Part 6

35K 5.5K 1.1K
                                    

AKU terbangun saat seseorang mengusap lembut kulit pipiku, sempat terkejut, namun kembali tenang saat mengetahui itu adalah Ibuku.

"Ada apa Eomma?" tanyaku dengan suara serak; khas bangun tidur.

Oh tunggu, aku tidak memperhatikan. Ibuku sudah berpakaian dengan rapih; make up tipis terhias di wajahnya yang cantik.

Ibuku tersenyum; mencubit pelan pipiku dengan gemas. "Eomma dan Appa akan pergi liburan ke Toronto untuk 2 minggu. Eomma juga sudah menelepon Wonwoo agar dia menemanimu disini."

Mendengar itu tubuhku tersentak; aku langsung bangkit dari tidur dan menatap wajah Ibuku dengan sorot tak percaya. "Aㅡapa? Lalu bagaimana denganku?!" tanyaku tak terima.

Oh aku juga ingin pergi liburan! Selama ini aku hanya pernah 2 kali pergi liburan ke luar negeri. Itu pun hanya di Jepang dan Thailand. Tidak begitu menarik, aku juga ingin berlibur ke eropa dan menikmati suasana nya!

"Appa-mu ada pekerjaan disana selama itu, jadi bukan hanya liburan. Lagi pula hanya 2 minggu, tidak apa kan?" nada suaranya terdengar begitu lembut; membuat kemarahanku mencair. Ah Ibuku memang selalu bisa membuatku tak berdaya seperti ini.

Menggembungkan pipi. Aku akhirnya mengangguk, "Jangan lupa bawa oleh-oleh yang banyak untukku!" rutukku kesal.

Dua minggu tanpa Ibu dan Ayahnya ia pasti akan seperti berada di neraka! Belum lagi satu kakak laki-lakinya dan satu adik perempuannya yang sangat menyebalkan!

Ah bukankah aku sudah bilang jika aku memiliki 2 saudara kandung? Hanya saja hubungan kami memang berjalan tidak baik sejak awal, aku tidak menyukai kedua saudaraku. Mereka seperti penjilat!

"Baiklah, apapun untuk Taeyongie.." Ibuku mengusap rambutku dan mengecup dahiku dengan lembut, "kalau begitu Eomma akan berangkat pagi ini, jaga dirimu baik-baik. Jangan pergi berkeluyuran dan pulang larut malam, dan jangan sampai terluka! Kau itu ceroboh." ujarnya panjang lebar; aku hanya bisa menganggukan kepalaku dengan malas.

"Hm ya ya ya.."

"Eomma serius!" ia menyentil dahiku dengan pelan.

"Ahh!" aku mengerucutkan bibir; mengusap dahiku yang tidak terasa sakit sama sekali, "sana berangkat! Eomma menganggu pagiku."

Bukannya marah. Ibuku malah tertawa kecil dan kembali mengusap kepalaku. "Eomma berangkat.." ujarnya sebelum berdiri dan menjauh dari pandanganku.

Aku menghela nafas; menguap lalu menatap jam yang menggantung di dinding. Masih pukul 6 kurang, tapi jika melanjutkan tidur pun aku tidak akan bisa. Jam setengah delapan kelas sudah dimulai.

Akhirnya dengan malas aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

Puk

"Hn?" kepalaku menunduk saat menyadari ada sesuatu yang terjatuh dari kantung celanaku. Mengulurkan tangan; aku pun mengambil benda kecil itu.

Seketika pipiku memerah saat mengatahui ternyata itu adalah pil yang di berikan oleh Jaehyun semalam. Obat penahan heat.

Bahkan sampai saat ini aku masih tidak mengerti dengan ini semua. Maksudku, vampire, jaehyun dan heat. Apa semua itu memang berhubungan?

Oke. Jaehyun memang vampire, aku sudah menyaksikan hal itu sendiri, bagaimana kedua gigi taringnya memanjang hingga beberapa centi dan juga, kulitnya terasa dingin. Tidak begitu dingin seperti es, dinginnya terasa menyenangkan dan juga menyegarkan. Seperti permen mint yang sering aku makan saat kecil. Membuat mulut menjadi dingin dan segar, ya kira-kira seperti itu.

Red Eye《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang