Part 14

28.1K 4.5K 717
                                    

JAEHYUN bergerak dengan kecepatan sedang, ini jam empat pagi dan ia sudah berada tepat di balkon kamar Taeyong. Perintah yang Yunho berikan padanya saat malam tadi berhasil membuat Jaehyun bingung setengah mati, apa yang harus ia lakukan? Ia tidak bisa berkehendak sesuka hati, Taeyong memiliki pilihannya sendiriㅡtapi masalahnya, jika ia tidak bisa merubah Taeyong, maka lelaki cantik itu pasti akan mati di tangan sang Ayah.

Perlahan ia membuka jendela kamar Taeyong, hampir tidak mengeluarkan suara apapun karena gerakannya yang terkesan begitu lembut. Namun kemudian Jaehyun berbalik dan menggeram saat hidungnya mencium wangi bangsa vampire dalam radius lima puluh kilometer.

Dengan cepat ia berbalik dan melesat secepat angin ke atas pepohonan, mata merahnya menyorot di dalam kegelapan. "HYUNBIN!" pekiknya marah. Ia menemukan lelaki tinggi bernama Hyunbin yang kini sedang menyeringai, mereka berdua berdiri di salah satu batang pohonㅡdiatas ketinggian 30 meter.

Lelaki yang memakai jubah berwarna hitam pekat itu membuka tudung yang menutup wajahnya. "Oh, aku ketahuan."

"Apa yang kau lakukan disini?" geram Jaehyun marah, bukan tanpa alasan Hyunbin berada disini. Ia pasti salah satu mata-mata yang di utus oleh Changmin.

Hyunbin menyeringai. "Mengawasi lelaki mungil itu, memangnya apa lagi? Hari ini adalah hari keputusannya Jaehyun, jika kau tidak bisa mengubahnya menjadi mahluk seperti kita. Maka aku akan membawanya ke kastil milik Raja Changmin."

Bola mata Jaehyun yang semula berwarna merah kini sudah berganti warna menjadi kehitaman; tanda jika ia benar-benar marah. "Jadi paman Changmin yang mengutusmu?"

"Bukan," Hyunbin menggeleng, ia tertawa kecil. "Yunho yang menyuruhku, dia bilangㅡlelaki mungil itu akan di eksekusi jika kau tidak bisa mengubahnya hari ini. Pilihlah Jaehyun, aku memang temanmuㅡtapi tetap saja, aku tunduk terhadap Yunho dan Raja Changmin. Oh, mungkin kau harus menjadi raja terlebih dahulu agar bisa memberikan perintah terhadapku." ejeknya.

Kedua tangan Jaehyun terkepal hingga buku-buku jarinya memutih. Jika ia membunuh Hyunbin, maka sudah jelas itu adalah sebuah pemberontakan! Jaehyun tidak bisa menjadi seorang pembelot, ia tidak ingin menghancurkan semuanya.

"Kau akan mengawasi? Baiklah, terserah. Lakukan sesukamu." setelah mengatakan itu Jaehyun kembali melesat menuju rumah Taeyong, meninggalkan Hyunbin di dalam kegelapan.

Menghela nafas, Jaehyun akhirnya masuk ke dalam kamar Taeyong dan tersenyum saat menemukan lelaki cantiknya masih terlelap. Kemudian ia duduk di sisi Taeyong dan mengusap surai lembut lelaki itu. "Apa yang kau impikan Taeyong? Apakah aku ada di dalam mimpimu?" ia sungguh tidak habis pikir, bagaimana ia akan membicarakan semua hal ini kepada Taeyong?

Meskipun ia memang ingin mengubah Taeyong, tapi lelaki cantik itu tidak mau menjadi seorang vampire. Jaehyun berada di posisi sulit yang sangat tidak menguntungkan, ia tidak bisa kabur, jika ia mencoba untuk melarikan diri. Maka Ayahnya pasti akan mencari keberadaan Jaehyun hingga ke ujung dunia.

Taeyong melengguh pelan sebelum membuka mata, ia tersentak saat merasakan tangan dingin Jaehyun menyentuh dahi. "Jaehyun?"

"Ya ini aku sayang,"

Senyum di wajah cantik Taeyong mengembang, ia memeluk perut Jaehyun dan menenggelamkan wajahnya di lipatan perut yang terasa keras itu. "Aku merindukanmu,"

"Aku juga Taeyong." bagaimana Jaehyun tega merampas semua ini dari Taeyong? Semua sisi manusianya yang begitu hangat? Ia juga tidak bisa meninggalkan Taeyong, karena lelaki cantik itu mengetahui rahasia tentang bangsa vampire. Jika ia meninggalkan Taeyong, itu sama saja seperti mengumpankan lelaki cantiknya pada sekelompok besar vampire haus darah.

Red Eye《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang