Part 4

35.3K 5.9K 1.2K
                                    

"JADI?" saat ini Jaehyun sudah duduk di samping Taeyong. Mereka berada di rooftop sekolah saat pelajaran sedang berlangsungㅡwell, tidak ada salahnya kan jika bolos selama jam pelajaran?

Taeyong tersenyum kecil. Ia menggoyangkan kakinya yang menjuntai di bawah sofa usang. "Aku merasa tidak enak badan, dan kupikir akan lebih menyenangkan jika ada seorang teman." ia bergumam.

Mendengar itu Jaehyun mengulas senyum manis di bibir. Ia menghembuskan nafasㅡmerasa gugup. "Jadi intinya kau mengajakku untuk membolos kan?" tanya nya geli.

"Ya!" Taeyong mencebikkan bibir bawah; menatap Jaehyun dengan tatapan tajamㅡnamun sedetik kemudian tatapan itu berubah menjadi tatapan tak percaya. Ia terkejutㅡJaehyun sangat tampan. Sangat.

Merasa di tatap seperti itu membuat Jaehyun menelan ludah secara kasar. "Ada apa?"

"Kau.." satu tangan Taeyong terulurㅡmenyentuh helaian rambut Jaehyun yang menutup dahi lelaki itu. Ia menyingkirkan rambut yang sialnya sangat lembut tersebut. Dan mata Taeyong membulat sempurna.

Saat ini tidak ada lagi Jaehyun yang terlihat culun. Lelaki di hadapan Taeyong terlihat sangat tampan. Dengan rambut yang sengaja Taeyong tata ke belakang, lalu kaca mata yang kini sudah hilang entah kemanaㅡmemperlihatkan bola mata cokelat yang begitu menawan. Belum lagi kedua titik cacat yang terukir begitu Indah di pipi Jaehyun. Sangat sempurna.

"Ada apa Taeyong?" Jaehyun tidak merasa risih. Hanya saja ia semakin gugup saat Taeyong menatapnya seperti itu. Apakah dirinya sejelek itu hingga Taeyong mematung?

Menggelengkan kepala. Taeyong menjauhkan tangannya dari wajah Jaehyun. "M-maaf.." cicitnya gugup. Detak jantungnya mulai menggila.

Hal itu terjadi lagi. Semakin lama Taeyong merasakan sakit pada jantungnya. Ia meringkuk; menyentuh dada dengan kedua tangan. Membuat Jaehyun mengangkat kedua alisㅡterkejut.

"Taeyong? Kau tidak apa?!" Jaehyun menahan tubuh Taeyong yang hampir terjatuh ke bawah. Lelaki cantik itu terlihat sangat kesakitan, membuat Jaehyun panik.

"J-jantungku.. Sakit.." Taeyong mengerang. Rasa sakit itu semakin menjadiㅡrongga dadanya terasa terbakar. Membuat Taeyong berteriak kesakitan.

Jaehyun menelan ludah. Sudah pasti itu karena berlian yang ada di dalam jantung Taeyong. Berlian itu memberontakㅡkarena Taeyong bukanlah sang pemilik asli. Jika terus dibiarkan seperti ini, jantung Taeyong akan meledak karena pemberontakan itu.

Memejamkan mata. Jaehyun mengerang begitu keras hingga urat di sekitar lehernya menojol. Ia harus segera melakukan ritual first blood dengan Taeyongㅡhal itu akan membuat Taeyong menjadi miliknya. Selamanya. Dan jika mereka ditakdirkan untuk bersama, maka Taeyong juga harus berubah menjadi vampire; sama sepertinya.

Teriakan Taeyong terdengar semakin pilu. Jaehyun akhirnya mendorong tubuh Taeyong hingga lelaki cantik itu telentang diatas sofa. Softlens yang Jaehyun pakai terbakarㅡmembuat warna asli matanya terlihat. Warna merah dengan titik hitam di tengahnya. Membuat Taeyong terkejut dan rasa sakit itu terus bertambah.

"AAAAAH!" Taeyong mengerang keras saat dirasa jantungnya semakin panas. Ia menggelengkan kepala; memberontak di dalam dekapan Jaehyun.

Mengambil nafas dalam. Jaehyun mengarahkan wajahnya pada ceruk leher Taeyongㅡperlahan gigi taringnya memanjang. Dan tanpa aba-aba Jaehyun menusukan benda tajam itu ke dalam leher Taeyong; menyobek lapisan epidermis lelaki cantik itu dengan mudah.

Red Eye《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang