Part 3

37.7K 6K 748
                                    

HASIL pemeriksaan rontgen milik Taeyong sudah keluar. Ia membaca deretan kalimat yang tersusun rapih di dalam surat itu, dan tidak ada yang aneh. Lalu Taeyong mengambil gambar berwarna hitam putih ㅡgambar bagian dadanya. Di dalam gambar itupun tidak ada sesuatu yang anehㅡtubuhnya terlihat seperti biasanya.

Tapi kenapa jantungnya sering merasakan sakit? Dan puncaknya adalah saat Taeyong bertatapan dengan lelaki bernama Jung Jaehyun yang merupakan murid baru di sekolahnya. Sore tadi Taeyong memang sempat mengobrol dengan lelaki culun itu dan ia tidak merasakan apapun.

Lelaki culun ya?

Penampilan Jaehyun benar-benar menjijikan. Dengan rambut hitam yang hampir menutupi mata. Celana, baju sekolah bahkan almamater sekolah yang di kenakan olehnya terlihat begitu besar. Belum lagi kaca mata berbentuk kotak yang cukup besar membingkai wajah putihnya.

"Kenapa melamun?" Wonwoo yang baru saja masuk ke dalam kamarnya kini berjalan ke arah Taeyongㅡduduk di tepi kasur sembari memakan apel yang ada di tangan.

Ya, Wonwoo memang menginap di rumahnya. Taeyong yang meminta, ia merasa tidak nyaman untuk tidur sendiri. Mimpi buruk itu terus menerus datang, belum lagi ia juga merasakan jika seseorang sedang mengintai dirinya.

Tadinya Taeyong ingin meminta Ibu atau Ayahnya saja yang menemani dirinya. Tapi ia terlalu malu. Taeyong sudah besar, ia tidak seharusnya meminta hal memalukan seperti itu. Jadi pilihan terakhirnya adalah Wonwoo.

Menghela nafas. Taeyong berbaring disisi ranjang yang terletak dekat dengan jendela. "Tidak, aku mengantuk." ia menarik guling dan memeluknya sebelum memejamkan mata.

Sedangkan Wonwoo hanya mengangkat bahu. Baginya, rumah Taeyong sudah ia anggap sebagai rumah sendiri. Jadi ia bebas melakukan apapun, bahkan Ibu Taeyong serta Ayahnya sudah menganggap Wonwoo sebagai anak sendiri.

"Tidurlah yang nyenyak. Akhir-akhir ini kau terlihat seperti banyak pikiran." gumam Wonwoo. Ia mendekat ke arah Taeyong dan mengusap surai cokelat Taeyong dengan lembut.

Nah. Ini yang Taeyong suka dari Wonwoo. Lelaki manis itu selalu mengerti dirinya, terkadang Taeyong merasa jika Wonwoo itu adalah ibu keduanya karena selalu memanjakan Taeyongㅡya walaupun tidak sesering itu. Tapi bagaimanapun Taeyong sangat menyayangi Wonwoo.

"Selamat malam Wonu."

"Ya, selamat malam Yongie."

Taeyong harap. Malam ini ia bisa bermimpi Indah!

╰●╮╰●╮

Tubuh Taeyong tersentak. Ia langsung membuka mata dan terkesiap saat melihat seseorang berdiri di depan jendela kamarnya yang sudah terbuka. Kali ini Taeyong mencoba untuk tidak mengedipkan mata.

Kedua netra itu bertemu. Taeyong merasakan detak jantungnya menggila! Nafasnya terebgah, sosok itu terlihat tidak jelas. Seperti malam-malam sebelumnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Eye《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang