Part 12

29K 4.6K 444
                                    

JAEHYUN membaringkan tubuh Taeyong diatas kasur empuk berukuran king sizeㅡsaat ini mereka berada di rumah milik Jaehyun di dalam hutan. Sebenarnya ia jarang kesini, sebelumnya, ia sudah membangun rumah ini sejak 20 tahun yang lalu. Jaehyun pikir, ia mungkin akan tinggal bersama takdirnya disini.

Seluruh tubuh Jaehyun bergetar; bahkan kini mata merahnya tidak bisa mengalihkan pandangan dari tubuh Taeyong yang menggeliat diatas kasur. Bukannya Jaehyun tidak ingin bertanggung jawab, tapi ia ragu, saat nanti ia menyatu bersama Taeyong dan mengeluarkan cairan tubuhnya di dalam lubang sang kekasihㅡdisitu juga ia harus mengubah Taeyong menjadi sepertinya.

Sementara, selama ini Taeyong terlihat tidak menyukai hal ituㅡsaat Jaehyun mengubah dirinya menjadi sosok dingin tak bernyawa yang haus akan darah. Taeyong menyukai hidupnya sebagai manusiaㅡoleh karena itu sekarang Jaehyun merasa bimbang.

"Jaehyun! Hhh ahh.." dada Taeyong membusung, seluruh tubuhnya terasa begitu panas. Seolah terbakar dari dalam; ia menendang udara dengan kedua kakiㅡmencoba melampiaskan rasa panas yang setiap detiknya semakin menjadi.

Bahkan kini Taeyong sudah melucuti baju serta celana yang ia pakaiㅡmembuat tubuh telanjangnya terlihat sangat menyedihkan diatas kasur; sendirian, tanpa ada Jaehyun yang mau menemani.

Melihat itu Jaehyun mengerang putus asa, ia mengigit bibir bawahnya sebelum akhirnya memutuskan naik keatas kasur dan mengungkung tubuh Taeyongㅡkedua tangannya terletak di sisi kepala sang submisif, mata merah Jaehyun menatap wajah needy Taeyong sebelum akhirnya kedua bibir itu bertemu.

Kedua tangan Taeyong menarik tengkuk Jaehyun dan mencium bibir tebal lelaki itu penuh nafsuㅡia sudah tidak tahan, dan setiap sentuhan Jaehyun berhasil menghilangkan rasa panas di tubuhnya. Ini bukan diri Taeyong yang sesungguhnya, ia kehilangan pikiran rasional dan kewarasannya.

Kedua tangan Jaehyun mengepal hingga kukunya memutih, ia mencoba menahan diri untuk tidak menghancurkan Taeyong saat ini juga. Ia takut, saat ia menyentuh tubuh Taeyong, maka tubuh itu akan remuk karena kekuatannya yang tidak terkendali.

Kedua belah bibir itu saling melumat, menghisap dan mengigit. Bahkan kini bibir Jaehyun sudah terluka karena Taeyong mengigitnya begitu kuat, namun meski begitu, tidak ada darah yang keluar dari sana; perlahan luka itu pun menutup.

Taeyong sudah menggesekan penisnya pada perut serta pinggul Jaehyun, desah kepuasan mengalun dari bibirnya hingga kedua pangutan itu terlepas. Jaehyun masih bingung apa yang harus ia perbuat pada Taeyong, di satu sisiㅡia ingin segera merubah Taeyong agar menjadi sepertinya, dan di sisi lain ia ingin menghormati keputusan Taeyong yang masih ingin menjadi seorang manusia.

"Jaehyun ahh sentuh aku.. Sentuh aku Jaehyun!" pekik Taeyong tak sabaran, kedua bola mata berwarna hitamnnya sudah di penuhi oleh kabut nafsu. Kedua tangannya bahkan kini sudah menelusup masuk ke dalam kaus yang Jaehyun kenakan; mengusap perut berotot serta dada Jaehyun. Nafasnya bahkan terengah-engah karena gairah.

"Taeyong, dengarkan aku.. Aku tidak ingin membuatmu membenciku sayang.." ujarnya lirih, ia memeluk tubuh Taeyong dengan erat; hal itu berhasil membuat Taeyong meronta hebat karena perlahan tubuhnya kembali merasakan suhu panas.

"Jaehyunhh! Hnghh please.. Ahh Jaehyun! Tubuhku panas hhh ahh.." ia terus meronta hingga akhirnya Jaehyun melepaskan pelukan mereka dan menatap kulit di tubuh Taeyong yang perlahan terkelupas.

Kedua mata Jaehyun membelak lebar, ia tentu harus melakukan sesuatu untuk membuat panas di tubuh Taeyong berhenti. Semua ikatan tentang ritual dan heat ini bisa membunuh Taeyong jika tidak di lakukan, Jaehyun sungguh sangat menyesal.

"JAEHYUN!"

"Sialan!" pada akhirnya Jaehyun mengenggam penis Taeyong dan mengocoknya secara perlahan; lidahnya kini terulur untuk menjilati bagian tubuh Taeyong yang memerah dan hampir terkelupas.

Red Eye《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang