keadaan pasien baik-baik saja dan dapat di jenguk"

"terimakasih dokter"

Dara dan keluarganya masuk ke dalam ruang rumah sakit.  Melewati beberapa kasur yang di sekat dengan tirai, hingga menemukan salah satu kasur yang terdapat laki-laki dengan perban luka di sikunya,  laki-laki berseragam sama dengan dara, belum juga sadar.

" loh ra kok seragamnya sama kaya kamu ya? " suara bunda menyadarkan akan seragam yang digunakan laki-laki korban kecelakaan.

"dara aja baru sadar bun, kalau seragamnya sama"

"dara kamu nanti ajak dia pulang kerumah dulu aja ya karna motornya masih ayah servis di bengkel" suara ayah membuat obrolan dara dan bunda berhenti begitu saja

"iya yah, nanti kalau udah sadar dara ajak pulang ke rumah"

###

mobil rubicone putih memasuki pekarangan rumah dan berhenti tepat digarasi yang luas, seorang laki-laki tampan dan gadis yang berparas cantik keluar dari mobil tersebut, berjalan masuk kedalam rumah.

" lo tunggu di sini dulu ya, gue panggil nyokap sama minta simbok buat minum" suara gadis itu begitu tenang dan menenangkan, dan hanya di balas anggukan kepala pada lawan bicaranya 

hingga suara seorang wanita membuat mereka melepaskan tatapan " Dara, gimana sayang?" suara siapa lagi kalau bukan suara bunda. 

"oh iya bun, kenalin namanya Hatta"

"iya, maaf ya gara-gara pak sugi gak hati-hati kamu jadi jatuh" kata bunda mendekati dan duduk di sofa sebelah laki-laki yang tak lain adalah Hatta

"iya enggak papa kok tante"

Dara yang merasa dikacangin pergi ke dapur, dan meminta tolong simbok untuk membuatkan minum. Setelah minum jadi dara mambawanya je ruang tamu dan memberikannya pada hatta.

"makasih" suara dingin dan datar keluar dari bibir merah yang memikat.

"ya sama-sama"

"lo sekolah di bakti mulia?" suara hatta memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

"iya, gue Dara anak kelas XII IPA 1"

"pantesan kok kayanya gue pernah liat lo di lingkungan sekolah"

Keheningan kembali tercipta, hingga suara sepatu berjalan mendekati mereka terdenggar makin kencang.
Dari pintu yang tak jauh dari tempat mereka duduk seorang laki-laki dengan baju casual muncul.

~
~
~


Like, komen dan jangan lupa follow ya kawan"






HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang