Halaman 12

317 13 17
                                    

Sriti terus menghindari shabbir, sampai akhirnya ia berhasil mendorong shabbir hingga terhempas di ranjang
tak lama shabbir pun tertidur

Sriti pun mendekati shabbir untuk memastikan bahwa shabbir benar-benar tidur

Eehh.. Kirain mau di apain buk si bapak😂

"huf,ternyata dia benar-benar tidur..Syukurlah"

Sriti pun merasa lega, karna akhirnya shabbir tidak melakukan apapun pada nya

"ya dewa, syukurlah kau menyelamatkan ku, hampir saja shabbir melakukan itu padaku 😓 maafkan aku sudah mendorong mu shab, aku hanya tak ingin kau melakukan itu dalam keadaan tak sadar"

Woh.. Kalo sadar berarti mau donk buk🙈

Sriti pun menyelimuti shabbir dan pergi untuk tidur di sofa

(-)


Pagi harinya shabbir bangun dengan kepala yg masih pusing
Ia melihat sriti yg berdiri di depan jendela dengan tatapan kosong sambil menitikan air matanya

"semalam shabbir cium bibir gue dengan sebegitu ganas nya, gue gak bisa bayangin jika semalam shabbir berhasil mendapatkan gue, apa yg harus gue katakan sama mami, papi kalo hal itu terjadi😢" gumam sriti
Ternyata Sriti masih terus memikirkan kejadian tadi malam
Sriti sangat Menjaga kepercayaan orang tua nya meski pun ia nakal dalam pergaulan, namun ia sangat takut untuk melakukan hal yg satu itu

"sriti, kamu nangis" ucap shabbir yg langsung membuyarkan lamunan sriti

"eh shab, lo udah bangun..Emh,nggk kok gue gk nangis, gu gue cuma kelilipan aja tadi" jawab sriti sambil menghapus air matanya
"kelilipan? Di dalam hotel semewah ini kau bisa kelilipan!? Yg benar saja kau Ini nona😃"
"Em, gu gue mau ke toilet dulu"

Shabbir bingung dengan sikap sriti, ia pun mencoba mengingat kejadian tadi malam
Lalu shabbir ingat bahwa semalam pelayanan salah memberikan minuman padanya

"semalam, semalam sepertinya aku mabuk, dan sriti? Kenapa sikap sriti begitu?? A apa semalem aku melakukan Sesuatu padanya" batin shabbir

Shabbir pun mengetuk pintu kamar mandi agar sriti cepat keluar
"(tok tok tok) nona, jika sudah selesai cepatlah keluar, aku ingin bicara"

Di dalam sriti merasa sangat bingung ia terus berfikir apa yg harus ia lakukan saat berhadapan dengan shabbir selepas kejadian semalam

Tak lama sriti pun keluar dari kamar mandi

"a ada apa shab?" ucap sriti gugup
"duduk lah"
shabbir menarik tangan sriti namun sriti menepis nya
"gue bisa duduk sendiri"
"sikapnya semakin dingin, aku yakin semalam aku melakukan sesuatu padanya..aku harus segera menanyakan nya" batin shabbir
"kenapa shab, lo mau bicara apa?"
"E, apa yang terjadi tadi malam?"

Sriti kaget mendengar pertanyaan shabbir

"maksud lo?"
"aku memang tak sadar sepenuhnya semalam, namun dari sikap mu, aku merasa bahwa semalam aku telah melakukan sesuatu"
"melakukan sesuatu? Nggk shab, lo gk  ngelakuin apapun kok" ucap sriti lalu pergi mengambil kopernya dan mulai mengemasi pakaian nya

Shabbir pun menyusul dan mendekati sriti

"kamu bohong, dari sikap mu yg menghindari ku saja aku bisa mengerti bahwa terjadi sesuatu tadi malam, tolong nona, katakan apa yg tlah aku lakukan padamu"
"udahlah shab, gue bilang gk terjadi apapun antara lo dan gue semalam..yaudah lo kemasi pakaian lo sana, gue ingin segera sampai di rumah"
"aku gk mau pulang sebelum kau mengatakan kebenaran nya padaku"
"shab gue bilang"
"pliss nona, katakan"
"huff, okey kalo lo maksa, hemm.. Se semalam, lo maksa gue buat ngelakuin itu😢"
"apah!? A aku maksa kamu!? be berarti kau dan aku sudah"
"enggak shab, gue berhasil menjaga kehormatan gue, gue tau lo dalam keadaan gk sadar, dan gue gk akan mungkin biarin itu terjadi..ta tapi"
"tapi apa??"
"lo cium bibir gue sampai rasanya gue mau kehabisan nafas"
"oh astaga, maafin aku..aku benar-benar"
"udah lah shab gk usah bahas lagi, anggap aja semalam gk terjadi apapun" potong sriti
"tapi kau pasti marah padaku kan"
"marah?! Gue bakal marah kalo lo benar-benar menodai gue, buruan ah gue udah kangen bgt sama rumah"

my bodyguard (I Love You) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang